Kucing Liar Bukanlah Hama
Kamis, 21 Desember 2023 09:59 WIB
Ketika kamu sedang mampir ke salah satu warung makan untuk membeli makan malammu, apakah kamu pernah liat penjual mengusir kucing-kucing liar di sekitar dengan kasar? Atau melihat tetangga sebelahmu melempari kucing-kucing dengan batu? Apakah kamu berpikir kucing liar yang ada di sekitarmu sebagai penganggu?
Ketika kamu sedang mampir ke salah satu warung makan untuk membeli makan malammu, apakah kamu pernah liat penjual dari warung tersebut mengusir kucing-kucing liar yang ada disekitarnya dengan kasar seperti memukilinya menggunakan sapu lidi? Atau melihat tetangga sebelahmu melempari batu kepada para kucing-kucing yang sedang berada di dekat rumahnya? Apakah kamu pernah menganggap kucing liar yang ada disekitarmu sebagai penganggu dan hama lingkungan? Para kucing-kucing liar yang ada di sekitar daerah sekitar sudah mulai dianggap hama lingkungan oleh para masyarakat, karena menurut mereka kucing mempunyai sifat yang merugikan masyarakat.
Sejak dulu, kucing adalah salah satu hewan yang termasuk sangat dekat dengan kehidupan manusia. Mulai dari zaman Mesir hingga zaman sekarang dimana teknologi warga bumi sudah berkembang pesat, kucing selalu ada dimana-mana. Banyak yang pasti menyayangi hewan berbulu itu karena dianggap menggemaskan, tetapi tentu tidak semua orang di muka bumi ini menyayangi kucing. Orang-orang yang tidak menyukai kucing itu sudah pasti mempunyai alasan sendiri, mungkin karenah mereka mempunyai trauma yaitu pernah dicakar atau digigit saat masih kecil, hingga ada juga yang membenci kucing karena mereka yang sering buang air kecil dan buang air besar sembarangan di perkarangan rumahan.
Mari kita bahas satu persatu, apakah kita pernah berpikir mengapa kucing kadang sangat aggresif kepada manusia? Coba bayangkan, tiba-tiba ada seseorang yang tidak dikenali mendekatimu dan mencoba mengangkat atau menyentuhmu, apa yang akan kita lakukan? Sudah pasti kita akan memberikan reaksi negatif seperti menepis tangan mereka dengan kasar, marah atau mungkin mendorongnya jauh. Itu apa yang kucing rasakan, mereka akan merasa tidak aman dan terancam sehingga akan melukaimu untuk melindungi dirinya. Cara yang benar untuk mendekati kucing adalah mengulur tanganmu kehadapan muka kucing dengan pelan-pelan lalu biarkan kucing tersebut mendekatimu dan mencium tanganmu. Jika mereka mengeluskan kepalanya kepada tanganmu maka kamu bisa mengelusnya tetapi bila mereka membuang mukanya dari tanganmu maka sebaiknya jangan memaksa untuk memgang kucing tersebut dan biarkan mereka pergi.
Kucing termasuk salah satu hewan yang bisa merawat sendiri dan sangat memperhatikan kebersihan, lantas mengapa kucing suka buang air kecil atau besar sembarangan? Ada banyak faktor mengapa demikian seperti salah satunya mempunyai batu kanding kemih. Batu kandung kemih atau infeksi kandung kemih menyebabkan kucing mempunyai keinginan untuk buang air dan peradangan parah. Selain itu, ada juga kondisi sistitis idiopatik yang diakibatkan oleh masalah bersumber dari kecemasn dan stress yang bisa memengaruhi keseimbangan hormonal dan zat kimia kucing di dalam tubuhnya. Ada beberapa faktor lainnya seperti menandai wilayah mereka dari kucing asing dan lain-lain.
Meskipun itu, tetap ada orang-orang yang menggangap kucing itu hama, salah satunya adalah Australia.
Pemerintah Australia menilai kucing liar sebgaia hama dan berencana membasmi kucing-kucing liar karena menganggap hewan berbulu itu hama dan sangat merugikan di lingkungan sekitar. Mengapa itu? Menurut mereka, kucing liar bertanggung jawab atas kepunahan dari 24 jenis spesies asli Australia dan dituding mengancam 100 lebih spesies lainnya. “Kucing-kucing liar ini sangat merusak hewan -hewan asli,” kata Menteri Lingkungan Hidup Australia Barat, Reece Whitby, yang juga menyampaikan bahwa kucing liar sudah ada dimana-mana, hidup baik di taman nasional, lahan basah, gurun, pertanian maupun di hutan. Rencana untuk membasmi kucing liar adalah dengan cara dibunuh dengan gel beracun menggunakan teknologi khusus pembunuh kucing. Felizer grooming trap, jebakan yang akan menyemprotkan kucing-kucing liar dengan gel beracun dan apabila kucing terjebak, kucing itu akan menjilati tubuhnya yang sudah mengenai gel racun yang mengandung sodium fluoroacetate, selanjutnya kucing akan mati teracun.
Beberapa komentar setuju dengan rencana pemerintah Australia tersebut, menyetujui bahwa populasi kucing sudah kian terlalu banyak sehingga cukup menganggu lingkungan, serta mereka juga memberi alasan bahwa setiap negara mempunyai kebijakan masing-masing. Tetapi, kebanyakan komentar tidak setuju dengan kebijakan pembasmian kucing. Menurut mereka bahwa pemerintahan tersebut tidak mempunyai manusiawi dengan cara mereka yang terlalu kejam. Komentar tersebut juga mengatakan bahwa kucing sudah mempunyai rantai makan sendiri sehingga bila kucing liar dibinaskan maka populasi hewan yang diburu oleh kucing-kucing liar akan meledak seperti tikus yang bisa berbahaya lantaran bisa membawa wabah penyakit, atau burung khas Australia akan bertambah banyak dan mengotori perkotaan.
Masalah tentang ledakan populasi kucing liar lazim mucul di wilayah padat penduduk seperti Indonesia. Di dalam data, disebutkan bahwa populasi kucing yang ada di republik sudah mencapai 15 juta ekor yang bahkan sudah menduduki peringkat kedua populasi kucing liar terbanyak. Kucing liar selama ini terus bertambah karena mempunyai masa birahi berulang kali dalam setahun dan tidak itu saja, kucing betina juga mampu melahirkan hingga enam ekor anak kucing. Jadi kita bisa bayangkan berapa jumlah kucing yang terus bertambah setiap tahun yang mendatang.
Meskipun begitu, itu bukanlah alasan yang benar untk membunuh dan menganggap kucing itu hama. Kita harus mengingat jasanya karena kucing dibutuhkan lingkungan untuk mengurangi populasi tikus, cecak, kecoa, dan hewan kecil lain-lainnya. Bila semua kucing dibinaskan, maka populasi hewan kecil tersebut akan menjadi banyak dan menjadi masalah yang cukup besar lantaran tidak ada yang menerkammnya. Selain itu, ada di beberap penelitian bahwa memelihara kucing juga dapat memberikan energi positif untuk Kesehatan fisik dan mental, seperti mengurangi stress atau depresi. Dengkuran kucing juga baik untuk anak yang mempunyai autism.
Maka ledakan populasi kucing sudah seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk para rakyat dan pemerintah. Pemerintahan seperti Dinas Ketahanan dan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3), yang pada salah satu poin disebutkan bahwa Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki tugas pokok untuk menjaga kesejahteraan hewan kucing yang berada di lingkup wilayah kekuasaanya. Selain itu, tugas utamanya adalah program steril dengan metode TNR (trap, neutur, return/release). Manfaat dari sterililasi kucing adalah mencegah over populasi kucing, selain itu juga mencegah penyakit seperti kanker serviks dan ovarium pada betina, kanker testis dan kanker prostat pada kucing Jantan. Untuk memastikan bahwa kondisi kucing tersebut dalam keadaan sehat, kita bisa melakukan kegiatan streetfeeding atau memberi makanan dan vitamin ke kucing liar sebelum ditangkap, lalu diikuti dengan pemantauan kondisi luka jahitan sampai kondisinya cukup aman untuk dikembalikan.
Berbuat baik tidak hanya sebatas kepada manusia, kita perlu menanamkan ke persepsi kita, bahwa sesama ciptaan tuhan maka kita juga harus peduli kepada hewan dengan Ikhlas tanpa mengharapka pujian atau balasan. Jika merasa terganggu kepada kucing yang mendekatimu maka usirlah dengan halus atau memberi makan sedikit di tempat yang jauh.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Kucing Liar Bukanlah Hama
Kamis, 21 Desember 2023 09:59 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler