Sekarang bukan waktunya kita menerka-nerka
Terjebak dalam sangkar realita yang fana
Merangkak karena tertampar oleh luka
Hingga akhirnya jera menangis sejadi-jadinya.
Sekarang mari kita berdialog sejenak
Tentang luka yang pernah kita perbuat begitu pilunya
Aku, kamu, kita, bahkan waktu yang menjadi aktornya
Sama-sama saling introspeksi; merenung sejenak.
Sejenak kita mereda dari ego yang tak karuan
Bukan tentang harga diri atau malah saling menyalahkan
Ini adalah tentang mengapa kita harus bersama kemudian
Hingga akhirnya terlepas dan saling berjauhan.
Tentang batas jarak yang pernah kita pangkas bersama
Menantang waktu dan semesta menikmati senja
Hingga malam sembunyikan wataknya karena kita berdua
Anak-anak manusia yang sedang jatuh cinta.
Tetapi aku semakin tak paham
Percakapan yang pernah kita buat
Pada saat senja sedang indah di ujung penantian malam
Saat itu juga, kita agaknya, saling menjauh tak lagi dekat.
Sudah itu saja.
Bandung, 2023
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.