Mohamed Salah: Berdakwah Melalui Sepak Bola
Senin, 12 Februari 2024 15:14 WIBSejadah untuk shalat yang kita bentangkan bukan hanya sebatas di masjid saja, melainkan juga hingga seluruh penjuru bumi ini, melalui pencapaian dan kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Setiap tahunnya, 500 Most Influential Muslims merilis daftar tokoh muslim paling berpengaruh di seluruh dunia. Nama-nama yang umumnya muncul adalah para pemimpin negara atau tokoh agama terkemuka. Namun, ada satu nama di dalam 50 besar yang memiliki profesi berbeda dari yang lain: Mohamed Salah, seorang pesepak bola asal Mesir.
Pertama kali mencuat ke publik saat bergabung dengan klub raksasa Inggris, Chelsea pada tahun 2014, Salah menarik perhatian melalui selebrasi khasnya setelah mencetak gol, yaitu bersujud, sebuah simbol utama dalam ritual shalat. Nama depannya, Muhammad, diambil dari nabi yang paling luhur dalam Islam. Lalu putrinya bernama 'Makka', berasal dari kota suci Islam, Mekkah. Istri Salah, yang kerap terlihat di pinggir lapangan memberikan dukungan penuh pada sang suami senantiasa hadir dengan hijab yang juga dikenal sebagai simbol Muslimah. Dengan perlahan, Salah pun menjadi simbol Islam dalam dunia sepak bola.
Karirnya semakin cemerlang setelah bergabung dengan Liverpool pada tahun 2017, meraih berbagai trofi terbaik bersama klub tersebut dan menempatkan namanya di jajaran pesepakbola terbaik saat ini, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Prestasinya pun tidak hanya mencuat dalam sepak bola, tetapi juga memberikan dampak positif dalam ranah sosial dan agama.
Di antara fans Liverpool, terdapat yel-yel khusus untuk Mohamed Salah, seperti 'if he scores another few, then I’ll be Muslim too,' dan lanjutannya, 'He’s sitting in the mosque, that’s where I want to be.' Ada juga yel yang menyatakan, ‘Mohamed Salah. A gift from Allah.’ Yel-yel ini bukan sekadar ungkapan penyemangat, melainkan juga apresiasi fans Liverpool terhadap Islam.
Sebuah kisah menarik datang dari seorang penggemar yang bernama Ben Bird, yang mengaku masuk Islam karena pengaruh Mohamed Salah. Ben bahkan mengakui, dulunya ia tidak menyukai Islam, namun ia merasakan hidayah melalui Salah, dan menyatakan bahwa kemenangan Liverpool di Liga Champions di tahun 2019, adalah kemenangan juga bagi Islam.
Pada tahun 2021, sebuah jurnal penelitian berjudul ‘The Effect of Mohamed Salah on Islamophobic Behaviors and Attitudes,’ yang dirilis oleh Cambridge University Press dengan penulis dari Stanford University, Yale University, dan University of Colorado Boulder, mengungkapkan penurunan sentimen negatif terhadap Islam di kalangan fans Liverpool. Ujaran negatif terhadap Islam di media sosial juga menurun, bersamaan dengan penurunan angka kejahatan bermotif prasangka/kebencian di kota Liverpool. Sebuah survei juga menunjukkan bahwa kehadiran Mohamed Salah memberikan dampak positif terhadap citra Islam secara luas.
Setelah peristiwa 9/11 di New York, Islam mendapat cap buruk dan muncul fenomena Islamophobia di seluruh dunia. Mohamed Salah, sebagai seorang Muslim, tidak hanya dikenal karena prestasinya di lapangan, tetapi juga sikapnya di luar lapangan membantu membersihkan citra negatif Islam. Hal ini menjadi bukti bahwa dakwah tidak terbatas pada mimbar keagamaan, melainkan dapat dilakukan di mana pun kita berada. Sejadah untuk shalat yang kita bentangkan bukan hanya sebatas di masjid saja, melainkan juga hingga seluruh penjuru bumi ini, melalui pencapaian dan kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Semoga kita, sebagai umat Islam, dapat menjalani kehidupan sebagaimana Mohamed Salah bermain sepak bola.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Mohamed Salah: Berdakwah Melalui Sepak Bola
Senin, 12 Februari 2024 15:14 WIBBatman dari Purworejo
Rabu, 24 Januari 2024 12:08 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler