Menteng: Kawasan Elite Jakarta yang Sarat Sejarah dan Pesona Klasik

Kamis, 17 April 2025 19:52 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Taman Menteng
Iklan

Menteng, salah satu kawasan paling elite di Jakarta, menyimpan sejarah panjang sejak era kolonial.

Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan yang sibuk, tetapi di tengah gemerlapnya, ada sebuah kawasan yang tetap mempertahankan keanggunan klasiknya: Menteng. Sebagai salah satu wilayah paling prestisius di ibu kota, Menteng tidak hanya identik dengan kemewahan tetapi juga memiliki sejarah panjang, arsitektur ikonik, dan suasana asri yang langka di Jakarta.

Asal-usul Nama Menteng

Nama Menteng diyakini berasal dari nama pohon Menteng (Baccaurea racemosa), sejenis buah lokal yang dulu banyak tumbuh di kawasan ini. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini masih berupa hutan dan kebun, sehingga nama tersebut melekat hingga sekarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Versi lain menyebutkan bahwa nama Menteng berasal dari Kebon Menteng, sebuah perkebunan besar milik tuan tanah Belanda sebelum diubah menjadi kawasan permukiman.

Sejarah Menteng: Dari Kebun Kolonial ke Kawasan Elite

Era Kolonial Belanda (Awal Abad ke-20)

Awalnya, Menteng adalah daerah perkebunan dan hutan. Pada tahun 1910-an, pemerintah Hindia Belanda merancang Menteng sebagai kawasan permukiman modern untuk pejabat, orang Eropa, dan kaum elit.

Perancangnya adalah H.F. Tillema dan P.A.J. Moojen, yang mengusung konsep "Garden City" (Kota Taman). Mereka membangun rumah-rumah bergaya Indische Empire dan Tropische Art Deco, dengan taman luas dan jalanan yang tertata rapi.

Era Kemerdekaan: Hunian Para Tokoh Nasional

Setelah Indonesia merdeka, Menteng menjadi tempat tinggal para pemimpin bangsa, seperti:

  • Soekarno (Presiden pertama RI) pernah tinggal di Jl. Pegangsaan Timur 56, lokasi pembacaan Proklamasi.

  • Mohammad Hatta (Wakil Presiden) juga memiliki rumah di kawasan ini.

  • Sutan Sjahrir (Perdana Menteri pertama) dan banyak tokoh lainnya.

Hingga kini, Menteng tetap menjadi tempat tinggal para pejabat, pengusaha, dan ekspatriat.

Perkembangan Menteng dari Masa ke Masa

Tahun 1960–1990: Pusat Politik dan Budaya

  • Menteng menjadi pusat aktivitas politik dan intelektual.

  • Banyak kediaman duta besar dan pusat kebudayaan, seperti Taman Ismail Marzuki (TIM) yang terletak di dekatnya.

Tahun 1990–2000: Komersialisasi & Munculnya Plaza Menteng

  • Mulai bermunculan kafe, restoran, dan pusat perbelanjaan seperti Plaza Menteng (2002).

  • Beberapa rumah tua diubah menjadi restoran dan galeri seni.

Tahun 2000–Sekarang: Kawasan Eksklusif dengan Sentuhan Modern

  • Harga properti melambung tinggi, termasuk rumah tua kolonial yang mencapai puluhan miliar rupiah.

  • Masuknya apartemen mewah seperti Menteng Residence dan Kemang Village.

  • Tetap mempertahankan nuansa hijau dengan taman-taman yang terawat.

Pesona Menteng: Apa yang Membuatnya Istimewa?

1. Arsitektur Kolonial yang Memikat

  • Rumah-rumah bergaya Belanda dengan pintu tinggi, jendela besar, dan taman luas.

  • Beberapa bangunan bersejarah seperti Gedung Joang '45 dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

2. Ruang Hijau di Tengah Kota

  • Taman Suropati: Taman rindang dengan jalur jogging dan patung-patung seni ASEAN.

  • Taman Menteng: Dulunya lapangan golf, kini menjadi tempat rekreasi favorit.

3. Kuliner Legendaris

  • Bakmi Gang Kelinci – Bakmi legendaris sejak 1950-an.

  • Bistik Menteng – Restoran bistik klasik sejak era kolonial.

  • Kopi Oey Sabang – Tempat nongkrong dengan nuansa vintage.

4. Pusat Seni & Budaya

  • TIM (Taman Ismail Marzuki) – Pusat kesenian Jakarta.

  • Galeri Nasional – Pameran seni kontemporer dan klasik.

Menteng Masa Kini: Tetap Eksklusif di Tengah Perkembangan Jakarta

Meski Jakarta terus berubah, Menteng tetap mempertahankan karakter aslinya:

  • Kawasan hunian elite dengan harga properti tertinggi di Indonesia.

  • Tetap hijau dengan banyak taman dan pepohonan.

  • Destinasi wisata sejarah & kuliner yang selalu ramai dikunjungi.

Menteng bukan sekadar kawasan mewah, tetapi juga saksi bisu sejarah Jakarta. Dari kebun kolonial, hunian pejabat Belanda, hingga tempat tinggal para proklamator, Menteng terus berkembang tanpa kehilangan identitasnya.

Bagi yang ingin merasakan Jakarta dengan nuansa berbeda—klasik, hijau, dan penuh cerita—Menteng adalah pilihan sempurna.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Harrist Riansyah

Penulis Indonesiana

80 Pengikut

img-content

Strategi Pertumbuhan Konglomerat

Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
img-content

Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking

Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Travel

Lihat semua