x

Iklan

Dyah Puspitasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Desember 2022

Senin, 29 Mei 2023 19:41 WIB

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran PBL Terintegrasi TPACK

Artikel ini dibuat untuk memenuhi LK 3.1 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran. Lokasi : SMK Negeri 1 Cilacap. Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan. Tujuan yang ingin dicapai : Setelah siswa melaksanakan model pembelajaran PBL terintegrasi TPACK Motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran materi dan perubahannya (klasifikasi materi, perubahan kimia dan fisika) meningkat. Penulis : Dyah Puspitasari. Tanggal : 12 Desember 2022

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Latar Belakang masalah

IPAS merupakan mata pelajaran integrasi antara ilmu alam dan sosial. Dalam mata pelajaran IPAS terdapat materi kimia pada aspek materi dan perubahannya. Aspek materi dan perubahannya mengenalkan pada siswa bahwa kimia sangat dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga harapannya adalah setelah mempelajari aspek tersebut mereka lebih mengenal kimia serta penerapannya di lingkungan sekitar. Namun pada kenyatannya saat kegiatan belajar mengajar mereka kurang antusias sehingga berimbas pada hasil belajar siswa yang masih rendah. Strategi pembelajaran yang dirancang dan dilakukan selama ini belum sesuai dengan karakteristik materi dan kebutuhan belajar siswa. Guru melakukan pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru dan belum melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

Kemampuan kolaborasi siswa dalam proses pembelajaran juga masih rendah. Peserta didik belum terbiasa mengasosiasikan pemikiran mereka dengan teman sebaya dalam hal pemecahan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran, hal ini karena kurangnya rasa percaya diri peserta didik dan peserta didik takut melakukan kesalahan ketika akan mencoba menyampaikan buah pemikiran dan idenya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik diketahui melalui hasil pengamatan dan wawancara pada guru sejawat pengajar kelas X DKV 2. Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran IPAS, diketahui bahwa dari 36 siswa, hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan 27 siswa lainnya di bawah KKM, dengan rata-rata kelas 62,5. Hasil ini tentu masih di bawah ketentuan ketuntasan minimal yang telah ditentukan, yaitu 75.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, rendahnya motivasi belajar kelas X DKV 2 SMK Negeri 1 Cilacap ini terjadi disebabkan beberapa  hal berikut:

  1. Kurangnya ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran kimia
  2. Persepsi awal siswa bahwa kimia adalah pelajaran yang sulit
  3. Guru belum melakukan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga kurang mengaktifkan siswa.
  4. Guru menggunakan model pembelajaran kurang inovatif misalnya
  5. Pembelajaran kurang kontekstual sehingga kurang aplikatif.
  6. Guru belum memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran

 

Mengapa praktik baik ini penting untuk dibagikan?

  1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terintegrasi TPACK pada saat proses pembelajaran berdampak pada peningkatan motivasi siswa untuk belajar mandiri secara berkelompok dalam menemukan konsep materi pembelajaran
  2. Meningkatnya motivasi siswa selama pembelajaran ini akan menjadikan siswa merasa senang dalam belajar yang akhirnya akan berdampak pada kebermaknaan proses pembelajaran dan juga keberhasilan proses belajar siswa
  3. Proses pembelajaran dengan model PBL terintegrasi TPACK mendekatkan siswa dengan permasalahan kontekstual yang bisa diterapkan di bidang keilmuan mereka.
  4. Praktik baik ini diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri dan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain yang memiliki permasalahan yang sama terkait motivasi belajar dan hasil belajar siswa

 

Peran dan tanggungjawab saya pada best practice ini

      Guru berperan dan bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan terintegrasi TPACK.

Tantangan untuk mencapai tujuan

     Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dengan terintegrasi TPACK memiki beberapa tantangan.  Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK dalam aksi ini adalah sebagai berikut:

  1. Membutuhkan waktu yang lama baik persiapan maupun pelaksanaan
  2. Kemampuan pendidik dalam membuat perencanaan pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik siswa di kelasnya dan juga materi yang akan diajarkan
  3. Kemampuan pendidik dalam melakukan pengelolaan kelas, mulai dari pembuatan kesepakatan dalam pembelajaran, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai yang direncanakan

Siapa saja yang terlibat

  1. Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing pelaksanaan PPL
  2. Kepala Sekolah yang memberi izin dan mendukung pelaksanaan PPL
  3. Rekan sejawat sebagai tim teknis dokumentasi
  4. Siswa X DKV 2 sebagai pusat pembelajaran

 

Langkah untuk menghadapi tantangan:

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:

  1. Melakukan manajemen waktu agar kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat dan berlangsung efektif
  2. Kreatif dan inovatif didalam menggunakan sumber daya yang ada untuk bisa mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik
  3. Guru menguasai sintak model pembelajaran yang akan diterapkan dan meng-upgrade pengetahuan ilmu kimia sehingga menguasai materi yang akan diajarkan dan penerapannya
  4. Membuat media pembelajaran yang menarik dengan menggunakan aplikasi Canva dan platform belajar online untuk menarik perhatian siswa

 

Strategi

  1. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong dalam penyusunan perangkat dan instrumen yang akan digunakan saat pembelajaran agar efektif dan sesuai dengan tujuan dan model pembelajaran yang digunakan
  2. Memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas
  3. Mendorong dan memotivasi peserta didik dalam bentuk ice breaking di sela-sela pembelajaran, serta pemberian penguatan atau memberi nilai plus sebagai nilai tambahan untuk nilai akhir.

 

Proses

Proses pembelajaran pada praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK adalah sebagai berikut:

(Orientasi pada Masalah)

  1. Guru menayangkan gambar tentang fenomena yang berkaitan dengan materi dan perubahannya
  2. Peserta didik mengamati dan menganalisis fenomena yang bisa terjadi pada gambar tersebut

(Mengorganisasi)

  1. Guru membagi kelompok belajar terdiri dari 4 peserta didik. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik
  2. Setiap peserta didik bergabung dengan kelompoknya dan memperhatikan LKPD dengan seksama
  3. Guru memberikan instruksi kepada peserta didik terkait cara pengerjaan LKPD tentang klasifikasi materi, sifat materi, serta perubahan fisika dan perubahan kimia
  4. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang telah diamati beserta hal lainnya

(Membimbing penyelidikan)

  1. Guru mengarahkan peserta didik untuk aktif berdiskusi dan mencari literatur untuk memecahkan masalah tentang Materi dan perubahannya dari berbagai sumber (bahan ajar atau internet) secara berkelompok.
  2. Peserta didik aktif berdiskusi mencari literasi dan memecahkan permasalahan yang ada pada LKPD dengan melengkapi kalimat-kalimat yang rumpang dan tabel-tabel terkait zat dan perubahannya.

(Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

  1. Guru mempersilahkan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi berdasarkan LKPD yang telah dikerjakan bersama.
  2. Peserta didik dengan percaya diri mengkomunikasikan hasil diskusi dan analisis kelompok
  3. Guru mempersilahkan peserta didik dari kelompok lain untuk bertanya memberikan tanggapan atau mengemukakan gagasannya.

(Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

  1. Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok dan peserta didik yang aktif bertanya dengan penguatan positif.
  2. Peserta didik guru mendiskusikan klasifikasi materi dan perubahannya berdasarkan data yang telah disampaikan dari LKPD dan hasil diskusi berupa point-point penting yang muncul selama pembelajaran.
  3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau saling memberikan pendapat
  4. Guru memberi penguatan terkait presentasi peserta didik

 

Siapa saja yang terlibat

  1. Rekan sejawat sebagai tim dokumentasi
  2. 2. Peserta didik sebagai pusat pembelajaran

 

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan

  1. Kemauan untuk meningkatkan peran aktif peserta didik selama proses pembelajaran.
  2. Kemauan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik.
  3. Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi.

 

Dampak aksi

  1. Penggunaan model pembelajaran berbasis PBL berpendekatan TPACK membuat Peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan dari hasil evaluasi diperoleh peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM meningkat menjadi 72%.
  2. Penggunaan model pembelajaran berbasis PBL berpendekatan TPACK dapat meningkatkan kemampuan siswa sesuai tujuan pembelajaran, yaitu dapat menganalisis materi berdasarkan komposisinya dan menganalisis perubahan fisika dan perubahan kimia. Selain itu, aksi ini juga berdampak pada kemampuan mereka menerapkan materi perubahan fisika kimia dalam bidang keilmuan mereka.
  3. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional yang selama ini sering digunakan. Hal ini terlihat dari indikator keaktifan peserta didik yang meningkat dibandingkan dengan sebelum menggunakan model PBL.
  4. Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan siswa melalui isian google form dapat disimpulkan bahwa 100% siswa senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK.

 

 

Hasil efektif

Motivasi dan hasil belajar siswa meningkat

 

Respon orang lain

Respon pembelajaran model PBL bependekatan TPACK

dari peserta didik, teman sejawat, dan kepala sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut :

  1. Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik menurut mereka.
  2. Dari teman sejawat dan Kepala Sekolah:
  3. Mendukung pembelajaran berpusat pada siswa yang memfasilitasi untuk dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri
  4. Mendukung proses pembelajaran yang inovatif, menarik, serta penggunaan teknologi di dalamnya
  5. Mendukung pembuatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter siswa

 

Faktor keberhasilan aksi

  1. Dukungan dari sekolah melalui fasilitas yang disediakan yang bisa mendukung pelaksanaan aksi,
  2. Keseriusan pendidik dalam melakukan inovasi pelaksanaan proses pembelajaran.
  3. Keseriusan pendidik dalam menerapkan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan
  4. Penggunaan media pembelajaran yang bisa membuat peserta didik lebih fokus dan penggunaan LKPD pada saat proses diskusi kelompok yang merangsang kemampuan berpikir kritis mereka terhadap permasalahan yang ditampilkan.
  5. Presentasi yang dilakukan tiap kelompok bisa mengeksplorasi pengetahuan mereka terkait permasalahan yang ditampilkan. Peserta didik antusian selama proses pembelajaran. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil penilaian kognitif siswa yang bagus.

 

Pembelajaran dari keseluruhan proses

  1. Setiap siswa sudah memiliki kemampuan, bakat dan minatnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat siswa tersebut melalui proses pembelajaran. Karena selama pembelajaran siswa akan berproses untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, kreatif dan berpikir kritis dalam sebuah diskusi kelompok yang pada akhirnya memberikan pengalaman yang bermakna.
  2. Langkah-langkah PBL mampu membuat siswa belajar secara aktif serta membuat siswa memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
  3. Guru meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat.

 

Berdasarkan hasil tersebut, motivasi peserta didik  pada pembelajaran aspek materi dan perubahannya (klasifikasi materi dab perubahan fisika kimia) dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK bisa disimpulkan berhasil karena nilai yang diperoleh berada di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM).

Ikuti tulisan menarik Dyah Puspitasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler