Oportunistik: Ketika Peluang Jadi Senjata Dua Sisi
Jumat, 18 April 2025 09:43 WIB
Apa itu oportunistik? Ketahui pengertian, ciri-ciri, contoh, dan dampak negatif perilaku oportunistik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah oportunistik, entah dalam percakapan santai, berita politik, atau diskusi soal bisnis. Tapi apa sebenarnya arti dari kata ini, dan mengapa ia sering punya konotasi negatif?
Pengertian Oportunistik
Oportunistik adalah sikap atau perilaku seseorang yang memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan nilai moral atau dampak pada orang lain. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti politik, bisnis, dan kehidupan sosial.
Kata "oportunistik" berasal dari bahasa Latin opportunus, yang berarti "kesempatan yang menguntungkan". Orang yang oportunistik cenderung mengambil keuntungan dari situasi tertentu, bahkan jika itu merugikan pihak lain.
Ciri-Ciri Perilaku Oportunistik
Beberapa ciri orang yang memiliki sifat oportunistik antara lain:
-
Memanfaatkan Situasi – Mereka mengambil keuntungan dari kondisi yang tidak menguntungkan bagi orang lain.
-
Tidak Memiliki Prinsip yang Kuat – Mudah berubah sikap tergantung pada situasi untuk keuntungan diri sendiri.
-
Egois – Lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama.
-
Taktik Manipulatif – Menggunakan cara licik atau tidak jujur untuk mencapai tujuan.
-
Kurang Empati – Tidak peduli dengan dampak negatif yang ditimbulkan pada orang lain.
Contoh Perilaku Oportunistik
1. Dalam Politik
Banyak politisi yang dianggap oportunistik karena sering berpindah partai atau mengubah kebijakan hanya untuk mendapatkan kekuasaan atau dukungan.
2. Dalam Bisnis
Seorang pebisnis oportunistik mungkin memanfaatkan krisis ekonomi untuk mengambil alih perusahaan yang sedang kesulitan dengan harga murah, tanpa memedulikan nasib karyawan.
3. Dalam Kehidupan Sehari-hari
-
Seseorang yang tiba-tiba mendekati teman hanya saat membutuhkan bantuan.
-
Kolega yang mengambil pujian atas kerja keras orang lain untuk mendapatkan promosi.
Antara Cerdas Membaca Peluang dan Manipulatif
Menjadi oportunis sebenarnya tidak selalu salah. Dalam dunia bisnis, misalnya, kemampuan membaca tren dan memanfaatkan momentum adalah kunci sukses. Banyak pengusaha besar yang dulunya hanya "pintar mencari celah".
Namun, perbedaan antara oportunistik yang sehat dan yang merugikan terletak pada niat dan dampaknya terhadap orang lain. Bila keputusan yang diambil merugikan banyak pihak, merusak kepercayaan, atau mencederai norma sosial, maka sikap itu menjadi bermasalah.
Dampak Negatif Perilaku Oportunistik
-
Merusak Kepercayaan – Orang lain akan sulit mempercayai seseorang yang dikenal oportunistik.
-
Menimbulkan Konflik – Sikap egois dapat memicu perselisihan dalam hubungan profesional maupun personal.
-
Reputasi Buruk – Dalam jangka panjang, reputasi sebagai orang oportunistik akan sulit diperbaiki.
Apakah Kita Harus Menghindari Sikap Oportunistik?
Jawabannya tidak hitam-putih. Ada kalanya kita memang harus cerdik membaca peluang, terutama di tengah persaingan. Namun, penting untuk tetap menjaga etika, nilai, dan integritas.
Menjadi adaptif dan fleksibel adalah hal baik, tetapi tanpa prinsip yang kuat, seseorang bisa kehilangan kepercayaan orang lain. Dalam jangka panjang, reputasi adalah modal yang lebih berharga daripada kemenangan instan.
Perilaku oportunistik mungkin memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi dampak negatifnya bisa merugikan hubungan dan reputasi dalam jangka panjang. Lebih baik membangun kepercayaan dan integritas untuk kesuksesan yang berkelanjutan.

Penulis Indonesiana
80 Pengikut

Strategi Pertumbuhan Konglomerat
Senin, 25 Agustus 2025 08:46 WIB
Riwayat Pinjaman Anda dalam BI Checking
Kamis, 21 Agustus 2025 22:45 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler