Pengen jadi Penulis meskipun Mamaku pengen aku jadi orang kantoran.

Kalau yang Ini Tidak Boleh Pergi

Sabtu, 23 September 2023 13:07 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dan yang lain boleh pergi, tapi yang ini jangan.

Awalnya bukan bagian dari perencanaan. Ini semuanya terlihat seperti kebetulan.

Aku menemukanmu di sana. Aku memperhatikan dengan sangat jeli. Bahkan awalnya ragu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, mari dicoba saja..

Tiba-tiba aku teringat dengan guru mandarinku. Mirip sekali. Memori belasan tahun yang udah terkubur kini berhasil bangkit.

Ya, kurang lebih kaya mati suri gitu.

Tapi kali ini lebih hebat. Goncangannya lebih kencang.

Soalnya wanita pertama yang berhasil membuatku sadar bahwa aku sedang jatuh cinta, ya seorang wanita yang menjadi guru mandarinku.

Kira-kira apa kabar guruku itu?

Rasanya seperti mimpi bisa bertemu denganmu. Tanpa perencanaan. Muncul begitu saja.

Atau mungkin memang udah waktunya. Karna setiap orang ada masanya. Dan setiap masa ada orang-orang yang akan datang dan pergi dari kehidupan ini.

Pintaku satu hal, agar dia yang sudah mengenal luar dalamku, baik dan burukku, untuk menetap dalam hidupku.

Aku belum pernah seterbuka ini pada oranglain. Bahkan sahabatku sendiri tidak berhasil membuatku seleluasa itu. Aku menjadi pribadi yang apa adanya. Itu karnamu.

Yang ini gak boleh pergi. Iya, kamu. Aku tak siap untuk kehilangan.

Aku benar-benar merasa lelah jika harus kehilangan lagi untuk kesekian kalinya.

Ada yang datang sekedar menyapa lalu pergi tanpa pamit.

Tapi kamu beda.

Datang, menyapa, lalu memberi kabar seiring berjalannya waktu. Aku tersipu malu. Bisakah mengulang kembali setiap harinya? Tanpa rasa jemu.

Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku membalas pesan masuk dari seseorang sambil senyum-senyum sendiri?

Ini akan menjadi sejarah terpenting dalam hidupku setelah sekian lama tidak ada wanita yang berhasil membuatku tersentuh.

Kamu berhasil.

Boleh? Jangan pergi dari hidupku. Aku tak siap dengan kehilangan.

Sekali lagi, kalau yang ini tidak boleh pergi.

Tapi apa mungkin kita bertahan seperti ini terus?

Pernahkah terlintas olehmu untuk melangkah selangkah lebih dekat denganku?

Aku takut karna kamu merasa kesepian lalu menjadikanku penawarnya. Lalu pergi seperti mereka yang sebelumnya pernah hadir.

Aku benci harus merayakan patah hati setiap malamku. Sepi menusukku dengan tajam. Jiwa ini merindukan seseorang yang bisa diajak merasa sama-sama.

Doaku, semoga yang ditakdirkan memang untuk bersama, terbukalah pintu-pintu itu. Jalan terjal pun terasa mulus.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Acha Hallatu

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Pengin Punya Rumah di Jakarta

Senin, 3 Juni 2024 08:38 WIB
img-content

Aku Kembali

Minggu, 2 Juni 2024 06:48 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler