Tanda Baca dan Ejaan: Unsur Kecil yang Menentukan Makna Besar

Senin, 12 Mei 2025 14:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Pentingnya penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar dalam bahasa Indonesia untuk menjaga kejelasan dan efektivitas komunikasi tertulis.

ABSTRACK

As a communication tool, Language requires proper rules in spelling and punctuation in order to convey messages effectively. Speaking means the activity of using a language. Language errors often occur because language users do not understand the rules of the language they use. This study aims to examine the use of Indonesian spelling used and to classify the forms of Indonesian spelling errors used. This study uses a descriptive qualitative method to collect and analyze data containing language errors.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

This analysis classifies the types of errors found on the online news portal into two categories, namely the category of spelling errors and the category of punctuation errors. The results of the analysis show various errors such as errors in writing foreign loan words that are not italicized, which is the most common form of error found, as well as errors in the use of punctuation that often experience errors in the placement of certain punctuation marks. These errors have the potential to damage the clarity of the message and reduce readers' trust in the news.

Therefore, news writers need to pay more attention to spelling and punctuation rules so that communication can run effectively and accurately. This study emphasizes the importance of a deep understanding of spelling and punctuation as part of the writing skills that journalists and writers must have.

Keywords : Language, Spelling Mistakes, Punctuation.

 

ABSTRAK

Bahasa sebagai alat komunikasi memerlukan aturan yang tepat dalam ejaan dan tanda baca agar dapat menyampaikan pesan secara efektif. Berbicara berarti kegiatan menggunakan suatu bahasa. Kesalahan berbahasa sering terjadi akibat pengguna bahasa kurang memahami aturan bahasa yang digunakannya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang digunakan serta untuk mengklasifikasikan bentuk kesalahan ejaan bahasa Indonesia yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang mengandung kesalahan berbahasa. Analisis ini menggolongkan jenis kesalahan yang terdapat pada portal berita daring tersebut menjadi dua jenis kategori, yaitu kategori kesalahan ejaan dan kategori kesalahan tanda baca.

Hasil analisis menunjukkan adanya berbagai kesalahan seperti kesalahan penulisan kata serapan bahasa asing yang tidak dicetak miring yang merupakan bentuk kesalahan paling umum yang ditemukan, serta kesalahan penggunaan tanda baca yang sering mengalami kesalahan penempatan tanda baca tertentu. Kesalahan-kesalahan tersebut berpotensi dapat merusak kejelasan pesan dan mengurangi kepercayaan pembaca terhadap berita tersebut.

Oleh karena itu, penulis berita perlu lebih memperhatikan kaidah ejaan dan tanda baca agar komunikasi dapat berjalan efektif dan akurat. Penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang ejaan dan tanda baca sebagai bagian dari keterampilan menulis yang harus dimiliki oleh jurnalis dan penulis.

Kata kunci : Bahasa, Kesalahaan ejaan, Tanda Baca.

 

                                                PENDAHULUAN

         Pentingnya penguasaan ejaan bahasa Indonesia yang benar dalam dunia pendidikan. Ejaan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek fundamental dalam keterampilan menulis, yang tidak hanya mencerminkan kemampuan bahasa siswa tetapi juga mempengaruhi pemahaman pembaca terhadap teks yang ditulis. Pengertian dari ejaan menurut (Rosidi 2023) adalah sebuah kaidah penggambaran dari bunyi-bunyi yang berasal dari huruf, kata, kalimat dan sejenisnya. Selain itu kaidah ejaan juga mempelajari penggunaan tanda baca. Berkaitan dengan kaidah pemilihan kata maupun penyusunan kalimat keduanya tidak termasuk ke dalam ejaan (Sriyanto, D., Astuti, P., dan Sujalu 2015). Ejaan adalah sistem atau kaidah yang mengatur bagaimana huruf-huruf dalam suatu bahasa ditulis atau disusun untuk membentuk kata-kata dan kalimat yang benar. Ejaan mencakup berbagai aspek, termasuk penulisan huruf besar (kapital), penulisan kata (termasuk kata baku dan tidak baku), pemakaian tanda baca, pemenggalan kata, serta penggunaan huruf miring atau tebal dalam konteks tertentu (Insyiroh jurnalpendidikan Indonesia). Jadi Ejaan adalah Penguasaan ejaan yang benar menjadi sangat penting, khususnya dalam menulis cerita fabel yang merupakan salah satu jenis teks naratif yang sering diajarkan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

        Kesalahan ejaan yang sering terjadi mencakup penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, tanda baca yang salah, penulisan kata baku yang tidak sesuai, dan pemisahan kata yang keliru. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya mengganggu alur cerita tetapi juga menurunkan kualitas tulisan siswa secara keseluruhan. Penyebab utama dari masalah ini, kurangnya pemahaman terhadap aturan ejaan, minimnya latihan menulis yang terstruktur.

           Sebagian besar siswa cenderung mengabaikan aturan-aturan ejaan yang benar, terutama dalam hal penggunaan huruf kapital pada awal kalimat dan nama diri. Selain itu, tanda baca seperti koma dan titik seringkali ditempatkan secara tidak tepat, yang dapat mengubah makna kalimat secara keseluruhan. Penulisan kata yang salah juga sering ditemukan, misalnya dalam penggunaan kata serapan atau kata yang memiliki ejaan yang mirip. Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap kaidah ejaan bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pembelajaran yang lebih intensif dan bimbingan yang lebih spesifik terkait penggunaan ejaan yang benar diharapkan dapat membantu mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, upaya untuk mengurangi kesalahan ejaan dalam penulisan cerita fabel oleh siswa SMP harus difokuskan pada peningkatan pembiasaan menulis.

 

                                                   PEMBAHASAN

Menjelaskan fungsi tanda baca yang sering digunakan secara keliru dalam kalimat

         Tanda baca merupakan suatu simbol yang ada dalam kebahasaan. Dan simbol kebahasaan ini memiliki banyak sekali bentuk dan macamnya, dan setiap bentuk memiliki fungsinya masing – masing. Arti lain dari tanda baca merupakan suatu simbol yang berperan sebagai penunjuk struktur dan organisasi pada suatu tulisan serta intonasi dan jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Adapun aspek dari tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang tergantung pada pilihan penulisnya. Sehingga aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang.

         Tanda   baca   merupakan   elemen  dan simbol penting   dalam   sebuah   tulisan. Simbol kebahasaan ini memiliki banyak sekali bentuk dan macamnya, dan setiap bentuk memiliki fungsinya masing – masing. Arti lain dari tanda baca merupakan suatu simbol yang berperan sebagai penunjuk struktur dan organisasi pada suatu tulisan serta intonasi dan jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Adapun aspek dari tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang tergantung pada pilihan penulisnya. Sehingga aturan tanda baca berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Oleh karena itu, penggunaannya  harus  dilakukan  dengan  benar.  Secara  definisi, tanda baca adalah simbol-simbol yang digunakan penulis untuk merepresentasikan berbagai aspek dari bahasa lisan yang tidak berupa bunyi (fonem) (Tampubolon dalam Rahayu, 1997: 25). Menurut buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), tanda baca terdiri dari (1) titik, (2) koma, (3) titik koma, (4) titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) elips, (8)tanda tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) kurung siku, (12) tanda petik, (13) petik tunggal, (14) garis miring, dan (15) apostrof.

        Wijayanti  (2015:  30)  menjelaskan  bahwa  tanda  baca  adalah  simbol-simbol  yang digunakan dalam sistem penulisan, misalnya titik, koma, dan titik dua. Penggunaan tanda baca sangat   meringankan   pembaca   dalam   memahami   makna   teks   dengan   akurat.   Cobalah membayangkan tulisan yang tidak menggunakan tanda baca, tulisan-tulisan tersebut pastinya akan sangat membingungkan karena tidak ada penanda kapan tulisan itu harus berhenti dan apa makna dari kalimat-kalimat tersebut.

 

                                                  KESIMPULAN

         Tanda baca merupakan simbol kebahasaan yang berfungsi penting dalam penulisan, karena berperan dalam menunjukkan struktur, organisasi, intonasi, serta jeda dalam sebuah teks. Keberadaan tanda baca membantu pembaca memahami makna tulisan secara tepat dan mencegah ambiguitas. Bentuk dan fungsi tanda baca sangat beragam, dan penggunaannya dapat berbeda tergantung bahasa, lokasi, waktu, serta gaya penulisan masing-masing penulis.

         Secara umum, tanda baca adalah elemen penting dalam sistem ejaan bahasa yang meliputi berbagai jenis, seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, dan lainnya sebagaimana tercantum dalam Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Tanpa penggunaan tanda baca yang tepat, teks akan sulit dipahami dan dapat menimbulkan kesalahan penafsiran. Oleh karena itu, penguasaan dan penerapan tanda baca secara benar merupakan keterampilan mendasar yang harus dikuasai oleh setiap penulis, terutama dalam dunia pendidikan.

 

                                              DAFTAR PUSTAKA

  1. Rosidi, ML. 2023. “Kamus Besar Bahasa Indonesia.” In online.
  2. Sriyanto, D., Astuti, P., dan Sujalu, A.P. 2015. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung Ungu Dan Terung Hijau (Solanum Melongena L.).” Jurnal Agrifor 14.
  3. Wijayanti, Sri Hapsari dkk. 2015. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya  Jakarta: Rajawali Pers.
  4. Jauharoti,   (2018).  Analisis  kesalahan  Berbahasa  Indonesia.  Universitas  Sunan  Ampel Surabaya.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Yasmin Alya Fatihah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler