Kampus Mengajar Menggelar Acara Festival Literasi di SDN 6 Arjawinangun
Selasa, 21 Mei 2024 17:37 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2024/05/21/f202405211220142.jpg)
Festival Literasi di SDN 6 Arjawinangun adalah dukungan dan partisipasi yang luar biasa dari Pustaka Bergerak Cirebon, diataranya, Pedati Pustaka Bayalangu, Sepeda Listrik Pustaka Literasi Pelajar Tegalgubug dan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Cirebon.
Festival Literasi diadakan sebagai respons kampus mengajar dalam meningkat kemampuan literasi siswa untuk membuka jendela dunia serta menambah ilmu mengenai kebijaksanaan, kebudayaan, dan informasi pada Selasa (21/5/2024).
Buku adalah sarana yang paling ampuh dalam memahami teks secara kompleks dan komprehensif serta memiliki kemampuan memaknai dengan universal.
Di sisi sarana baca yang cukup terbatas menurut Ranti Murni Lestari, ketua kelompok Kampus Mengajar di SDN 6 Arjawinangun menuturkan keadaan buku yang terbatas itu harus menjadi tanggung jawab bersama.
"Festival Literasi di SDN 6 Arjawinangun adalah dukungan dan partisipasi yang luar biasa dari Pustaka Bergerak Cirebon diataranya Pedati Pustaka Bayalangu, Sepeda Listrik Pustaka Literasi Pelajar Tegalgubug dan Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Cirebon, yang telah memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak, selain membaca kami juga menggelar lomba mewarnai dari kelas 1 dan 2 untuk meningkatkan sebuah kreativitas sejak dini." Ujarnya
"Sinergi ini dapat terus terjalin demi kemajuan literasi di masyarakat. Kegiatan "Festival Literasi" akan menjadi program tindak lanjut dalam memfasilitasi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya tentang ihwal logika, numerasi, dan kreatifitas." Lanjutnya
Mengenai survai minat baca UNESCO, atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yang posisi minat baca di Indonesia peringkat 61 dari 62 negara adalah sesuatu hal yang tabu.
Namun, Muhammad Assegaf sebagai Penggerak Literasi dari Cirebon menyangkal hal tersebut, karena menurutnya minat baca di Indonesia itu masih tinggi, jika benar-benar ada dihadapannya.
"Minat baca bisa dibuktikan dengan menjemput bola, dan sarana baca yang menarik. Pedati dan sepeda hadir dari setiap lini bisa diartikan sebagai baitul hikmah bergerak." Lanjutnya
Dengan adanya perpustakaan bergerak sangatlah bagus untuk memotivasi minat baca, menurut Aisyah, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SDN 6 Arjawinangun menjelaskan bahwa perpustakaan di sekolah kami tidak layak pakai, jadi sepertinya buat edukasi berikutnya bisa dilanjutkan setiap Minggu atau Bulan.
Perlu diketahui bahwa antusias siswa di "Festival Literasi" diikuti dari kelas 1 dan 6 dan terbukti bahwa minat baca masih ada.
Festival Literasi diadakan berkolaborasi dengan Pedati Pustaka Bayalangu, Sepeda Pustaka Literasi Pelajar Tegalgubug, Kampus Mengajar, dan lembaga pendidikan SDN 6 Arjawinangun.
Baca Juga
Artikel Terpopuler