Menjaga Persatuan dan Kesatuan Umat Lewat Perayaan Maulid Nabi

4 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Alhusna
Iklan

Majelis Taklim Alhusna Lebak Bulus menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Alhusna.

Jakarta – Majelis Taklim Alhusna Lebak Bulus menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Alhusna, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Minggu (7/9/2025).

Acara yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB ini diawali dengan tahlil bersama, dilanjutkan dengan syiar bertajuk “Melangitkan Doa, Membumikan Rasa: Menjaga Persatuan dan Kesatuan Umat.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua acara sekaligus Ketua Majelis Taklim Alhusna, Ahmad Fauzan, menegaskan bahwa momentum Maulid Nabi bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga ruang untuk memperkuat ukhuwah islamiyah.

“Peringatan Maulid Nabi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah, terutama dalam menjaga persaudaraan, kebersamaan, dan persatuan umat,” ujar Fauzan.

santunan anak yatim

Ketua Yayasan Alhusna, Azzah Zumrud, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan menekankan pentingnya sinergi antara yayasan, majelis taklim, dan masyarakat sekitar.

“Maulid Nabi adalah momentum bersama untuk memperkuat rasa kebersamaan. Saya berharap acara ini bisa terus menjadi wadah bagi umat untuk bersatu, sekaligus menginspirasi generasi muda agar tetap cinta kepada Rasulullah dan agamanya,” tutur Azzah.

Sementara itu, H. Kastiri selaku Ketua RW setempat juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut.

“Kami sebagai pengurus wilayah merasa bangga karena kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga. Semoga acara seperti ini bisa terus dilestarikan,” kata H. Kastiri.

Penceramah KH. Drs. Arief Rahman Hakim, M.A., dalam tausyiahnya menegaskan bahwa Rasulullah SAW telah memberikan teladan agung tentang bagaimana umat Islam dapat hidup rukun, saling menghormati, dan menebarkan kasih sayang.

“Maulid Nabi ini bukan sekadar mengenang kelahiran beliau, tetapi juga momentum untuk menghidupkan kembali semangat cinta Rasul. Dengan cinta itulah kita bisa membangun umat yang bersatu, kuat, dan berakhlak mulia,” jelas KH. Arief Rahman.

Selepas rangkaian acara utama, panitia juga menyelenggarakan santunan untuk anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial. Momen ini semakin menambah keberkahan acara, diiringi doa agar para penerima santunan mendapat kebahagiaan dan masa depan yang lebih baik.

Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang diikuti antusias jamaah, menandai harapan agar semangat persatuan dan kesatuan terus terjaga dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler