Sejarah kerajaan Mataram merupakan sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada awal abad ke-8 Masehi. Kerajaan Mataram Kuno ternyata merupakan penerus dari Kerajaan Kalingga yang berada di Pulau Jawa. Lalu bagaimana dengan kehidupan, silsilah kerajaan, pusaka dan Sejarah Kerajaan Mataram? Simak penjelasan berikut ini.
Sejarah Kerajaan Mataram
Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan dengan agama Hindu dan Budha. Jadi Corak ini yang membedakannya dengan sebuah kerajaan Mataram Islam. Keberadaannya didahului oleh Kerajaan Kalingga.
Kerajaan Mataram Kuno memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari saat pendiriannya. Sejarah panjang kerajaan ini ditandai dengan berbagai model pemerintahan. Bukti mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari candi, buku, sumber sejarah dari Tiongkok, dan juga prasasti.
Selain itu kerajaan ini memiliki salah satu peninggalan yang masih ada hingga saat ini yaitu Candi Borobudur. Candi ini merupakan salah satu bukti sejarah panjang Kerajaan Mataram Kuno yang diwarnai perkembangan pemerintahan bercorak Hindu dan Budha.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan beberapa peninggalan yang masih bisa kita temukan. Lihat daftar peninggalan kerajaan mataram kuno di bawah ini.
Prasasti
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain sebagai berikut:
- Prasasti Canggal (732 M)
- Prasasti Kalasan (778 M)
- Prasasti Kelurak (782 M)
- Prasasti Mantyasih (907 M)
- Prasasti Karang Tengah (824 M)
- Prasasti Ratu Boko (856 M)
- Prasasti Nalanda (860 M)
Candi
Candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain sebagai berikut:
- Candi Borobudur
- Candi Prambanan
- Candi Mendut
- Candi Plaosan
- Candi Gedong Songo
Letak dan Pendiri Kerajaan Mataram Kuno
Letak kerajaan yang dijuluki Bumi Mataram itu bergeser. Saat didirikan oleh Sanjaya, kerajaan ini berada di sekitar wilayah Yogyakarta. Dalam perkembangan pemerintahannya berpindah ke daerah Mamrati dan Pohpitu yang saat ini telah menjadi daerah Kedu atau Magelang.
Setelah itu, letak kerajaan ini kembali ke Yogyakarta. Akhirnya kerajaan ini dipindahkan ke wilayah Jawa Timur oleh Mpu Sindok di wilayah Tamwlang. Setelah itu dipindahkan lagi ke kawasan Watugaluh hingga runtuh.
Kedua daerah ini sekarang menjadi bagian dari daerah Jombang. Runtuhnya kerajaan mataram yang di dirikan oleh raja sanjaya ini dibarengi dengan munculnya berbagai kerajaan penerus dari dinasti-dinasti yang berkuasa.
Hal ini dibuktikan dengan tinggalan berupa Kisah Parahyangan dan Prasasti Mantyasih. Keduanya menyatakan bahwa Sang Sanjaya ini merupakan sebuah pendiri sekaligus seorang raja pertama. Pengangkatannya untuk menjadi raja juga menandakan berdirinya sebuah Dinasti Hindu atau Dinasti Sanjaya.
Berdirinya Mataram Kuno juga membuktikan bahwa Sanjaya mampu mendirikan kerajaan yang sangat makmur. Ia mampu memerintah dengan bijaksana dan memahami kitab suci sebagai pedoman. Selain itu, toleransi beragama juga ditujukan kepada umat Buddha meskipun Sanjaya sendiri menganut ajaran Hindu Siwa.
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno
Masa kejayaan kerajaan Mataram Kuno dimulai pada zaman Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Di era dua dinasti, berbagai bidang dapat dilambangkan dengan cepat. Bidang-bidang tersebut meliputi Kebudayaan, Kesenian, Tatanan Sosial serta Ilmu Pengetahuan. Kekuatan tempur yang luar biasa kuat juga pada zaman Dinasti Syailendra.
Wilayah kekuasaan berhasil mencapai Semenanjung Malaka, bahkan berhasil mengalahkan Kerajaan di Chenla, Kamboja Akibat kekuatan juang kerajaan mataram. Dalam ilmu pengetahuan Dinasti Syailendra ini juga dikenal kuat, sehingga banyak sejarah mengenai peninggalan penting yang ditinggalkan pada masa kerajaan tersebut.
Saat ini berbagai peninggalan bekas candi yang masih terkenal adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Toleransi dalam beragama yang ada pada dinasti Syailendra ini juga sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan perkawinan antara umat Hindu dan Budha.
Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh meningkatnya konflik antara Mataram dan Sriwijaya. Dharmawangsa Teguh melancarkan serangan melalui laut terhadap Palembang. Namun Raja Sriwijaya, Sri Cudamaniwarman meminta bantuan Cina agar serangan itu dapat digagalkan setelah perang enam belas tahun (990-1006).
Sriwijaya membalas serangan ini pada tahun 1016-1017, ketika seorang tokoh bernama Haji Wurawari melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Dharmawangsa. Kerajaan Mataram atau Medang hancur, salah satu anggota Wangsa Isana yaitu Airlangga memboyong seluruh pengikutnya dan mendirikan kerajaan Kahuripan yang terletak di tepi sungai Brantas.
Demikian penjelasan dari saya tentang Mengenal Sejarah Kerajaan Mataram Dan Pendirinya seperti yang dilansir Indobet88, semoga bermanfaat, terimakasih.
Ikuti tulisan menarik Pantai Sawarna lainnya di sini.