saya seorang tenaga pengajar di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. saat ini menjadi Ketua MGMP PAI Kota Bandar Lampung, Pengurus APKS PGRI Propinsi Lampung. Pengurus Forum Guru Motivator Penggerak Literasi (FGMP;) Lampung. \xd Guru Penggerak angkatan 7 dan Pengajar Praktik angkatan 11 kota bandar Lampung.\xd saya aktif menulis di berbagai media elektronik daerah/nasional
Growth Mindset dalam Pembelajaran Mendalam; Solusi Pendidikan Masa Kini
Sabtu, 21 Juni 2025 07:13 WIB
Menumbuhkan growth mindset dalam pembelajaran mendalam bukan sekadar strategi baru, melainkan fondasi membentuk generasi pembelajar sejati.
Oleh: [Herimirhan]
Di era pendidikan yang penuh perubahan, satu hal menjadi kunci penting untuk menyiapkan generasi tangguh: pola pikir berkembang, atau yang dikenal sebagai growth mindset. Lebih dari sekadar istilah psikologis.
Growth Mindset adalah sikap mental yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan bukan bawaan tetap, melainkan bisa diasah dan ditingkatkan melalui proses belajar yang konsisten. Dan ketika konsep ini bertemu dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), muncullah kombinasi ampuh yang bisa merevolusi cara belajar siswa Indonesia.
Tidak Sekadar Nilai, Tapi Proses dan Makna
Selama bertahun-tahun, pendidikan kita terlalu sibuk mengejar angka. Nilai ujian, ranking kelas, dan target kelulusan kerap menjadi tolok ukur tunggal keberhasilan belajar.
Padahal, dunia nyata jauh lebih kompleks dari pada soal pilihan ganda. Kita butuh lebih dari sekadar murid yang bisa menghafal: kita butuh pembelajar yang bisa berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan terus tumbuh di tengah tantangan zaman.
Di sinilah pentingnya growth mindset. Murid dengan pola pikir berkembang tidak mudah menyerah saat menghadapi soal sulit. Mereka tidak takut salah, justru menjadikan kesalahan sebagai bahan belajar.
Mereka yakin bahwa kemampuan bisa dibentuk melalui latihan, bukan ditentukan sejak lahir. Sikap ini sangat mendukung pembelajaran mendalam, yang menuntut eksplorasi, refleksi, dan pemahaman bermakna, bukan hafalan instan.
Pembelajaran Mendalam Butuh Daya Juang
Deep learning mendorong siswa menggali makna dari apa yang mereka pelajari. Mereka diajak menghubungkan teori dengan praktik, memahami konsep secara utuh, dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Tapi proses ini tidak selalu mudah. Butuh daya juang, rasa ingin tahu, dan keuletan.
Tanpa growth mindset, siswa bisa cepat menyerah. Namun dengan keyakinan bahwa mereka bisa berkembang, tantangan pun berubah menjadi peluang.
Bayangkan siswa yang gagal memahami konsep matematika. Dengan fixed mindset, ia akan berkata, “Aku memang tidak bisa matematika.” Tapi dengan growth mindset, ia justru akan berkata, “Aku belum bisa... tapi aku akan terus mencoba.” Kalimat kecil itu membuat seluruh perbedaan: antara berhenti dan terus belajar.
Peran Guru Menjadi Penumbuh Harapan
Tentu saja, growth mindset tidak tumbuh begitu saja. Ia butuh ekosistem yang mendukung. Dan peran guru di sini sangat vital. Guru bukan sekadar pengajar, tapi juga penumbuh harapan. Ucapan guru saat memberi umpan balik bisa menentukan mentalitas belajar siswa. Komentar seperti, “Kamu belum tepat, tapi usahamu luar biasa” jauh lebih membangun daripada “Kok salah lagi?”
Selain itu, guru juga perlu mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami proses belajar mendalam. Diskusi terbuka, proyek kolaboratif, asesmen formatif, dan refleksi diri bisa menjadi cara-cara efektif untuk menggali potensi dan membiasakan siswa berpikir mendalam.
Saatnya Pendidikan yang Memberdayakan
Melalui Kurikulum Merdeka, kita sebenarnya sudah diberi peluang besar untuk menanamkan growth mindset dan deep learning. Kegiatan seperti projek profil pelajar Pancasila, pembelajaran berdiferensiasi, dan penilaian berbasis proses adalah ruang emas untuk mengembangkan pola pikir dan karakter siswa.
Namun, semua itu akan sia-sia jika hanya dijalankan sebagai formalitas, tanpa kesadaran dan komitmen untuk sungguh-sungguh memberdayakan peserta didik.
Pendidikan masa depan bukan hanya tentang siapa yang tercepat mengerjakan soal, tapi siapa yang paling mampu bertumbuh, menghadapi tantangan, dan belajar dari kegagalan. Maka, sudah saatnya kita ubah orientasi: dari sekolah sebagai tempat mengisi otak, menjadi tempat menyuburkan pikiran dan karakter.
Pada akhirnya, menumbuhkan growth mindset dalam pembelajaran mendalam bukan sekadar strategi baru, melainkan fondasi untuk membentuk generasi pembelajar sejati.
Generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh, reflektif, dan penuh semangat untuk terus belajar. Karena pada pendidikan bukan soal menjadi yang paling pintar, tetapi menjadi yang tidak pernah berhenti belajar.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Menguatkan Spirit Kebersamaan dan Kepedulian Sosial; Teladan Rasulullah SAW
Sabtu, 6 September 2025 15:53 WIB
Guru Wali, Pilar Pendidikan Bermutu dan Pembinaan Karakter di SMPN 22 Balam
Kamis, 4 September 2025 12:34 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler