Kunjungan Literasi Bale Buku, Diskusi Tata Kelola Taman Bacaan Berkualitas

Diskusi Gerakan Literasi, Bale Buku Jakarta Kunjungi TBM Lentera Pustaka, sebagai upaya wujudkan tata kelola taman bacaan yang berkualitas

Sebagai komitmen bersama dalam membangun kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat, relawan Bale Buku Jakarta melakukan kunjungan literasi dan diskusi tata kelola taman bacaan ke TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor (14/9/2025). Dipimpin Ayi Endar (Sekjen) dan Ekka Novitasari (Bendahara) didampingi Yenie (Anggota DPRD Kota Bekasi) dan diterima lanngsung oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka, Syarifudin Yunus bersama relawan dan puluhan anak-anak taman bacaan yang sedang berkegiatanl Laboratorium Baca yang memang rutin digelar setiap hari Minggu. Turut hadir pula relawan TBM Lentera Pustaka: Susi, Alwi, Farida, Resa, Zhia, Afifah, Dilla, Ilham, Yasin, dan Gina yang ikut bercerita tentang praktik baik literasi dan 50 anak pembaca aktif dan ibu-ibu.

“Alhamdulillah, kami dari Bale Buku Jakarta bisa berkunjung ke Taman Bacaan Lentera Pustaka. Selain sejuk udaranya, suasananya pun enak untuk diskusi literasi. Terima kasih atas sambutannya, semoga kita bisa wujudkan kolaborasi untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat” ujar Ayi Endar, Sekjer Bale Buku Jakarta.

Untuk menambah pengalaman nyata literasi, tim Bale Buku Nusantara juga berdiskusi khusus tentang aktivitas taman bacaan dan upaya mengoptimalkan tata Kelola taman bacaan, khususnya dalam mengelola program, mengajak anak-anak untuk membaca, dan menjaga kecukupan koleksi buku bacaan. TBM Lentera Pustaka juga mengingatkan pentingnya menjaga komitmen dann konsistensi dalam berliterasi. Caranya dengan menyediakan “kartu baca” sebagai alat kontrol yang digunakan untuk memantau jumlah buku yang dibaca setiap anak TBM. Termasuk menciptakan jargon-jargon internal di TBM, seperti salam literasi “baca bukan maen”, senam literasi, dan doa literasi yang diucapkan bersama-sama sebelum aktivitas membaca di taman bacaan.

Kunjungan ini menjadi simbol pentingnya kolaborasi dalam gerakan literasi. Agar anak-anak lebih tertarik datang dan membaca di taman bacaan. Intinya, TBM harus dibuat asyik dan menyenangkan karena sifatnya yang nonformal. Sehingga anak-anak dan masyarakat mau datang secara rutin ke taman bacaan, tanpa disuruh lagi. Asal sudah jadwalnya, otomatis pengguna layanan akan ada di taman bacaan. Beragam pengalaman nyata di TBM Lentera Pustaka dan berkiprah di taman bacaan jadi obrolan. Mulai dari kondisi relawan, apa yang dilakukan dan bagaimana kondisi aktualnya, aktivitas motor baca keliling, donasi buku, jam operasi layanan membaca, program literasi, hingga komitmen pengelola taman bacaan. Semuanya tersaji dalam diskusi yang ringan dan penuh makna.

“Terima kasih Bale Buku Jakarta atas kunjungan dan diskusinya ke TBM Lentera Pustaka hari ini. Pertemuan ini penting untuk menguatkan perjuangan bersama di taman bacaan, untuk mengajak anak-anak membaca buku. Diskusi literasi memang harus dilakukan di taman bacana. Agar lebih dekat dan tahu realitas yang ada di lapangan tentang menebar virus membaca di masyarakat” kata Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka.

Di akhir kunjungan, tum Bale Buku Jakarta makan siang bersama dengan relawan TBM Lentera Pustaka sambil menikmati suasana santai. Sebuah tradisi ngobrolin literasi dan taman bacaan yang harus terus didengungkan. Selain bisa bertukar pikiran juga punya efek berantai yang bermanfaat untuk mengoptimalkan praktik baik literasi. Bukan cuma soal buku, tapi juga soal membumikan taman bacaan di akar rumput, yang faktual dekat dengan tradisi hidup masyarakat. Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka juga mendonasikan 25 buku bacaan ke Yenie untuk menambah koleksi buku taman bacaan. Salam literasi #BaleBukuJakarta#TBMLenteraPustaka #DiskusiLiterasi