Paska Tragedi Juliana, Gunung Rinjani Terlarang bagi Pendaki Pemula

Rabu, 2 Juli 2025 18:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
Iklan

Pemerintah dan Taman Nasional melakukan evalusasi total prosedur keamanan mendaki Rinjani. Pendakian tek-tok juga tak diizinkan.

***

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan prosedur keamanan pendakian di Gunung Rinjani (3726 mdpl), Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dievaluasi total. Hal ini dilakukan setelah tewasnya pendaki gunung asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), di tengah upaya pendakiannya, pada Sabtu (21/06)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juliana terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di kawasan Cemara Nunggal. Jasadnya berhasil dievakuasi TIM SAR gabungan empat hari kemudian, dalam sebuah operasi dramtid yang mendapat perhatian dan simpati dunia.

"Jadi dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi secara total prosedur keamanan, SOP secara umum akan kita evaluasi," kata Raja Juli dalam keterangannya, Senin (30/6/2025). Evaluasi tersebut mencakup pemasangan sign board di beberapa titik hingga penerapan gelang RFID (Radio Frequency Identification)

Raja Juli juga mengimbau agar masyarakat yang hendak mendaki mempersiapkan diri dengan baik. Mereka juga sebaiknya mempelajari terlebih dahulu jalur pendakian.

Pemerintah, kata dia, juga mempertimbangkan untuk kembali memasifkan sertifikasi guide hingga membuat peringkat potensi bahaya gunung-gunung di Indonesia.

Boedi Soesmardi, Kepala Pokja World Class Mountainering Taman Nasional Gunung Rinjani, mengatakan taman nasional juga akan melakukan evaluasi dalam pengelolaan Gunung Rinjani. Beberapa hal yang akan diperhatikan adalah soal kuota pendaki, daya dukung, aplikasi, SOP, pelibatan stake holder, dan lain-lain. “Ke depan kami juga akan mervisi SOP pendakian yang sudah ada,” kata dia da;am wawancara dengan kanal TribunLombok di YouTube.

Beberapa yang direvisi, antara lain, surat keterangan sehat yang dulunya H-3 nantinya diubah jadi H-1. Pendaki juga harus menyertakan surat kebugaran. “Ini terkait dengan riwayat penyakit yang pernah diderita calon penbdaki,” kata dia. Selain itu juga akan dikaji lagi aspek beban pemandu dan porter dalam mendampingi pendaki. Selama ini satu pemandu mendampingi maksimal enam pendaki.

Boedi mengatakan pendaki pemula juga akan dilarang naik Rinjani. Yang diizinkan naik adalah, “Mereka yang pernah mendaki gunung dengan ketinggian minimal 2000 mdpl,” kata dia. Selain itu pendaki tek-tok, yakni mereka yang tidak menginap, juga dilarang. “Kecuali dia seorang atlit trail run,”

Di balik kondisi alamnya yang sangat ekstrim, gunung Rinjani memang menyimpan pesona yang memikat para pendaki dalam dan luar negeri. Laman Indonesia,go,id menggambarkan Rinjani menjadi gunung yang paling diminati para pendaki dan wisatawan minat khusus baik domestik maupun mancanegara. Mereka datang ingin mencecap keindahan alam yang disajikan Rinjani.

Berdasarkan data resmi Balai Taman Nasionak Gunung Rinjani (TNGR),  sepanjang 2024 tercatat ada 189.091 orang yang melakukan pendakian. Dari jumlah tersebut, pengunjung domestik sebanyak 141.302 orang 74,73%) dan pendaki mancanegara mencapai 47.789 orang atau 25,27%.

“Rinjani ini gunung yang komplit, Di sana ada sabana, danau, dan lautan pasir,” kata Agam Rinjani, salaha seorang relawan setempat. Ya, Rinjani memiliki padang sabana, yaitu hamparan luas dari rumput kering.

Keunikan makin bertambah karena terdapat Danau Segara Anak d ketinggian 2.008 mdpl.. Dalam bahasa Sasak, suku asli Pulau Lombok, segara artinya laut atau danau. Jika diartikan, maka Segara Anak adalah anak laut.

Tak heran, gunung berapi yang masih aktif ini mendapat kunjungan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri sepanjanhg tahun. Berdasarkan data resmi Balai Taman Nasionak Gunung Rinjani (TNGR),  sepanjang 2024 tercatat ada 189.091 orang yang melakukan pendakian. Dari jumlah tersebut, pengunjung domestik sebanyak 141.302 orang 74,73%) dan pendaki mancanegara mencapai 47.789 orang atau 25,27%.

B

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Catatan Dari Palmerah

img-content
img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Catatan Dari Palmerah

Lihat semua