Midah: Musik Keroncong Sebagai Simbol Kebebasan
Sabtu, 31 Mei 2025 18:54 WIB
Musik keroncong yang menjadi simbol dari kebebasan Midah dalam novel Midah Simanis Bergigi Emas Karya Pramodeya Ananta Toer.
***
Dalam novel Midah Simanis Bergigi Emas, musik keroncong digambarkan sebagai simbol kebebasan dan identitas diri Midah. Midah yang dididik oleh keluarga yang religius memilih keroncong sebagai bentuk dari perlawanan terhadap hak bersuara. Di dalam novel ini pun musik keroncong dijadikan sebagai bentuk ekspresi diri terhadap tekanan keluarga.
"Ah itu musik! Itu lagu! Itu kebebasan, keriangan, Kebahagiaan."
Dalam kutipan tersebut, dapat dikatakan bahwa Midah memiliki cinta yang begitu besar terhadap musik.
Latar waktu yang digambarkan ialah pada tahun 1950-an, yang mana pada tahun tersebut keroncong terkenal karena terjadinya akulturasi budaya Timur dengan Barat di Indonesia. Keroncong itu pada mulanya ialah musik fado yang terkenal di Portugal yang setelah itu disesuaikan dan dikembangan sesuai dengan selera orang Indonesia. Musik Fado lalu dibawah oleh pelaut dan pedagang dari negara tersebut pada masa kolonial.
Selain bentuk pengekspresian diri Midah, Keroncong juga menjadi alat penyambung kehidupan Midah. Keroncong ialah musik tradisional yang sangat lekat dengan masyrakat Betawi. Hal ini selaras dengan latar tempat yang diceritakan oleh Pram dalam novel tersebut, yaitu di Jakarta. Keberadaan keroncong juga direpresanrtikan sebagai dinamika budaya urban Betawi yang terbuka pada pengaruh luar tetapi memiliki identitas lokal yang kuat.
"Ah itu musik! Itu lagu! Itu Kebebasan, keriangan, kebahagiaan."
Novel Midah Simanis Bergigi Emas pertama kali diterbitkan pada tahun 1954, yaitu ketika Jakarta sedang mengalami perubahan pasca-kemerdekaan. Novel ini ditulis sebagai refleksi atas hak Perempuan yang seringkali dikorbankan demi kepentingan keluarga atau tradisi sosial.
Kemendikbud menjelaskan berbagai macam instrumen utama di dalam musik keroncong, beberapa diantaranya ialah:
1. Gitar, yang mana menjadi instrumen utama untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.
2. Ukulele, mirip seperti gitar hanya saja ukurannya lebih kecil dan mudah untuk dibawa ke mana pun. Ukulele bisa dimainkan dalam dua varian, yakni cak dan cuk. Maksudnya cak sebagai pengiring utama dan cuk sebagai pengimbang variasi ritmis.
3. Seruling, alat music yang kegunaannya adalah dengan cara ditiup secara hati-hati ini memiliki suara yang indah dan ringan.
Masih ada beberapa instrumen atau alat musik keroncong lain yang belum saya sebutkan.
Daftar Pustaka
Pramoedya Ananta Toer. Midah Si Manis Bergigi Emas. Jakarta: Hasta Mitra, 1981.
Kemendikbud. Keroncong: Seni Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Midah: Musik Keroncong Sebagai Simbol Kebebasan
Sabtu, 31 Mei 2025 18:54 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler