Ragam Bahasa: Variasi dan Fungsinya dalam Komunikasi

Kamis, 31 Oktober 2024 21:38 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi Dialog
Iklan

Ragam bahasa merupakan variasi gaya bahasa yang berbeda di setiap kalangan atau etnis. Konsep ini penting untuk memahami dinamika komunikasi dan interaksi sosial, serta mencerminkan identitas budaya penggunanya.

Pengertian Ragam Bahasa

Menurut Budi Winarno, ragam bahasa adalah variasi yang digunakan oleh penutur atau kelompok tertentu dalam konteks yang berbeda. Chaer menambahkan bahwa ragam bahasa muncul akibat perbedaan pengguna, konteks, dan tujuan komunikasi, yang mencakup dialek, register, dan stilistika. Alwi Shahab dan Kridalaksana juga mengemukakan bahwa ragam bahasa mencerminkan perbedaan berdasarkan latar belakang sosial dan faktor lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jenis-jenis Ragam Bahasa

Ragam bahasa terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Ragam Bahasa Resmi: Digunakan dalam situasi formal seperti pidato dan dokumen resmi (Chaer).
  2. Ragam Bahasa Tidak Resmi: Digunakan dalam situasi santai, termasuk bahasa gaul (Alwi Shahab).
  3. Ragam Dialek: Variasi bahasa berdasarkan daerah geografis (Kridalaksana).
  4. Ragam Sosiolek: Bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu (Budi Winarno).
  5. Ragam Register: Variasi bahasa sesuai konteks dan tujuan komunikasi, seperti bahasa medis dan hukum (H.B. Jassin).
  6. Ragam Stilistika: Terkait dengan gaya dan pilihan kata dalam karya sastra (Kridalaksana).
  7. Ragam Etnolek: Mencerminkan identitas etnis atau budaya tertentu (Alwi Shahab).

Ragam-ragam bahasa ini mencerminkan kekayaan dan kompleksitas komunikasi manusia dalam berbagai konteks sosial dan budaya.

Fungsi Kata Baku

Kata baku adalah istilah yang digunakan dalam konteks resmi atau formal untuk memudahkan komunikasi. Beberapa fungsi kata baku menurut ahli adalah sebagai berikut:

  1. Kejelasan Komunikasi: Kata baku membantu menghindari ambiguitas dan kesalahpahaman

(Chaer).

  1. Formalisasi: Diperlukan dalam dokumen resmi dan laporan untuk menunjukkan kesopanan (Kridalaksana).
  2. Konsistensi: Menciptakan konsistensi dalam bahasa, terutama dalam pendidikan (Alwi Shahab).
  3. Identitas Bahasa: Menjaga identitas dan integritas bahasa Indonesia (Budi Winarno).
  4. Pendidikan: Diajarkan untuk membangun keterampilan berbahasa yang baik dan benar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).

Contoh penggunaan kata baku terlihat dalam surat resmi, di mana istilah seperti "dengan hormat" dan "kami sampaikan" mencerminkan penggunaan bahasa yang sesuai kaidah.

Laras Bahasa

Laras bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan sesuai dengan konteks sosial dan situasi tertentu. Menurut Chaer, laras bahasa mencerminkan cara berbahasa yang disesuaikan dengan tujuan komunikasi. Kridalaksana menambahkan bahwa laras bahasa merujuk pada pilihan kata dan gaya bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Alwi Shahab menyatakan bahwa laras bahasa berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam disiplin tertentu, seperti bahasa hukum dan ilmiah.

Kesimpulan

Ragam bahasa, kata baku, dan laras bahasa merupakan elemen penting dalam komunikasi. Masing-masing memainkan peran krusial dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, serta mencerminkan identitas sosial dan budaya penggunanya.

 

Daftar Pustaka

  1. Alwi, H. (2003). Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  2. Budi Winarno. (2008). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  3. Chaer, A. (2009). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Kridalaksana, H. (2001). Sosiolinguistik: Pengantar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  5. Jassin, HB (2008). Sastra dan Budaya Indonesia. Jakarta: Grafika.
  6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pedoman Penggunaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Wirahadi Kusuma

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler