x

Iklan

Frank Jiib

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2021

Rabu, 22 Mei 2024 12:56 WIB

Siapa Dalang Penembakan Massal Moskow?

Penembakan massal yang terjadi di Rusia serta menyebabkan ratusan nyawa meninggal dunia masih menyisahkan tanda tanya besar. Siapakah dalang dari penembakan keji ini? Dan apa motif di balik tragedi berdarah terburuk sepanjang berdirinya negara Rusia?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada hari Jum'at malam negeri beruang merah dikejutkan dengan terjadinya aksi serangan teror paling mematikan dan juga terburuk sepanjang sejarah. Pada malam kejadian terlihat empat orang dengan memakai pakaian kamuflase serta membawa senapan otomatis masuk ke dalam gedung, lalu secara mengejutkan melakukan aksi penembakan secara membabi-buta ke arah kerumunan orang yang akan menonton pagelaran konser musik grup rock Picnic di Hall of Crocus yang berlokasi di pinggiran kota Moskow.

Akibat dari penembakan brutal itu, ada ratusan korban warga sipil yang tidak bersalah meninggal dunia serta ratusan lainnya mengalami luka ringan dan berat. Para penyerang tidak hanya melakukan aksi penembakan secara brutal dan membabi-buta. Akant tetapai, mereka juga melakukan aksi pembakaran gedung konser dengan menggunakan bom molotov yang telah mereka siapkan terlebih dahulu. Akibatnya, aula gedung Hall of Crocus beserta kaca di dua lantai teratas pecah serta menyemburkan lidah api dan asap tebal yang membumbung tinggi ke langit malam.

Para penyerang yang terdiri dari empat orang terlihat sangat terorganisasi dalam melakukan aksi kejinya dalam membantai warga sipil yang tidak berdosa. Setelah melakukan aksi kejinya yang sangat tidak manusiawi, para penyerang segera pergi meninggalkan lokasi pembantaian berdarah dengan mengendarai mobil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teror berdarah yang dengan sengaja menyasar warga sipil seolah menjadi tamparan keras bagi pemerintah Rusia yang saat ini masih terlibat konflik terbuka dengan Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Bahkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato resminya menanggapi serangan brutal ini berkata, “Bahwa ia bersumpah akan mencari siapa saja pelaku penyerangan, orang yang merencakan aksi keji ini, para penyandang dana, serta siapa saja pihak yang ikut terlibat dari serangan keji dan mematikan terhadap Rusia.”

Kurang dari duabelas jam setelah penembakan brutal yang menewaskan ratusan nyawa warga sipil yang tidak berdosa. Dinas Rahasia Federal Rusia (FSB) telah berhasil menangkap empat orang yang diduga kuat sebagai pelaku aksi penembakan keji dalam sebuah mobil sedan yang sedang melaju menuju ke perbatasan Ukraina. Beberapa pelaku lainnya yang diduga ikut terlibat dalam pembantaian keji ini berhasil lari masuk ke dalam hutan, dan saat ini sedang dilakukan pengejaran oleh agen-agen FSB.

Dalam situasi genting serta kepanikan warga setelah terjadinya tragedi penembakan massal yang menewaskan ratusan nyawa. Muncul sebuah pengakuan yang beredar di dunia maya khususnya Telegram, bahwa pihak yang bertanggung jawab atas serangan teror yang dengan sengaja menarget warga sipil Rusia menyebut dirinya sebagai ISIS-K.

Munculnya pengakuan dari pihak yang menyebut dirinya sebagai ISIS-K menjadi sebuah spekulasi baru dan tanda tanya besar mengenai siapa dalang sebenarnya dari serangan teror paling mematikan dalam sejarah Rusia dalam seabad terakhir ini. Apakah pengakuan dari pihak yang menyebut dirinya sebagai ISIS-K hanya sebuah propaganda dan pengalihan isu untuk membuat bingung pihak keamanan Rusia dalam mengungkap motif serta dalang sesungguhnya dari penembakan massal ini.

Jika memang benar dalang dari pelaku penembakan massal ini adalah kelompok yang menyebut dirinya ISIS-K. Apakah ini ada kaitannya dengan keterlibatan pemerintah Rusia dalam aksi militer yang mendukung pemerintahan Bashar Al Assad di Suriah dalam perang melawan kelompok ISIS yang saat ini semakin terpojok dan terus kehilangan wilayah kekuasaannya? Apakah serangan teror ini ditujukan sebagai aksi balas dendam dari kelompok ISIS yang kini telah bermetamorfosis menjadi kelompok ISIS-K?

Apakah penembakan massal ini juga ada kaitannya dengan perang terbuka antara pihak Rusia dan Ukraina yang selama ini selalu mendapat dukungan dari negara-negara NATO dan Amerika? Mengingat, sejauh ini Ukraina tidak mendapat kemajuan yang berarti dalam perang terbuka dengan Rusia meskipun mendapat sokongan senjata dan peralatan perang. Dengan menggunakan kelompok yang menyebut dirinya sebagai ISIS-K, pihak barat dapat dengan leluasa melakukan sabotase serta serangan ke dalam wilayah Rusia untuk menimbulkan kepanikan serta ketidakstabilan politik dalam pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Dan pada akhirnya, kelompok ISIS-K akan dijadikan sebagai kambing hitam oleh pihak barat atas berbagai serangan teror yang terjadi di dalam wilayah Rusia.

Tragedi penembakan massal yang telah merenggut ratusan nyawa warga sipil yang tidak berdosa ini sepertinya akan berbuntut panjang dan bisa mengancam stabilitas keamanan global. Kejadian ini akan kembali meningkatkan ketakutakan akan kembalinya kelompok-kelompok teror yang tidak memiliki batas-batas negara, serta bisa secara leluasa bergerak ke mana pun untuk melakukan aksinya.

Saat ini, bola panas tersebut ada pada pemerintah Rusia untuk dapat segera mengungkap siapa pelaku sebenarnya beserta motif penembakan yang dengan sengaja menarget warga sipil yang tidak berdosa, serta menewaskan ratusan nyawa. Jika kejadian ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan muncul aksi teror lainnya lagi yang bisa terjadi di mana saja dan menimpa siapa saja. Yang pada akhirnya akan membawa dunia menuju kepada keadaan ‘ketidakpastian’ yang bisa berujung menjadi perang terbuka yang didasari atas “preventife war”.

Ikuti tulisan menarik Frank Jiib lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Pagan

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Pagan

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu