x

Iklan

dedisetiawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Juli 2023

Selasa, 18 Juli 2023 20:09 WIB

Kirab Pusaka, Momen Spektakuler yang Menghidupkan Warisan Budaya dan Semangat Masyarakat Ponorogo

Kirab ini, yang melibatkan semua pejabat teras di Kabupaten Ponorogo, menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat dalam merayakan warisan budaya dan mengambil hikmah dari pusaka yang diarak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ponorogo - Ratusan ribu warga Ponorogo, Jawa Timur, berkerumun di berbagai titik jalan protokol, memenuhi udara dengan semangat, saat mereka menyaksikan Kirab Pusaka yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menyambut jelang pergantian tahun baru Islam 1 Hijriyah, Selasa, 18/7/23.

Kirab ini, yang melibatkan semua pejabat teras di Kabupaten Ponorogo, menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat dalam merayakan warisan budaya dan mengambil hikmah dari pusaka yang diarak. Songsong Tunggul Wulung, Tombak Tunggul Nogo, dan Angkin Cinde Puspito adalah beberapa pusaka yang ditampilkan dalam kirab tersebut.

Menurut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, kirab pusaka ini menyimpan simbol dan pesan yang mendalam. Dalam semangatnya, beliau menyampaikan, "Spirit kebersamaan, seperti payung yang melindungi, baik bagi pemimpin maupun yang dipimpin, menciptakan suasana yang teduh." Pesan ini mengajak semua elemen masyarakat untuk saling melindungi dan membantu demi menciptakan keharmonisan dan ketentraman di Ponorogo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pusaka pertama yang diarak adalah Songsong Tunggul Wulung, melambangkan kepemimpinan yang tajam dan berani mengambil risiko. Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan, "Seperti tombak yang tajam, seorang pemimpin harus berani mengambil risiko dan berinovasi." Dia mendorong para pemimpin di Ponorogo untuk menunjukkan keberanian dalam mengambil keputusan dan berinovasi demi kemajuan daerah.

Angkin Cinde Puspito yang juga diarak memberikan pesan yang berarti. Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan, "Kemben melambangkan kekuatan untuk melayani masyarakat tanpa keserakahan dan semena-mena." Pesan ini mengingatkan kita bahwa tanggung jawab seorang pemimpin adalah melayani masyarakat dengan tulus dan tidak melupakan kepentingan umum.

Kirab pusaka ini juga menjadi momen untuk mengapresiasi kehebatan Ponorogo. Bupati Sugiri Sancoko menyatakan, "Menuju Ponorogo hebat! Ketiga pusaka ini menyatukan kita dalam gerak cepat, menjadikan Ponorogo hebat!" Dia mengajak seluruh masyarakat untuk terus bersatu dan maju bersama demi mewujudkan kejayaan Ponorogo.

Dalam menyambut tahun baru Islam, Bupati Sugiri Sancoko mengajak seluruh masyarakat untuk merenung dan memperbaiki diri. "Mari bersama-sama berintrospeksi, melihat ke belakang, dan mengambil pelajaran dari pengalaman kita. Jangan hanya melihat ke depan saat merayakan keberhasilan, kita juga harus tetap optimis," ujar Bupati Sugiri Sancoko.

Kirab pusaka di Ponorogo menjadi momen yang membangkitkan semangat dan menggali makna mendalam dari warisan budaya mereka. Pesan-pesan dari Bupati Sugiri Sancoko mengajak seluruh masyarakat Ponorogo untuk menjaga kebersamaan, berani mengambil risiko, melayani dengan tulus, bersatu, berbagi kebaikan, dan tetap optimis dalam menghadapi tantangan di masa depan. Ponorogo terus bergerak maju dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, menjadikan pergantian tahun baru sebagai momentum untuk introspeksi dan peremajaan.

Ikuti tulisan menarik dedisetiawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler