Warisan Spirit Kemerdekaan dan Adaptasi Perubahan Iklim
Senin, 19 Agustus 2024 13:46 WIB
Mari refleksikan kembali spirit kemerdekaan bangsa Indonesia yang mencerminkan tekad dan keberanian melawan ketidakadilan dan meraih kedaulatan. Semangat ini bisa juga diterapkan dalam menghadapi tantangan besar abad ke-21, seperti perubahan iklim.\xd Tantangan ini, meskipun berbeda, memerlukan tekad yang sama untuk meraih kemerdekaan dari ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menghadapi dampak lingkungan yang merugikan.\xd\xd
Sehari tepat sebelum pelaksanaan peringatan kemerdekaan ke-79 kita mendengarkan pidato kenegaraan pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam rangka HUT RI Ke 79 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi pidato terakhir Presiden Joko Widodo diakhir masa jabatan beliau.
Dalam pidatonya presiden menyampaikan dalam sektor energim “Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar- besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, kita juga telah mengambil kembali aset kita yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont. Alhamdulillah, semua itu bisa kita ambil alih kembali”.
Selanjutnya beliau menyampaikan, “Selain itu, di saat dunia mulai mengarahkan masa depannya ke ekonomi hijau, Indonesia juga tidak ingin kehilangan momentum karena Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 GW, baik dari energi air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bio energi. Kita terus konsisten mengambil bagian dalam langkah dunia melakukan transisi energi secara hati-hati dan bertahap. Transisi energi yang ingin kita wujudkan adalah transisi energi yang berkeadilan, yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat”.
Dalam pidato tersebut memberikan makna dan pesan bahwa upaya berdaulat dalam sektor energi serta arah masa depan ekenomi hijau untuk mengurangi besaran emisi atas komitmen menanggulangi ancaman perubahan iklim menjadi pesan dan perhatian serius.
Mewarisi Api Spirit Kemerdekaan
Mari kita merefleksikan kembali spirit kemerdekaan yang dimiliki bangsa Indonesia pada tahun 1945 mencerminkan tekad dan keberanian untuk melawan ketidakadilan dan meraih kedaulatan. Semangat ini seharusnya tidak hanya dibatasi pada konteks politik, tetapi juga diterapkan dalam menghadapi tantangan besar abad ke-21, seperti perubahan iklim.
Tantangan ini, meskipun berbeda, memerlukan tekad yang sama untuk meraih kemerdekaan dari ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menghadapi dampak lingkungan yang merugikan.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya didorong oleh keinginan untuk merdeka, tetapi juga oleh kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Spirit inovasi, seperti penggunaan taktik gerilya dan diplomasi internasional, menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah. Saat ini, adaptasi tersebut harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata untuk menghadapi perubahan iklim, termasuk dalam kebijakan energi dan keberlanjutan lingkungan untuk menghadapi ancaman perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan.
Adaptasi Perubahan Iklim untuk Indonesia Emas
Dalam menghadapi perubahan iklim, semangat kemerdekaan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang mandiri dan berkelanjutan. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, harus mengambil langkah proaktif seperti transisi energi menuju energi terbarukan, penghijauan kembali lahan kritis, dan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Kebijakan yang mengedepankan kemandirian dalam memutus ketergantungan dari sumber energi yang dengan emisi besar dan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati kemerdekaan yang sejati, bebas dari bencana lingkungan tidak boleh dianggap remeh.
Apalagi sebagai negara yang memiliki semangat kemerdekaan yang kuat, Indonesia harus menjadi pelopor dalam inovasi untuk mengatasi perubahan iklim. Ini dapat dilakukan dengan memperkuat kerjasama internasional dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan meningkatkan investasi dalam energi terbarukan.
Berbagai kebijakan seperti Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) walaupun diturunkannya taget capain terhadap energi bersih dan terbarukan dan komitmen pada Perjanjian Paris menunjukkan langkah-langkah konkrit Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim dalam partisipasi sebagai masyarakat global.
Adaptasi terhadap perubahan iklim juga memerlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan, pengembangan infrastruktur yang tahan iklim serta partipasi aktif generasi muda berbasis wilayah desa karena dominasi populasi dan wilayah.
Spirit kemerdekaan yang dahulu mengantarkan bangsa ini meraih kedaulatannya harus terus menyala seperti kata netizen diberbagai media sosial saat ini dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.
Kemandirian, komitmen, dan partisipasi dalam kebijakan serta keberanian untuk berinovasi adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan yang akan melindungi dambaan kita bersama yaitu generasi emas mendatang.
Maka dengan menghidupkan semangat kemerdekaan dalam setiap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, Indonesia bisa membuktikan bahwa kemerdekaan bukan hanya sejarah masa lalu, tetapi juga pijakan untuk masa depan yang lebih baik.
Penulis :
Rifqi Nuril Huda
Email : [email protected]
Instagram : @rifqinurilhuda
Pemuda Desa asal ujung timur pulai jawa, Direktur Eksekutif Institute of Energy and Development Studies (IEDS), Mahasiswa Pascasarjana Hukum Sumber Daya Alam Universitas Indonesia, Ketua Umum Akar Desa Indonesia, Wakil Bendahara Umum DPP GMNI

Penulis Indonesia, Pegiat Desa, Pengamat Energi
0 Pengikut

Ketika Hari Pangan Diselimuti Radiasi
8 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler