Petasol: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Sampah Plastik di Banjarnegara
Selasa, 14 Januari 2025 09:37 WIB
Inovasi Bank Sampah Banjarnegara mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar ramah lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan menciptakan peluang baru.\xd\xd\xd
BANJARNEGARA – Di tengah meningkatnya tantangan pengelolaan sampah plastik, sebuah terobosan luar biasa hadir dari Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara.
Bank Sampah Banjarnegara (BSB) tidak hanya menjadi solusi pengelolaan limbah plastik, tetapi juga menciptakan peluang baru melalui inovasi energi alternatif yang ramah lingkungan.
BSB, yang awalnya hanya berfokus pada pengumpulan dan pemilahan sampah plastik, kini melangkah lebih jauh dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif bernama Petasol.
Melalui teknologi pirolisis dan pembakaran manual tanpa oksigen, inovasi ini berhasil menarik perhatian luas. Budi Sutrisno Aji, pendiri BSB, berbagi cerita inspiratif tentang perjalanan panjang pengembangan inovasi ini.
"Kami awalnya hanya mengelola bank sampah, mengumpulkan sampah plastik dari beberapa desa dan melakukan sortir. Namun, kami menyadari bahwa pengelolaan sampah saja belum cukup untuk mendukung operasional. Kami merasa perlu menghasilkan produk yang bisa menopang kelangsungan usaha," ujar Budi saat ditemui pada Minggu (12/1/2025).
Kini, produk Petasol tidak hanya dikenal di Banjarnegara tetapi juga menarik perhatian investor internasional. Negara-negara seperti Malaysia, Belanda, Australia, dan Jepang menunjukkan minat terhadap inovasi ini.
Namun, Budi menegaskan bahwa fokus utama BSB tetap pada pengembangan pasar domestik. "Kami memang menerima minat dari beberapa negara, tetapi prioritas kami tetap mengembangkan produk ini di Indonesia," kata dia.
Memberdayakan Masyarakat Lokal
Salah satu langkah strategis yang diambil BSB adalah menggunakan teknologi manual dalam proses produksi. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Budi menjelaskan bahwa pendekatan manual bertujuan memberdayakan tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran di Banjarnegara.
"Kami bisa saja menggunakan mesin otomatis, tetapi kami memilih cara manual untuk lebih memberdayakan masyarakat setempat dan menciptakan lapangan pekerjaan," ungkapnya. BSB juga berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia.
"Indonesia masih dalam proses transisi menuju teknologi yang lebih otomatis. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan keterampilan masih sangat penting untuk kami," tutur dia.
Perjalanan Penuh Tantangan, Berbuah Manis
Perjalanan BSB tidak selalu mudah. Di awal, solusi pengelolaan sampah plastik yang tersedia masih terbatas, seperti pembuatan kerajinan tangan. Namun, hal tersebut justru menjadi pendorong bagi BSB untuk menemukan pendekatan yang lebih efektif. "Pada awalnya, kami menemui berbagai kesulitan, terutama terkait solusi yang ditawarkan oleh beberapa pihak, yang lebih terbatas pada pembuatan kerajinan. Padahal, untuk jangka panjang, solusi tersebut belum cukup efektif," ujar Budi mengenang.
Saat ini, BSB memiliki sekitar 8.000 nasabah aktif yang rutin menyetor sampah plastik. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk dinas terkait, turut memperkuat langkah mereka. "Kami sering diundang oleh Dinas Lingkungan Hidup dari luar daerah untuk berbagi pengalaman. Di Banjarnegara, kami mendapat dukungan penuh dari Dispermades sejak awal," tuturnya.
Masa Depan yang Cerah untuk Pengelolaan Sampah Plastik
Budi berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengambil langkah serupa. Ia juga mendorong adanya kebijakan yang lebih mendukung pengelolaan sampah plastik di tingkat daerah.
"Kami berharap ada Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur pengelolaan sampah plastik, mengingat masalah ini semakin menjadi isu lingkungan yang penting di Banjarnegara," katanya.
Dengan semangat dan dedikasi yang kuat, BSB membuktikan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tentang membersihkan lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru bagi masyarakat. BSB tidak hanya berkontribusi dalam mengatasi limbah plastik, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

menulis di https://www.dejurnalis.com
0 Pengikut

Hamida Yuwaffa Raih Juara 1 Lomba Khitobah di EASA 2025
Minggu, 9 Februari 2025 16:49 WIB
Petasol: Inovasi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Sampah Plastik di Banjarnegara
Selasa, 14 Januari 2025 09:37 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler