x

Iklan

Yoseph Irfan Lakapu

Yoseph Irfan Lakapu
Bergabung Sejak: 18 Juni 2023

Kamis, 29 Juni 2023 18:31 WIB

Gangguan Jiwa Masyarakat Indonesia

Tubuh selalu bergelut dan menghidupi keburukan. Secara umum kita mengetahui bahwa tubuh (daging) itu terbatas, mudah tergoda dan tak terlepas dari impuls-impuls kebinatangan. Keterbatasan ini jika tak dituntun oleh jiwa maka kehidupan di dunia ini dapat menjadi arena pembantaian humanis yang sadis.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Aristoteles seorang filsuf klasik Yunani pernah berkata, “Tubuh adalah penjara jiwa”. Perkataannya ini bukan sebuah permainan kata-kata hampa melainkan melalui pemikiran matang dan efisien.

Perkataannya mengandaikan realitas kehidupan manusia. Di dalam tubuh terpenjara jiwa yang suci dan merupakan sumber kebaikan yang mampu menuntun manusia pada kehidupan yang bermoral.  Tubuh memenjarakan jiwa agar dapat menjalani hidup yang bebas-lepas tanpa kekwatiran tentang mana yang baik dan mana yang buruk.

Tubuh selalu bergelut dan menghidupi keburukan. Secara umum kita mengetahui bahwa tubuh (daging) itu terbatas, mudah tergoda dan tak terlepas dari impuls-impuls kebinatangan. Keterbatasan ini jika tak dituntun oleh jiwa maka kehidupan di dunia ini dapat menjadi arena pembantaian humanis yang sadis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pancasila merupakan jiwa bagi negara ini.  Pancasila adalah jiwa masyarakat Indonesia dan pancasila adalah jiwa yang menuntun masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila ada dan hidup dalam diri masyarakat Indonesia. Pancasila menjadikan Indonesia tetap Indonesia dan pancasila bukan sekadar ideologis tetapi merupakan suatu esensi untuk menjaga keutuhan negara ini.

Pada tataran ini, realitas menampakkan perkataan Aristoteles dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia.  Masyarakat negara ini telah memenjarakan Pancasila dan mengalienasikannya kedalam black hole yang sukar dijamah kembali oleh masyarakat itu sendiri. Masyarakat negara ini hidup menurut sila-sila yang mereka ciptakan sendiri untuk memuaskan tubuh. Masyarakat melawan kemasyarakatan dan manusia melawan kemanusiaan (les homes contre I’humaine).

Hal ini mengakibatkan terancamnya keberadaan pancasila sebagai pedoman kehidupan masyarakat negara ini. Eksistensi pancasila hanya menjadi sebuah ideologi belaka yang terpampang dimana-mana tetapi tak dibaca dan dihidupi. Pancasila hanyalah menjadi suatu acuan agar Indonesia dikatakan negara yang memiliki dasar kuat tetapi realitasnya dasar itu diinjak-injak dan hampir mengalami keretakan.

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia yang menjiwai Pancasila mesti mampu hidup menurut tuntutan jiwa agar jiwa kita tidak mengalami gangguan dan eksistensi jiwa kita dapat bersumbangsih dalam menjaga keutuhan dan kedamaian negara kita ini. Jadilah masyarakat pancasila yang pancasilais sehingga kita dapat selalu hidup menurut kelima sila yang merupakan dasar dari eksistensi kita sebagai warga negara Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Yoseph Irfan Lakapu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu