x

Iklan

Frank Jiib

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Jumat, 3 November 2023 13:03 WIB

Penelusuran Berdarah (12)

Tiba-tiba saja jalan setapak yang Ricky dan Andre lalui berakhir di sepetak tanah kosong kecil yang berada di belakang sebuah bangunan tua. Ricky dan Andre segera berhenti sejenak untuk melihat serta memastikan keadaan yang ada di hadapan mereka. Dari lampu senter yang ada di atas kepala mereka, terlihat segerombolan tanaman merambat telah menutupi hampir seluruhnya dari sebuah bangunan tua yang berada di tengah hutan belantara. Ricky dan Andre hanya berdiri diam sambil mencerna pemandangan yang sekarang sedang mereka lihat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

17

   “Ricky, Andre kalian berdua mau ke mana?” Dari bangku tengah terdengar suara panik Vanesa yang saat itu tengah melihat dari layar gawainya saat kedua sahabatnya mulai berjalan perlahan menyusuri jalan setapak yang terlihat menyeramkan dan bisa membuat bulu kuduk berdiri.

   “Apa-apaan yang mereka lakukan ini. Harusnya mereka segera kembali ke sini, tapi kenapa mereka malah menyusuri jalan setapak yang terlihat menyeramkan tanpa pernah mengetahui ke mana jalan setapak itu akan membawa mereka.” Suara Usman terdengar gusar dengan keputusan kedua sahabatnya yang saat ini mulai keluar dari rencana awal yang telah disusun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

   “Harusnya mereka cukup sampai di situ dan segera kembali ke sini. Tapi ini—” Vanesa tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena rasa takut yang tiba-tiba ia rasakan dalam dirinya.

   “Vanesa, apa kau baik-baik saja?” tanya Usman dari bangku depan sambil menoleh menatap Vanesa dan mendapati wajah sahabatnya itu telah berubah menjadi pucat pasi. Hanya tinggal tunggu waktu sebelum Vanesa tak sadarkan diri batin Usman di dalam hati.

   “Aku baik-baik saja Usman. Hanya saja aku merasakan kecemasa dan rasa takut yang semakin lama semakin meningkat. Saat mengetahui Ricky dan Andre mulai berjalan menyusuri jalan setapak itu.” Vanesa menggelengkan kepalanya untuk mengusir sesuatu yang menekan perasaanya.

   “Aku juga merasakan hal yang sama seperti yang engkau rasakan Vanesa. Mari kita ikuti terus perjalanan mereka berdua, semoga semuanya baik-baik saja,” kata Usman dengan suara berat seakan kecewa dengan keputusan kedua sahabatnya.

&&&

18

Dengan semangat yang membuncah serta ditambah dengan adrenalin yang terpacu, Ricky dan Andre terus berjalan masuk lebih jauh menyusuri jalan setapak yang ditumbuhi semak belukar setinggi tubuh orang dewasa. Jalan setapak yang Ricky dan Andre susuri semakin lama terlihat semakin menghilang. Namun karena didorong oleh rasa penasaran dan juga keinginan untuk selalu memuaskan para penggemar setia channel youtube-nya, Ricky akan terus melanjutkan penelusuran malam ini. Setelah berjuang dengan susah payah menerobos semak belukar dan rimbunnya pepohonan yang menutupi area hutan belantara ini. Tiba-tiba saja jalan setapak yang ricky dan Andre lalui berakhir di sepetak tanah kosong kecil yang berada di belakang sebuah bangunan tua. Ricky dan Andre segera berhenti sejenak untuk melihat serta memastikan keadaan yang ada di hadapan mereka. Dari lampu senter yang ada di atas kepala mereka, terlihat segerombolan tanaman merambat telah menutupi hampir seluruhnya dari sebuah bangunan tua yang berada di tengah hutan belantara. Ricky dan Andre hanya berdiri diam sambil mencerna pemandangan yang sekarang sedang mereka lihat.

   “Andre, menurutmu tempat apakah yang baru saja kita temukan ini?” tanya Ricky kepada Andre dengan suara pelan.

   “Sepertinya bangunan yang berdiri di hadapan kita ini terlihat seperti sebuah rumah tua terbengkalai. Namun, aku masih tidak percaya dengan apa yang sedang aku lihat sekarang. Bagaimana mungkin di tempat seperti ini berdiri sebuah rumah yang sekarang hampir seluruh bagiannya telah tertutup tanaman merambat? Dan, siapa orang yang tinggal di tempat seperti ini? Sejujurnya, bangunan rumah tua itu terlihat sangat mengerikan dan membuat aku merasa takut,” ujar Andre yang mulai merasakan ketakutan saat berdiri di belakang bangunan tua.

   “Engkau tahu Andre, sebenarnya aku malah merasa penasaran dengan bagian depan dari bangunan yang terlihat seperti sebuah rumah tua terbengkalai itu. Aku rasanya ingin memeriksa bagian depan dari bangunan tua ini agar para penggemar setiaku merasa terpuaskan dan merasakan sensasinya. Setelah itu kita segera tinggalkan tempat ini, bagaimana menurutmu?” tanya Ricky kepada Andre yang berdiri di sampingnya.

   “Apa tidak terlalu berbahaya kita melangkah lebih jauh lagi di tempat yang nampak mengerikan serta asing seperti tempat kita berdiri saat ini Ricky?” jawab Andre dengan nada ragu-ragu yang langsung dapat dikenali oleh Ricky.

   “Kamu kenapa Andre, di saat seperti ini kamu malah berubah jadi penakut dan tidak percaya diri lagi?” tanya Ricky penasaran tentang perubahan tingkah laku Andre. “Padahal sejak awal penelusuran tadi, engkau terlihat begitu menikmatinya dan sangat percaya diri. Bahkan penemuan jalan setapak ini itu berkat dirimu Andre.”

   “Tetapi …” ujar Andre pelan, “tempat ini dan terutama bagunan yang terlihat seperti rumah tua terbengkalai itu seakan memancarkan aura kegelapan dan kengerian. Itulah alasannya yang membuat aku sekarang merasa takut Ricky.”

   “Mumpung kita sudah sejauh ini Andre, akan sangat disayangkan jika kita hanya berhenti sampai di sini. Jadi, kita teruskan penelusuran malam ini sedikit lagi untuk bisa mengetahui dan melihat bagian depan dari bangunan yang menurutmu rumah tua terbengkalai itu, juga untuk memuaskan rasa penasaran dari para penggemar setia channel youtube-ku. Setelah kita mengetahui bagian depan dari bangunan rumah tua terbengkalai itu, segera kita tinggalkan tempat ini. Bagaimana menurutmu Andre?” tanya Ricky dengan penuh antusias agar dapat meyakinkan Andre untuk melanjutkan penelusuran malam ini yang terasa semakin menantang dan menarik.

   “Baiklah kalau begitu. Aku akan ikut bersamamu untuk melihat bagian depan dari bangunan rumah tua terbengkalai itu,” jawab Andre.

   “Ini baru yang namanya sang penjelajah malam,” pungkas Ricky dengan tawa bahagia.

&&&

Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB