Penulis Pemula Pecinta Sepakbola

Era Transfer Sepi Drama: Sepak Bola Mulai Kehilangan Greget?

Jumat, 18 Juli 2025 19:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
pelatih sepakbola
Iklan

Bursa transfer kini sepi drama—harga pemain selangit, prosedur rumit, dan kejutan makin langka. Sepak bola terasa makin kaku dan datar.

***

Musim transfer kali ini terasa datar, nyaris tanpa kejutan. Tak ada saga panjang seperti kisah Neymar ke PSG, atau drama mendebarkan ala Ronaldo dan Messi. Yang ada justru daftar panjang negosiasi yang macet, harga pemain yang kelewat mahal, dan cerita yang berulang dari musim ke musim. Apakah ini pertanda bahwa bursa transfer kini mulai kehilangan daya magisnya?

Overpriced dan Overhyped

Salah satu penyebab utama adalah inflasi harga pemain. Klub-klub kini memasang valuasi yang terlalu tinggi, bahkan untuk pemain yang belum benar-benar teruji di level atas. Kasus Viktor Gyökeres ke Arsenal jadi contoh nyata. Sporting CP meminta tebusan lebih dari 85 juta euro, padahal sang striker baru semusim bersinar di Liga Portugal. Nilai itu tak sebanding dengan risiko dan ekspektasi di Premier League.

Fenomena overpricing ini membuat banyak klub besar menahan diri. Alih-alih membuang uang untuk pemain "bintang TikTok", mereka memilih pergerakan senyap, atau bahkan bertahan dengan skuad yang ada.

Kualitas vs Kuantitas

Banyaknya pertandingan juga mulai memengaruhi kualitas pemain. Kalender sepak bola makin padat, dari liga domestik, Eropa, hingga kompetisi internasional. Akibatnya, klub sulit menilai performa pemain secara konsisten. Cedera pun jadi momok menakutkan yang menurunkan minat beli.

Di sisi lain, regenerasi juga tak semenarik dulu. Talenta muda memang ada, tapi tidak semua siap tampil di panggung besar. Ini membuat klub-klub top lebih selektif dan cenderung bermain aman.

Drama yang Hilang

Dulu, bursa transfer selalu dihiasi rumor bombastis, ketegangan antar agen, dan manuver cerdik klub-klub besar. Kini, informasi terlalu transparan, gosip cepat dibantah, dan manuver rahasia makin jarang terjadi. Media sosial juga membuat semuanya terasa instan dan “kering.”

Keseruan bursa transfer adalah soal imajinasi dan kemungkinan. Ketika semua sudah bisa diprediksi, maka hilanglah sensasi utamanya.

Kesimpulan

Bursa transfer hari ini bukan hanya soal membeli pemain. Ini tentang strategi jangka panjang, kestabilan finansial, dan akurasi data. Tapi sayangnya, semua itu membuatnya terasa lebih seperti spreadsheet daripada panggung drama. Mungkin itulah harga yang harus dibayar ketika industri sepak bola makin profesional dan terukur.

Tapi sebagai fans, kita tetap berharap: semoga ada kejutan terakhir di deadline day. Karena tanpa drama, sepak bola hanya separuh cerita.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Mohamad Fakhri Mashar

Pecinta Sepakbola

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler