x

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika melakukan penanganan pasien jantung/Foto : Dokpri

Iklan

Ruang Dakwah Medis Indonesia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Senin, 12 Juni 2023 07:08 WIB

Indonesia Darurat Serangan Rabies, di NTT Sudah Mencapai 3.437 Kasus

Indonesia Darurat KLB Rabies, di NTT Sudah Mencapai 3.437 Kasus

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Solo – Setelah Indonesia berhasil melewati Pandemi Covid-19, Kini harus bersiap–siap menghadapi Kasus Luar Biasa (KLB) baru, yaitu rabies. Penyakit rabies ini menular akut dan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan virus rabies. Rabies ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies lewat gigitan atau melalui luka terbuka.

Masa inkubasi penyakit rabies ini pada hewan sekitar 3 – 8 minggu, sedangkan masa inkubasi apabila menjangkit manusia adalah bervariasi tergantung sistem imun tubuh manusia tersendiri. Rata – rata masa inkubasi apabila manusia terjangkit adalah sekitar 2 – 18 minggu. Dan hal ini sangat berbahaya dan mematikan apabila tidak segera dilakukan penatalaksanaan pengobatan sesegera mungkin.

Menurut data kementrian Kesehatan Republik Indonesia bahwa kasus Rabies tiap hari terus meningkat. Hasil data terbaru di provinsi NTT atau Nusa Tenggara Timur pada tahun 2023 sudah mencapai angka 3.437 sehingga kasus ini masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Kondisi luar Biasa atau KLB adalah terjadinya kasus terus meningkatnya jehadian angka kesakitan atau terjadinya penyakit serta kematian secara epidemiologi pada daerah pada kurun waktu tertentu serta menjurus menjadi terjadinya wabah yang besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari penyebab angka kejadian penyakit Rabies pada manusia dari 11 kasus kematian yang terjadi adalah dikarenakan gigitan anjing. Dalam ilmu kesehatan penyakit Rabies disebut dengan istilah dengan “Penyakit Anjing Gila”. Disebut dengan penyakit anjing gila dikarenakan penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies.

Disaat awal tanda gejala ketika terinfeksi adalah timbulnya gejala ringan seperti flu, demam, sakit kepala, kesemutan, nyeri otot, diare, batuk dan mual muntah. Tetapi apabila dibiarkan akan menjurus kepada gejala yang lebih berat dan menjurus kepada kondisi bahaya yang bisa mematikan. Untuk gejala rabies dibedakan menjadi dua jenis yaitu tipe agresif dan tipe paralitik.

Tipe agresif gejalanya bisa hilang timbul dan tidak harus selalu menetap terus menerus. Tanda gejala agresif ditandai dengan : Gelisah, nafas terengah – engah, air liur berlebihan, keinginan untuk memukul dan menggigit, mudah marah, kebingungan, linglung dan kelumpuhan pada wajah.

Sedangkan Rabies jenis Paralitik terjadi ketika virus rabies sudah memulai merusak otak dan sumsum tulang belakang sehingga akan menyebabkan gejala yang makin buruk bahkan parah dan menyebabkan kematian. Tanda dan gejala penyakit Rabies tipe paralitik antara lain : Sakit kepala lebih berat, Kaku pada leher, kelumpuhan ringan pada sebagian badan, kesemutan, rasa takut pada air atau istilah lain adlah Hidrofobia dan mata nyeri dan tidak nyaman saat terkena cahaya atau fotophobia.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa penyakit Rabies harus segera dilaksanakan penatalaksanaan pengoabatan secepat mungkin dan setepat mungkin. Pengobatan pada rabies apabila masih dalam tahap awal dikarenakan gigitan maka langkah awal yang dilakukan adalah Kategori luka risiko rendah, berupa pembersihan luka secara menyeluruh dengan cairan desinfektan. Kategori luka risiko sedang, berupa pencucian luka dan vaksinasi rabies dan kategori luka risiko tinggi, berupa pencucian luka, vaksinasi rabies, dan serum antirabies. *Red

Ikuti tulisan menarik Ruang Dakwah Medis Indonesia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu