x

Sagrada Familia. Foto: Canaan/Wikipedia\xd

Iklan

Cyrillus Harinowo

Pengamat Ekonomi
Bergabung Sejak: 30 Mei 2023

Rabu, 31 Mei 2023 12:40 WIB

Sagrada Familia dan Sagrada Nusantara

Pada saat mengagumi Sagarda Familia ingatan saya meloncat kepada “Antoni Gaudi” yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu Presiden Jokowi. Saat ini kita dapat menyaksikan pembangunan IKN mengalami kemajuan pesat, sudah mencapai sekitar 26%. Itu terdiri dari berbagai proyek yang perkembangannya berbeda-beda, mulai dari Bendungan Sepaku hingga jalan-jalan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siang itu kami serombongan dari Asean Global Leadership Program (AGLP) melakukan “studi” yang menarik dengan mengunjungi sebuah karya arsitektur luar biasa, yaitu basilika (Gereja Katolik) yang terletak di salah satu sudut kota Barcelona. Gereja tersebut sudah mulai dibangun pada tahun 1852 oleh arsitek bernama Antoni Gaudi, dan disebut Sagrada Familia. Bangunannya memiliki karakter yang sangat massif namun sekaligus sangat artistik.

Bangunan ini memiliki nilai sejarah sangat tinggi sehingga akhirnya menjadi bangunan bersejarah (heritage building) yang diindungi UNESCO (PBB).  Karena itu tidak mengherankan siang itu Sagarad Familia dikunjungi bukan hanya ratusan tetapi ribuan orang. Para pengunjung yang datang membayar tiket masuk, dan penghasilan dari penjualan menjadi modal utama pembangunan gereja tersebut.  Gereja itu memang tidak dibangun oleh pemerintah maupun perusahaan, tetapi sungguh berasal dari donasi para individu yang terketuk hatinya untuk membantu penyelesaian pembangunan.

Pembangunan bagian depan dari gereja dapat diselesaikan oleh Gaudi, dan beberapa asistennya. Bangunan tersebut sangat indah dipandang dan sebagaimana Candi Borobudur, banyak menampilkan berbagai diorama yang sangat menarik tentang kehidupan Yesus dan keluarga kudusnya. Memang, Sagrada Familia, memiliki arti sebagai Keluarga Kudus, yaitu keluarga yang terdiri dari Yusuf, Maria dan Yesus. Karena itu diujung paling strategis didirikan patung Yusuf dan Maria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat pembangunan, Antoni Gaudi memiliki master plan pembangunan gereja secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya. Berbagai gambar tersebut tersimpan rapi di kantor proyek. Sayang sekali, mujur tak bisa diraih dan malang tidak bisa ditolak, Antoni Gaudi mengalami kecelakaan sehingga meninggal pada 1926, hampir seratus tahun yang lalu. Meninggalnya Antoni Gaudi tidak memadamkan semangat para penerusnya. Pembangunan tetap dilanjutkan dengan memanfaatkan gambar-gambar rencana yang sudah disiapkan oleh Gaudi.

Namun demikian, kembali lagi terjadi hal yang mengingatkan adanya peribahasa mujur tidak bisa diraih dan malang tidak bisa ditolak. Terjadinya perang saudara di Spanyol yang terjadi di masa itu akhirnya menghancurkan gambar-gambar yang sudah disiapkan oleh Gaudi tersebut. Ini membuat para penerusnya harus menggunakan memori yang ada pada kepala mereka masing masing dan kemudian dilengkapi dengan imaginasi mereka. Hal ini kemudian nampak sekali pada perbedaan karya tersebut diluar maupun di dalamnya. Oleh karena itu jika kita menyaksikan bangunan gereja tersebut dari luar dan di dalam, masing-masing memiliki keindahan yang luar bisa.

Pada saat kami mengunjungi bangunan gereja tersebut, Gereja sudah diberkati oleh Paus Benediktus VI sehingga akhirnya sudah bisa dipergunakan sebagai tempat ibadah. Sebelumnya ibadah harus dilakukan di bawah tanah. Jika sudah mau dipergunakan, gereja tersebut mampu menampung ribuan umat untuk memuji Tuhan ditempat tersebut. Dalam perkembangan terakhir, gereja tersebut sebetulnya akan diresmikan pada peringatan seratus tahun meninggalnya sang perencana, yaitu Antoni Gaudi, yaitu pada tahun 2026. Namun demikian, pandemi Covid ternyata mempengaruhi jadwal penyelesaian bangunan tersebut.

Pada saat mengagumi bangunan tersebut, ingatan saya tidak berhenti sampai disitu. Ingatan saya kemudian meloncat kepada “Antoni Gaudi” yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) yaitu Presiden Jokowi. Dari perkembangan yang ada sampai saat-saat terakhir ini, kita dapat menyaksikan bahwa pembangunan IKN mengalami kemajuan yang pesat, yaitu pada saat penulisan artikel ini, mencapai sekitar 26%. Itu terdiri dari berbagai proyek yang perkembangannya berbeda-beda. Seperti misalnya Bendungan Sepaku yang sudah mencapai 80 sampai 90 persen. Demikian juga pembangunan jalan-jalan yang sedang dibangun untuk melengkapi proyek tersebut.

Pada titik ini saya sungguh berharap bahwa tahap pertama pembanguan dari IKN bisa diselesaikan pada waktunya sehingga Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024 bisa diselenggarakan di Ibu Kota baru tersebut. Untuk selanjutnya, para asisten Presiden Jokowi, sebagaimana asisten Antoni Gaudi, yang akan melanjutkan perjalanan pembangunan tersebut. Dengan demikian, kita sungguh berharap pada waktunya nanti IKN akan berkembang menjadi “Sagrada Nusantara”, sebuah kota baru yang merepresentasikan Indonesia yang baru. Semoga

Ikuti tulisan menarik Cyrillus Harinowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB