Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Asesor LSP Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku. Salam literasi

Cara Relawan Menenangkan Pikiran yang Berisik

5 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pikiran yang berisik
Iklan

Menenangkan Pikiran yang Berisik di Taman Bacaan. Karena apapaun ada jalannya, ada waktunya. Lebih baik berkiprah sosial di taman bacaan

***

Zaman begini, banyak orang susah tidur. Bukan karena tubuhnya lelah atau kecapean kerja keras seharian. Tapi karena pikirannya tidak berhenti berbicara. Pengen begini, penge begitu yang berlebihan. Bahkan sering lebih besar pasak daripada tiang. Akhirnya, stres dan cemas. Pikirannya terlalu berisik, hatinya kurang tenang.  Tidak ada lagi damai, tidak ada lagi kenyamanan. Itulah sumber susah tidur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Hati-hati, sudah banyak orang terjebak pada pikiran yang berisik. Selalu membandingkan diri dengan orang lain, obsesi yang begitu hebat. Optimisme yang berlebihan, hingga mendekati takabur. Semuanya merasa bisa, dan tidak lagi punya waktu untuk rehat. Pikirannya terlalu berisik, ingin ini ingin itu. Akhirnya, mengabaikan substansi hidup. Untuk tetap tenang dalam segala keadaan, Untuk terus berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun.

 

Sabar saja, semua sudah ada waktunya, Tidak ada sedikit rezeki pun yang bakal tertukar. Hanya sandal jepit yang bisa tertukar. Apapun sudah sesuai porsinya, sesuai amal perbuatan kita sendiri. Jangan terlalu heboh, jangan pula gampang takjub. Biasa-biasa saja, karena semua ada waktunya ada jalannya. Tidak usah khawatir. Kerjakan saja yang baik, lakukan yang bermanfaat atas alasan apapun.

 

Seperti yang dijalani relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Semuanya dimaknai secara proporsional. Tetap berkiprah di taman bacaan walau hanya membimbing anak-anak yang membaca, memotivasi akan pentingnya membaca. Tanpa pamrih dan sepenuh hati selalu ada di taman bacaan. Semuanya karena komitmen dan konsistensi berkiprah secara sosial. Dan ternyata, damapk positif dari berkiuprah di taman bacaanadalah “menenangkan pikiran yang berisik”. Tidak ada lagi obsesi, tidak ada lagi pikiran untuk membandingkan diri dengan orang lain. Karena semua ada jalannya, ada waktunya.

 

Maka tenangkanlah pikiran agar tidak berisik untuk diri sendiri. Raih tenang dan damai untuk diri sendiri, tanpa dipengaruhi gaduh dari siapapun. Salam literasi!

Bagikan Artikel Ini
img-content
Syarifudin Yunus

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler