Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Hey Summer

Kamis, 21 September 2023 07:07 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wanita berdarah Tionghoa yang jadi temen ngobrol. Kapan lagi kita ngobrol?

Apa kabar?

Biasanya ngobrol. Meski aku sering lama membalas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi aku sering memberi kabar dan alasan kenapa aku lama membalas pesanmu.

Lagi apa disana?

Oh ya, Mary gimana?

Mary senang bermain dengan cicak. Memburu cicak yang bertamu ke rumah.

Mama gimana? Apa kabar? Walaupun tak pernah berbincang, bolehkan bertanya?

Bagaimana di Malaysia? Masih merasa insecure? Hari ini merasa tegang?

Perjalanan kemana saja hari ini? Kantor hari ini gimana? Adakah yang menyebalkan? Atau ada sesuatu yang membuatmu takjub hari ini?

Aku mengecek berulang kali ponselku. Sama seperti orang pada umumnya yang memendam rasa rindu.

Membaca ulang pesan terakhir kita. Sampai akhirnya tanda "Dilihat" muncul.

Ya, aku tidak melanjutkan perbincangan itu. Hanya mengirim emoticon di akhir percakapan kita.

Aku memancing, apakah pesan baru darimu akan muncul besok?

Udah 4 hari tidak berbincang.

Ingin memulai? Atau malu untuk memulai?

Katanya, wanita itu punya rasa gengsi. Jadi kami pria tidak perlu punya rasa gengsi juga?

Walaupun rasa gengsi itu tidak berlaku saat mendekati wanita yang sangat disukai.

Rela melakukan hal konyol. Muka tembok udah biasa demi mendapat secuil perhatian dari sang pujaan hati.

Hari ini dengerin lagu apa di mobil? Dengan siapa?

Makan mie instan gak hari ini? Ya, aku makan mie hari ini. Tapi sendirian aja. Dan akan selalu sendirian.

Kau bilang kau gak pernah merasa kesepian saat makan sendirian. Malah sangat menikmati. Kok bisa? Tanyaku.

Tuhan...

Ini wanita jenis apa? Apa yang dia rasakan saat aku hadir di dalam hidupnya? Kok dia terlihat cuek aja?

Apa dia trauma perihal cinta?

Aku pernah bilang padanya, cari pacar saja kalau ingin lebih bersemangat di kantor.

Katanya, dua tahun terakhir dia menjalin hubungan dan kandas. Prianya tidak cukup baik. Atau kurang cocok dengannya.

Hmmm...

Kalau begitu dia perlu memberi kesempatan pada seseorang yang akhir-akhir ini sering ngobrol dengannya.

Pernah gak stalking? Aku harap pernah. Soalnya namamu pernah hadir di antara penonton insta-story milikku.

Aku sering menebak, apa penilaianmu terhadapku.

Apa aku menarik di matamu?

Hey, Summer!

Wanita ini sering menyebut dirinya hanya beruang biasa. Berarti dia imut, jika kubayangkan. Pastinya aku akan menyukainya. Atau aku yang mudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita?

Jaga diri baik disana. Indonesia dan Malaysia tidak terlalu jauh sebenarnya.

Tapi aku selalu menyimpan satu pertanyaan yang selalu sama.

Apakah kita akan berhasil bertemu suatu saat nanti?

Apakah aku akan dicari kalau menghilang dari hidupmu?

Apakah aku akan terus diperhatikan olehmu?

Sejauh ini aku merasa mendapat cinta yang seimbang dari wanita ini. Tapi lama kelamaan energi negatif itu berpindah. Karna wanita ini penuh kecemasan, ketakutan, dan ketegangan. Dan aku kewalahan jadinya menyembuhkan diriku sendiri. Itulah alasan kenapa aku menarik diri dan menyepi sekarang.

Tapi aku selalu menunggu pesan baru darimu muncul di notifikasi ponselku.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Pengin Punya Rumah di Jakarta

Senin, 3 Juni 2024 08:38 WIB
img-content

Aku Kembali

Minggu, 2 Juni 2024 06:48 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler