Formadika UIN Sukses Mengajar Matematika di MAS Al-Muhajirin Musi Rawas

1 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
mas-al-muhajirin
Iklan

Mahasiswa Formadika UIN Raden Fatah mengajar bentuk akar dan logaritma dengan pembelajaran kelompok dan permainan edukatif

Musi Rawas – Sebagai wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Forum Mahasiswa Program Studi Matematika (Formadika) UIN Raden Fatah Palembang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk mengajar di MAS Al-Muhajirin Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas.

Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep matematika yang kerap dianggap sulit, khususnya materi Bentuk Akar dan Logaritma. Tiga pengajar dari Formadika yang terlibat yakni Nasrun Alqorieb, Fatimah Azzahro, dan Sella Gushalimah. Sementara itu, materi yang disampaikan telah divalidasi oleh dosen Validator Dyah Rahmawati, M.Pd sehingga kualitas penyampaian terjamin.

Rangkaian Kegiatan Mengajar

Acara dimulai dengan pembukaan dan salam. Para pengajar memperkenalkan diri sebagai mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang dan menjelaskan maksud serta tujuan kegiatan, yaitu menghadirkan pembelajaran matematika yang mudah, aplikatif, dan menyenangkan.

Selanjutnya, pemateri menjelaskan prinsip-prinsip dasar bentuk akar, meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan penyederhanaan bentuk akar. Materi disampaikan dengan bahasa yang sederhana disertai contoh soal agar mudah dipahami siswa.

Untuk meningkatkan interaksi, para siswa dibagi menjadi empat kelompok beranggotakan tujuh orang. Pembentukan kelompok ini dimaksudkan agar siswa dapat berdiskusi, saling membantu, dan lebih aktif belajar. Setiap kelompok mengikuti pretest menggunakan poster berisi soal pembuka sebelum berlanjut ke pembahasan. Di akhir sesi, mereka juga mengerjakan soal penutup untuk mengukur tingkat pemahaman setelah kegiatan.

Selain itu, pengajar memberikan soal di papan tulis untuk dijawab secara berkelompok. Setiap jawaban benar diberi poin. Sebagai bentuk motivasi dan suasana akrab, kelompok yang kalah diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama, sehingga kegiatan terasa hidup dan menyenangkan.

<--more-->

.

Pengalaman Unik dan Dampak Kegiatan

Para pengajar mengakui bahwa di awal kegiatan mereka sempat merasa gugup karena menghadapi siswa dengan latar belakang bahasa daerah yang beragam. Namun, mereka berupaya profesional dan komunikatif. Lambat laun, siswa yang awalnya kesulitan memahami materi mulai menunjukkan pemahaman yang lebih baik.

“Kami senang melihat siswa antusias. Meski ada yang baru mengerti di akhir pembelajaran, semangat mereka sangat luar biasa. Ini pengalaman berharga bagi kami,” ungkap Nasrun Alqorieb.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi matematika, tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat melalui pendekatan belajar yang interaktif dan menyenangkan.

Harapan Ke Depan

Dengan adanya pengabdian ini, Formadika berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan di berbagai sekolah. Pendekatan yang lebih komunikatif dan kreatif diharapkan mampu membuat matematika menjadi pelajaran yang diminati, bukan ditakuti.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler