x

Ilustrasi Batman oleh Merryjoeblog dari Pixabay.vom

Iklan

Yogi Gumilar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 September 2023

Rabu, 24 Januari 2024 12:08 WIB

Batman dari Purworejo

Sebetulnya Bruce Wayne ingin memberikan sebuah Range Rover keluaran terbaru untuk kerabatnya di Purworejo itu, namun Alfred Pennyworth menolak ide tersebut karena hal itu dapat mengundang perhatian warga sekitar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita semua tentunya tahu bahwa Bruce Wayne adalah seseorang dibalik topeng pahlawan kota Gotham Batman. Yang dimaksud “kita” tentunya adalah orang-orang dari dunia nyata, sementara rakyat Gotham sendiri mungkin tidak pernah tahu siapa sebenarnya sosok dibalik topeng kelelawar tersebut.

Tetapi ada hal lain yang tidak diketahui siapa pun baik orang-orang di dunia fiksi maupun dunia nyata. Bahwa sebenarnya Bruce Wayne, atau yang dikenal juga dengan Batman adalah pria kelahiran asli Indonesia.

Mungkin hanya Alfred Pennyworth pelayan setianyalah yang tahu tentang hal ini, dan tentunya kini, anda semua pembaca kisah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka di suatu minggu pagi yang cerah, ketika tugas Batman telah berakhir setelah berhasil memenangkan pertarungan melawan Joker, Mr. Pinguin, dan juga Superman, dia berencana untuk mengunjungi kembali kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah. Ya, dari sanalah sebenarnya Bruce Wayne berasal.

Tentu saja Bruce Wayne ditemani Alfred Pennyworth untuk pulang. Alfred Pennyworth sudah menyiapkan segala keperluannya baik dalam perjalanan, maupun buah tangan yang akan diberikan kepada kerabatnya nanti. Sebetulnya Bruce Wayne ingin memberikan sebuah Range Rover keluaran terbaru untuk kerabatnya di Purworejo itu, namun Alfred Pennyworth menolak ide tersebut karena hal itu dapat mengundang perhatian warga sekitar.

Untuk kendaraan tentu saja mereka tidak akan menggunakan Batplane ke sana. Mereka menggunakan pesawat komersial yang biasa digunakan warga Gotham dan Amerika lainnya. Ketika publik Gotham bertanya-tanya tentang apa keperluannya mengunjungi Indonesia, dengan tenang Bruce Wayne menjawab bahwa hal ini berkaitan dengan urusan bisnis perusahannya Wayne Enterprise.

Butuh hampir dua puluh satu jam perjalanan udara untuk Bruce Wayne dan Alfred Pennyworth agar sampai ke Indonesia. Tak hanya itu, setelah mencapai pusat kota Purworejo, mereka masih harus menempuh satu jam perlajanan darat dengan kendaraan publik setempat agar bisa sampai ke desa tujuan mereka.

Desa tempat tinggal Bruce Wayne tidak berbeda dengan desa-desa lainnya di Purworejo. Hamparan sawah yang melintang sejauh mata memandang dan sesekali terlihat warganya bepergian dengan sepeda tuanya. Tidak ada sentra perbelanjaan yang megah dan pusat bisnis yang mewah seperti di Gotham. Tempat yang cukup sempurna untuk menyembunyikan identitas asli seorang Bruce Wayne.

Tempat tinggal Bruce Wayne di desa juga begitu sederhana. Hanya terdiri dari satu lantai yang terdiri dari sebuah ruang keluarga, dapur, garasi kecil, dan tiga kamar tidur. Satu kamar untuk kerabatnya yang tak lain adalah adik kandung lelaki Bruce Wayne dan istrinya, dan dua buah kamar untuk dua orang kemenakannya yang masih duduk di sekolah dasar. Tidak ada satupun mobil, hanya ada dua sepeda motor untuk keperluan sehari-hari keluarganya yang bekerja sebagai pedagang ikan di pasar desa. Kita tentu tahu bahwa Bruce Wayne bisa saja membelikan sebuah pulau untuk dapat ditinggali kerabatnya tersebut, namun sekali lagi, untuk menjaga kerahasiaan identitas Bruce Wayne, apa pun yang dapat menarik perhatian publik harus dihindari.

Sampai di sana Bruce Wayne tidak sabar untuk kembali bertemu dengan keluarganya. Dengan lembut Alfred Pennyworth mengetuk pintu rumah sederhana tersebut dan tak lama semua kerabat Bruce Wayne datang untuk menyambut mereka.

Nah, mari kita biarkan keluarga sederhana namun istimewa ini bergembira merayakan kepulangan kerabatnya yang telah lama tinggal di negeri jauh. Anda pasti bertanya-tanya bagaimana mungkin Bruce Wayne atau yang dikenal juga dengan Batman adalah putra asli dari sebuah desa di Purworejo bukan?

Cerita dimulai ketika Bruce Wayne masih duduk di bangku SMA.

Tapi tunggu dulu, kalian pasti ingin mengatakan bahwa masa kecil Bruce Wayne adalah bahwa kedua orang tuanya dibunuh oleh seorang penjahat, dan ketika itu Bruce Wayne kecil menyaksikan langsung bagaimana mereka mati hingga dia bersumpah untuk membalaskan dendamnya bukan? Tidak seperti itu! Kenyataannya kedua orang tua Bruce Wayne masih hidup hingga mereka berumur enam puluh tahun. Mereka meninggal karena serangan jantung dan dikubur di pemakaman umum desa. Segala cerita-cerita yang beredar baik di film maupun komik adalah rekayasa belaka demi menjaga identitas asli Bruce Wayne.

Mari kita lanjutkan. Bruce Wayne muda ketika itu sama seperti remaja seusianya di desa sekitarnya. Bersekolah dengan berjalan kaki melewati sawah serta sungai, memiliki teman seperti orang-orang normal lainnya, mengikuti pelajaran dengan saksama, dan bahkan rajin mengaji di pesantren terdekat pada sore harinya.

Bruce Wayne muda merupakan anak yang alim di mata warga sekitar. Khususnya karena kepandaiannya mengaji. Di usianya ketika itu Bruce Wayne muda telah hafal beberapa juz Al Quran dengan baik. Dia juga sering mengajari anak-anak kecil tetangganya mengaji.

Tetapi ada satu lagi bakat yang melekat pada diri Bruce Wayne muda yang menjadi dasar keinginannnya untuk bisa menjadi seorang pahlawan seperti yang kita kenal sekarang ini. Ketika itu Bruce Wayne muda adalah seorang pendekar silat.

Kemampuannya melebihi teman-teman usia sebayanya kala itu. Dia berhasil naik tingkat lebih cepat dan mengikuti berbagai kejuaraan silat di kabupaten Purworejo. Tentu saja sebagian besar kejuaraan tersebut berhasil dia menangkan. Hingga dalam diri Bruce Wayne muda, muncul sebuah keinginan untuk menjadi seorang seorang pendekar silat.

Dia mengutarakan impiannya tersebut kepada salah satu guru silatnya yang tak lain dan tak bukan adalah Alfred Pennyworth pelayannya kini. Ya, di sanalah pertemuan pertama mereka. Maka sejak saat itu hingga kini, dia menjadi sosok orang tua kedua bagi Bruce Wayne.

Alfred Pennyworth tentu saja mendukung impian Bruce Wayne muda. Dia bisa melihat kemampuan muridnya tersebut sebagai hal yang tidak boleh dipendam begitu saja. Maka sejak saat itu, Bruce Wayne muda berlatih semakin giat di bawah didikan Afred Pennyworth secara khusus.

Tetapi impian itu tidak berjalan mulus. Sebuah rintangan kecil kala itu harus dihadapi Bruce Wayne muda. Tak lain dan tak bukan, rintangan tersebut berasal dari kedua orang tuanya.

Sebagaimana orang tua di desa yang berpikiran konservatif dan kolot, mereka menentang habis-habisan impian Bruce Wayne untuk menjadi pendekar silat. Mereka menganggap impian itu hanyalah gurauan semata dan tidak akan mampu menunjang kebutuhan hidup Bruce Wayne hingga hari tua nanti.

Sebagaimana orang-orang di desa juga, orang tua Bruce Wayne menginginkan agar kelak anaknya menjadi pegawai negeri sipil di pusat kota. Mereka menganggap hanya pekerjaan tersebutlah yang sempurna untuknya karena dia akan dipandang baik oleh warga sekitar, mendapat gaji yang cukup untuk kelak anak dan istrinya, dan uang pensiun yang cukup hingga tua nanti.

Maka terjadilah konflik keluarga ketika Bruce Wayne muda ketika itu baru saja lulus SMA dengan predikat sebagai juara umum sekolah.

Bruce Wayne bersikeras agar dia bisa menentukan sendiri jalan hidupnya sementara orang tuanya menentang keinginan konyolnya itu.

Hingga akhirnya Bruce Wayne muda meminta bantuan gurunya Alfred Pennyworth agar dapat menjadi penghubung antara dirinya dan kedua orang tuanya, dan meyakinkan bahwa menjadi pendekar adalah sebuah cita-cita yang sangat mulia.

Perdebatan terjadi kala itu. Baik kedua orang tua Bruce Wayne maupun Alfred Pennyworth sama-sama mempertahankan keinginan mereka masing-masing.

Hingga akhirnya Alfred Pennyworth mengajukan sebuah usul yang nantinya akan menjadi tonggak sejarah awal lahirnya sosok Batman.

Alfred Pennyworth mengusulkan agar dia membawa Bruce Wayne ke Amerika untuk melanjutkan belajar bela diri di sana. Semua hal terkait biaya hidup dan pendidikan akan ditanggung Alfred Pennyworth. Namun jika mereka gagal menggapai karirnya, Alfred Pennyworth akan dengan senang hati merelakan Bruce Wayne menjadi pegawai negeri sipil di kota sebagaimana yang diinginkan oleh kedua orang tuanya.

Ide tersebut akhirnya diterima dengan berat hati oleh kedua orang tua Bruce Wayne. Mereka merelakan anak lelaki tertuanya dibawa orang lain ke negeri yang tidak pernah mereka ketahui letak keberadaannya itu.

Maka berangkatlah Alfred Pennyworth dan Bruce Wayne muda ke Amerika, menuju kota Gotham untuk menggapai cita-citanya menjadi pendekar sesungguhnya.

Sementara itu, Alfred Pennyworth sebenarnya adalah mantan atlet nasional yang dibanggakan negara. Dia meraih medali emas di olimpiade Atlanta di cabang gulat pada tahun 1994. Salah seorang pemandu bakat di Amerika sana mengendus talenta Alfred Pennyworth yang luar biasa itu, dia menawarkan beasiswa bela diri dan sebuah posisi penting di sebuah institut bela diri di Gotham namun dengan syarat dia harus pindah kewarganegaraan.

Ketika itu Alfred Pennyworth dengan tegas menolak tawaran tersebut, dia masih mencintai tanah airnya. Namun sang pemandu bakat tetap memberikan kesempatan jika Alfred Pennyworth berubah pikiran suatu saat nanti.

Setelah tiga tahun berlalu, Alfred Pennyworth bertemu Bruce Wayne kecil di Purworejo, dia melihat talentanya yang luar biasa dalam diri anak muda tersebut. Bersamaan dengan kejadian ini, dia kembali menghubungi pemandu bakat yang pernah menghubunginya dulu dan menawarkan seorang lainnya untuk dia bawa. Sang pemandu bakat tentu saja girang dengan datangnya Alfred Pennyworth ke Gotham ditambah seorang anak muda yang tak kalah gemilangnya dengan Alfred Pennyworth.

Singkat cerita Bruce Wayne muda meraih banyak kesuksesan sebagai atlet bela diri di sana. Dia juga berpindah kewarganegaraannya hingga mau tak mau Alfred pun mengikutinya dan mereka juga mengubah nama mereka menjadi Alfred Pennyworth dan Bruce Wayne. Nama mereka sebelumnya tidak dapat disebutkan di sini demi menjaga identitas asli kedua orang tersebut.

Tahun demi tahun berlalu, Alfred Pennyworth berhasil menjadi direktur utama di sebuah institut bela diri di Gotham. Bruce Wayne juga berhasil meningkatkan kemampuannya di bidang bela diri. Selain itu mereka berdua juga mencoba peruntungan dengan memulai usaha rumah makan di Gotham. Berbekal menu andalan Soto Malang, rumah makan tersebut sukses hingga akhirnya mereka bisa mendirikan sebuah perusahaan kecil yang merupakan cikal bakal dari Wayne Enterprise milik Bruce Wayne yang merupakan konsorsium bisnis nomor satu di Gotham.

Berbekal dari kesukesan tersebut, Alfred Pennyworth meniti kembali impian Bruce Wayne agar bisa menjadi seorang pahlawan. Dia membuat berbagai peralatan dan juga kostum untuk mewujudkan impiannya tersebut. Hingga akhirnya terciptalah sosok Batman, pahlawan misterius dari kota Gotham yang menjadi terkenal seantero kota.

Hingga kini Alfred Pennyworth masih setia menjaga Bruce Wayne di Gotham. Mereka juga tentu tidak pernah melupakan tanah air tempat mereka dilahirkan. Semua bermula dari sebuah desa kecil di Purworejo, begitulah awal mula sesungguhnya kisah pahlawan kelelawar misterius dari kota Gotham, Batman.

Ikuti tulisan menarik Yogi Gumilar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler