Sajak Perdu

Rabu, 24 Mei 2023 06:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kenangan, angan tiba, ataupun telah lalu. Sederhana saja. Puisi, menulis kejujuran cerita perasaan. Salam kasih sayang saudaraku.

Matahari seterik ini
Panas kering, tidak jahat
Bertahan, tak mau
mengering.

Sekalipun, bukan karang
batu akik atau batu sungai
Dilarang menyerah,
kering jadi abu.

Kalaupun bertahan
bukan jalan damai
Lebih baik. Ketimbang
menyerah mengering.

Kering kerontang
di gurun sekalipun
setia menunggu musim
hujan badai.

Huma ataupun 
rerumputan, tempat
menyimpan air
semanis bersama.

Sekalipun gulma,
bukan pengganggu
hadir penyubur tanah
menyiram jasad renik.

Benar, tak tampak
di horizon, tapi hadir
sepanjang garis
bermakna.

Tak perlu sama bercorak
tapi, berani tampil beda
serumpun, terus menerus
bertumbuh.

Tetumbuhan bertumbuh
bersama merangkai bentuk
berbeda, di senja ataupun 
di bawah rembulan.

Berbaris tak beraturan
biru malam membias,
berpedaran fosfor
berkat oksigen.

Benar, perdu
bukan benalu
numpang di pohon
tetap bermanfaat.

Serumpun perdu
akar, penguat rerumputan
teduh tanpa berpayung
percaya pada langit.

***

Jakarta Indonesiana, Mei 23, 2023.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua