Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Memilih Antara Harta Karun Aspal Buton atau Minyak Bumi Buton?
Kamis, 30 Mei 2024 12:11 WIB
Sekarang pilihan berada di tangan rakyat Buton. Kalau ingin memilih harta karun aspal Buton, maka berjuanglah untuk aspal Buton.
Bapak Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa ada potensi minyak besar di Buton, Sulawesi Tenggara. Beliau menyebutkan minyak yang tersimpan sebesar 5 miliar barel dengan kategori minyak berat. Berita ini dikutip dari finance.detik.com, tanggal 19 April 2024, dengan judul: “Menteri ESDM Ungkap Harta Karun Incaran Dunia Ada di Buton”.
Apa yang terlintas di dalam pikiran kita, ketika kita membaca judul dan berita di atas? Apakah berita ini benar? Apakah berita ini bukan hoak? Kalau Menteri ESDM yang berbicara, pastilah benar. Tetapi penemuan minyak bumi sebesar 5 milyar itu adalah sangat luar biasa besarnya. Dan kalau ternyata memang benar, siapakah yang akan menikmati kekayaan alam Buton ini? Rakyat Buton, rakyat Indonesia, atau rakyat dari para Investor asing. Mungkin persoalan siapakah yang bakal menikmati 5 miliar barel minyak bumi ini telah membuat perasaan kita menjadi galau.
Sebagai contoh, gunung emas yang berada di Papua, apakah rakyat Papua yang telah menimatinya? Atau rakyat Indonesia? Kok kelihatannya yang lebih banyak menikmati adalah para Investor asing. Apakah tragedi gunung emas Papua ini akan terulang lagi pada harta karun minyak bumi Buton? Dimana rakyat Buton hanya akan menjadi sebagai penonton saja seperti rakyat Papua?. Bagaimana cara kita menggeser paradigma, bahwa sejatinya harta karun Buton adalah milik rakyat Buton?
Berita penemuan 5 miliar barel minyak bumi di lepas pantai Buton, sebaiknya kita anggap sebagai berita hoak saja. Mengapa? Karena berita ini tidak ada pengaruhnya apa-apa terhadap kehidupan masa kini dan masa depan rakyat Buton. Berita ini hanya membuat rakyat Buton menjadi pemimpi dan malas bekerja. Mereka berpikir bahwa masa depan pembangunan di Pulau Buton akan cerah, karena adanya penemuan minyak bumi sebesar 5 miliar barel di lepas pantai Buton. Rakyat Buton hanya bisa bermimpi, dan terus bermimpi, bahwa pada suatu saat nanti Pulau Buton akan menjadi Pulau terkaya di dunia dengan petro dollarnya, seperti halnya negara-negara Arab di Timur Tengah.
Sebaiknya berita-berita seperti ini tidak perlu dipublikasikan di depan umum, karena berita ini baru penemuan berdasarkan data-data geoseismik. Pemetaan di dasar laut yang telah membaca adanya cekungan-cekungan yang diduga mengandung minyak bumi. Proses dan tahapan sampai minyak bumi tersebut akan dapat diproduksi masih sangat panjang sekali. Bahkan ada kemungknan juga, bahwa cadangan minyak yang diperkirakan sebesar 5 milyar barel tersebut, ternyata setelah dilakukan pemboran sumur-sumur eksplorasi dry hole, atau tidak terdapat minyak. Resiko kegagalan pemboran ini bisa mencapai 50%. Oleh karena itu, kita tidak perlu berharap terlalu banyak, sebelum sumur-sumur eksplorasi dibor, dan memang telah terbukti menemukan minyak yang ekonomis untuk diproduksi.
Sementara ini sebaiknya rakyat Buton menganggap berita penemuan 5 milyar minyak bumi di lepas pantai Buton itu tidak ada. Sehingga tidak terlalu banyak bermimpi dan berharap akan dapat menikmati berkahnya. Dan seandainya saja penemuan minyak bumi yang 5 milyar barel itu ternyata benar-benar terbukti ada, maka belum tentu rakyat Buton juga yang akan kebagian untuk dapat menikmatinya. Karena harta karun minyak bumi ini berada di lepas pantai, dimana diperlukan teknologi yang sangat tinggi, dan biaya yang sangat besar untuk memproduksinya. Mungkin rakyat Buton perlu bercermin diri dari kasus perihal pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela (Maluku Selatan) yang selama ini tak kunjung beroperasi.
Penemuan minyak bumi sebesar 5 milyar barel ini dikategorikan sebagai minyak berat. Minyak berat adalah minyak yang sangat kental, sehingga agar minyak dapat dipompakan untuk mengalir naik ke permukaan, maka minyak berat tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu. Lapangan minyak berat yang terbesar di dunia terdapat di lapangan Duri, Riau, yang dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia, dan sekarang telah diambil alih oleh PT Pertamina Hulu Rokan. Untuk memproduksi lapangan minyak berat harus menggunakan teknologi Steam Flooding atau injeksi uap. Lapangan Duri ini berada di daratan, dan lapisan formasinya sangat dangkal.
Jadi sekarang kita bisa membayangkan bagaimana cara untuk memproduksi minyak berat di daerah lepas pantai Buton dengan kedalaman sumur yang cukup dalam. Bagaimana proses teknologi injeksi uapnya yang akan diimplementasikan? Hal inilah merupakan tantangan terbesar yang masih belum terbayangkan sama sekali.
Mengenai pertanyaan kapan minyak berat lapangan Buton ini akan dapat mulai diproduksi? Ini pertanyaan yang sangat sulit dijawab, karena masih banyak sekali faktor-faktor ketidakpastian, sehingga tidak ada seorangpun yang akan mampu memprediksinya. Kalau perkiraan secara kasar, apabila teknologi steam flooding untuk offshore sudah diketemukan, mungkin bisa akan mulai diproduksi dalam waktu paling cepat sekitar 20 tahun lagi. Apakah sebagaian besar rakyat Buton yang sekarang masih hidup akan dapat menikmati berkah dari harta karun minyak bumi Buton ini?
Dari pada kita terlalu berharap banyak dari penemuan harta karun minyak bumi Buton ini yang masih belum pasti kapan bisa mulai diproduksi, mengapa kita tidak fokus saja kepada harta karun aspal Buton yang sudah pasti dan jelas-jelas berada di depan mata. Teknologi ekstraksi aspal Buton yang handal, ekonomis, dan ramah lingkungan sudah sejak lama tersedia. Sehingga apabila pemerintah mau, maka dalam waktu 2 tahunpun sudah akan mampu mulai berproduksi.
Rakyat Buton mempunyai 2 buah harta karun. Harta karun aspal Buton yang terdapat di daratan. Dan harta karun minyak bumi yang berada di lepas pantai. Harta karun yang mana yang akan mampu menyejahterakan rakyat Buton? Kalau yang dipilih adalah harta karun aspal Buton, maka rakyat Buton akan makmur dan sejahtera dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Tetapi kalau yang dipilih adalah harta karun minyak bumi, maka kapan rakyat Buton akan makmur dan sejahtera, tidak ada seorangpun yang tahu.
Sekarang pilihan berada di tangan rakyat Buton. Kalau ingin memilih harta karun aspal Buton, maka berjuanglah untuk aspal Buton. Pilihlah pemimpin, Wakil-wakil rakyat, Gubernur, dan Bupati yang akan berani mati-matian untuk memperjuangkan aspal Buton dengan sekuat daya dan tenaga untuk menyejahterakan rakyat Buton. Karena Allah SWT telah bersabda di dalam Al Quran Surat Ar-Rad Ayat 11: ”Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka sendiri yang mengubahnya”.

Pemerhati Aspal Buton
6 Pengikut

Rumah Terakhir
1 hari laluArtikel Terpopuler