mahasiswa universitas muhammadiyah A.R.Fachruddin

Struktur dan Sifat Kalimat Efektif dalam Bahasa Indonesia

Senin, 2 Desember 2024 15:36 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Penggunaan Bahasa dalam Karya Sastra Puisi
Iklan

Kalimat adalah\xa0Satuan Bahasa yang Dapat Berdiri SendiriPada konteks penggunaan bahasa resmi, kalimat setidaknya terdiri dari subjek dan predikat. Namun dalam konteks pemakaian bahasa sehari-hari kaidah penggunaan unsur dalam kalimat dan penempatannya kerap kali diabaikan.

Kalimat adalah satuan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran manusia dalam komunikasi. Dalam konteks lisan, kalimat ditandai oleh intonasi suara, jeda, dan pola keras-lembut. Sementara itu, dalam konteks tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca seperti titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!), yang sesuai dengan jenis kalimat: titik untuk kalimat berita, tanda tanya untuk kalimat tanya, dan tanda seru untuk kalimat perintah

Fungsi pada sebuah kalimat mengacu pada peran dan kedudukanya setiap element yang ada di dalamnya , Berikut adalah penjelasan tentang  beberapa fungsi utama dalam kalimat :

  1. Subjek (S): Subjek adalah elemen yang menyatakan siapa atau apa yang melakukan aksi dalam kalimat. Subjek sering kali berupa kata benda atau frasa nominal. Contoh: "Anak itu membaca buku." Di sini, "Anak itu" adalah subjek yang melakukan aksi membaca
  2. Predikat (P): Predikat adalah bagian kalimat yang menjelaskan aksi atau keadaan subjek. Biasanya berupa kata kerja atau kata kerja bantu. Contoh: "Anak itu membaca" Predikatnya adalah "membaca.
  3. Objek (O): Objek adalah elemen yang menerima aksi dari subjek dalam kalimat. Objek biasanya berupa kata benda yang berada setelah predikat. Contoh: "Anak itu membaca buku." "Buku" adalah objek yang menerima aksi membaca.
  4. Pelengkap (K): Pelengkap memberikan keterangan tambahan yang melengkapi makna predikat, terutama dalam kalimat yang membutuhkan informasi lebih untuk menjelaskan suatu keadaan. Contoh: "Dia menjadi dokter." "Dokter" adalah pelengkap yang menjelaskan menjadi apa subjek itu.
  5. Keterangan (Ket): Keterangan memberikan informasi tambahan tentang waktu, tempat, cara, atau alasan terjadinya suatu aksi. Contoh: "Dia belajar di perpustakaan." "Di perpustakaan" adalah keterangan yang menjelaskan tempat
  6. Atribut: Atribut adalah kata atau frasa yang menggambarkan sifat atau ciri dari subjek atau objek dalam kalimat. Contoh: "Anak itu cerdas." "Cerdas" adalah atribut yang menggambarkan subjek "Anak itu.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencapai efektivitas tersebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan kalimat. Berikut adalah syarat-syarat kalimat yang efektif:

  1. Kejelasan

Kalimat harus jelas dan tidak ambigu juga mudah dipahami

Contoh : “Dia membelii bku di toko”

Kalimat ini langsung menunjukkan aksi yang dilakukan oleh subjek (dia) dan objek (buku), serta tempat terjadinya aksi (toko).

  1. Kelengkapan

Kalimat efektif memiliki unsur unsur yang lengkap , karna jika tidak akan membuat pembaca susah meahami kalimat

Contoj :  “Ayah sdang memasak didapur “

Ayah sebagai ( subjek ) dan Dapur adalah keterangan tempat.

  1. Keringkasan

Kalimat efektif harus ringkas dan tidak bertele tele

Contoj :” Dia membaca buku setiap hari “

 Tidak ada kata yang tidak perlu dan langsung pada intinya

Kalimat yang efektif memiliki sifat-sifat yang mendukung kejelasan dan kemudahan dalam menyampaikan pesan. Berikut adalah beberapa sifat utama kalimat yang efektif:

  1. Jelas: Kalimat harus mudah dipahami tanpa adanya ambiguitas, sehingga pesan yang disampaikan tidak menimbulkan keraguan.
  2. Singkat dan padat: Kalimat efektif tidak bertele-tele dan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan tujuan komunikasi.
  3. Tepat: Pilihan kata yang digunakan harus sesuai dengan konteks, serta dapat menggambarkan maksud dengan akurat.
  4. Logis: Kalimat disusun secara teratur dan mengikuti pola yang logis, sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
  5. Koheren: Kalimat harus memiliki keterkaitan yang jelas antar bagian-bagian kalimatnya sehingga maknanya tidak terputus-putus.
  6. Tidak berlebihan: Kalimat efektif menghindari penggunaan kata atau informasi yang tidak diperlukan, sehingga tetap fokus pada inti pesan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2003). Sintaksis Bahasa Indonesia: Teori dan Contoh Analisisnya. Jakarta: Balai Pustaka.

Wibowo, A. (2016). Sintaksis: Teori dan Analisis Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Chaer, A. (2010). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
febridho effendi

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler