Membakukan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Selasa, 5 November 2024 14:18 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Bahasa Indonesia
Iklan

Bahasa Melayu memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan identitas Bahasa Indonesia. Sebagai bahasa yang sudah digunakan secara luas di Nusantara sejak zaman kuno, Bahasa Melayu menjadi lingua franca yang menghubungkan berbagai suku dan etnis di wilayah tersebut. \xd\xd Bahasa Melayu mulai dikenal sebagai bahasa perdagangan dan diplomasi di kawasan maritim Asia Tenggara. Dengan interaksi antar daerah, bahasa ini menyerap kosakata dan budaya dari berbagai sumber, membentuk karakter yang kaya dan dinamis.\xd\xd Bahasa Indonesia yang berbasis Melayu menciptakan keterhubungan antara berbagai suku dan daerah di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dari berbagai latar belakang merasa terwakili dalam satu identitas nasional.

***

Bahasa Indonesia secara resmi dibakukan pada tahun 1945, menggunakan Bahasa Melayu sebagai dasar. Struktur tata bahasa, kosakata, dan pengucapan Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh Bahasa Melayu, menjadikannya mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses Pembakuan Bahasa Indonesia dari Bahasa Melayu pada 1945

Sebelum kemerdekaan Indonesia, Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai lingua franca di seluruh Nusantara. Pada awal abad ke-20, pergerakan nasional mulai memunculkan kesadaran akan pentingnya bahasa sebagai alat pemersatu. 
Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, para pemimpin bangsa sepakat untuk menggunakan Bahasa Melayu sebagai dasar pembentukan Bahasa Indonesia. Ini merupakan pengakuan terhadap peran penting Bahasa Melayu dalam sejarah dan budaya Indonesia.

Pembakuan Bahasa Indonesia melibatkan penetapan tata bahasa dan kosakata yang baku. Proses ini dilakukan oleh para cendekiawan, termasuk Sutan Takdir Alisjahbana dan Soemitro Djojohadikoesoemo, yang terlibat dalam penyusunan pedoman bahasa.

Setelah bahasa dibakukan, langkah selanjutnya adalah penerapannya dalam pendidikan dan administrasi negara. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah dan digunakan dalam semua urusan pemerintahan.

Media massa dan karya sastra juga berperan penting dalam pembakuan Bahasa Indonesia. Penulis dan jurnalis menggunakan Bahasa Indonesia dalam karya mereka, memperkaya kosakata dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahasa ini.

Seiring waktu, Bahasa Indonesia terus berkembang, menyerap unsur-unsur dari berbagai daerah dan bahasa asing. Namun, dasar yang dibangun pada 1945 tetap menjadi pijakan penting dalam pembentukan identitas bahasa Indonesia.

Kosakata Bahasa Melayu dalam Pembentukan Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu yang merupakan salah satu bahasa daerah yang luas penggunaannya menjadi dasar dari Bahasa Indonesia. Sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan dan komunikasi antarbangsa di wilayah Nusantara, banyak kosakata Melayu yang diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia, menjadikannya sebagai sumber kosakata utama.

Kosakata Sehari-hari

Banyak kosakata yang berasal dari Bahasa Melayu digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Contohnya: Buku, Meja dan Kota

Kosakata ini mudah dipahami oleh penutur dari berbagai suku dan budaya, menjadikannya efektif untuk komunikasi.

Kata Kerja dan Kata Sifat

Kosakata dari Bahasa Melayu yang mencakup kata kerja dan kata sifat juga diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia.

Contoh: Makan, Tidur, Cantik dan Besar

Penggunaan kata-kata ini dalam Bahasa Indonesia menciptakan kesamaan dalam ekspresi dan pengertian.

Pengaruh Dalam Pembentukan kosakata Baru

Bahasa Melayu juga berkontribusi pada pembentukan kosakata baru dalam Bahasa Indonesia. Dengan menambahkan awalan dan akhiran, kosakata baru dapat diciptakan.

Misalnya: Membaca dari akar kata baca dengan awalan me- dan Berkata dari akar kata kata dengan awalan ber-.

Integrasi Budaya

Kosakata yang berasal dari Bahasa Melayu juga mencerminkan integrasi budaya yang terjadi di Indonesia. Banyak istilah yang berkaitan dengan adat istiadat, makanan, dan lingkungan sosial yang berasal dari Bahasa Melayu, sehingga menciptakan kesatuan dalam keberagaman.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Bahasa Melayu berperan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai suku dan budaya di Indonesia, menciptakan rasa persatuan dan saling pengertian di tengah keragaman yang ada.

Selain itu Peran Bahasa Melayu dalam pembentukan Bahasa Indonesia juga sangat signifikan, baik dari segi sejarah maupun kosakata. Karena Bahasa Melayu tidak hanya menjadi dasar komunikasi, tetapi juga sebagai simbol persatuan dalam keragaman budaya Indonesia.

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Membakukan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Selasa, 5 November 2024 14:18 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler