Pengertian, Fungsi, dan Karakteristik Kalimat Efektif

Pengertian, Fungsi, dan Karakteristik Kalimat Efektif

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan kalimat merupakan satuan bahasa yang relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final, dan secara aktual atau potensial terdiri atas klausa. Kalimat umumnya digunakan baik secara lisan maupun tulisan.

Sementara itu, dilansir dari Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul Pembelajaran Kalimat Bahasa Indonesia dengan Pola Spiral pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, kalimat diartikan sebagai satuan bahasa yang lengkap yang mengandung maksud. Kalimat, sebagai bentuk bahasa, adalah bentuk yang lengkap dan bukan bagian dari suatu bentuk bahasa yang lebih besar.

Kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa elemen dasar yang membentuk strukturnya, yaitu:

1. Subjek (S): Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku atau pihak yang melakukan tindakan. Contoh: “Budi” dalam kalimat “Budi membaca buku.”
2. Predikat (P): Bagian kalimat yang menjelaskan tindakan atau keadaan subjek. Contoh: “membaca” dalam kalimat “Budi membaca buku.”
3. Objek (O): Bagian kalimat yang menjadi sasaran tindakan dari subjek. Contoh: “buku” dalam kalimat “Budi membaca buku.”
4. Keterangan (K): Bagian kalimat yang memberikan tambahan informasi mengenai tindakan, tempat, waktu, cara, atau sebab. Contoh: “di perpustakaan” dalam kalimat “Budi membaca buku di perpustakaan.”

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami, enak dibaca, dan benar. Berikut beberapa syarat untuk menyusun kalimat efektif:

• Kaidah kebahasaan: Kalimat harus mengikuti kaidah kebahasaan, seperti Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
• Struktur: Kalimat harus memiliki subjek dan predikat, serta jika perlu, objek, pelengkap, dan keterangan.
• Tanda baca: Kalimat harus menggunakan tanda baca yang tepat.
• Kata baku: Kalimat harus menggunakan kata baku sesuai EYD.
• Tidak ambigu: Makna kalimat harus jelas dan bersifat tunggal.
• Kepaduan: Pilihan kata dalam kalimat harus padu, sehingga kalimat menjadi utuh dan tidak sumbang.
• Koherensi: Ada hubungan timbal balik yang jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat.
• Hindari pengulangan subjek: Subjek hanya perlu disebutkan sekali dalam satu kalimat.
• Hindari sinonim kata: Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna serupa, cukup gunakan salah satu saja.

Kalimat efektif memiliki beberapa sifat, yaitu:

• Memiliki unsur penting: Kalimat efektif memiliki unsur pokok, minimal subjek dan predikat.
• Taat ejaan: Kalimat efektif taat pada tata aturan ejaan yang berlaku, yaitu EYD.
• Diksi tepat: Kalimat efektif menggunakan diksi yang tepat dan cermat, sehingga tidak menimbulkan kerancuan atau makna ganda.
• Kesepadanan struktur: Kalimat efektif memiliki kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
• Kesejajaran bentuk bahasa: Kalimat efektif memiliki kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
• Penekanan ide pokok: Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokoknya, sehingga ide pokoknya menonjol di dalam kalimat tersebut.
• Kehematan kata: Kalimat efektif tidak menggunakan kata atau frasa yang tidak perlu.
• Kepaduan: Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan, sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
• Tidak ambigu: Kalimat efektif tidak ambigu, artinya maknanya jelas dan bersifat tunggal.
• Tanda baca tepat: Kalimat efektif menggunakan tanda baca yang tepat sesuai dengan maksud kalimat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6915168/apa-itu-kalimat-pahami-pengertian-ciri-ciri-jenis-unsur-serta-contohnya, Diakses pada tanggal 07 november 2024.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminuddin, S.(1997). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pengantar dan Struktur Kalimat. Bandung: Angkasa.

Sudarsono, S.(2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.