Data Never Sleeps

2 hari lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Bendera Merah-Putih dan Remaja. Foto: Syauqi Fillah dari Pixabay
Iklan

Perkembangan data periode 1.0 - 12.0

Data Never Sleeps

Data never sleeps menggambarkan banyaknya informasi yang dihasilkan perdetik, menit atau jam diberbagai platform digital. Data ini meliputi informasi dari media sosial, email, pencarian di internet, streaming video, dan transaksi e-commerce. Sejak pertama kali dirilis pada 2013, laporan ini mengalami beberapa pembaruan dengan data dan informasi yang terus berkembang. Berikut Adalah perbedaan utama perubahan data mulai periode 1,0 hingga 12.0.

Periode 1.0 (2013) Awal data digital

Laporan ini pertama kali dirilis dan menunjukkan dunia digital mulai berkembang pesat, meskipun belum secepat sekarang. Dan pada periiode ini, internet mulai meroket , meskipun masih ada keterbatasan dalam hal akses internet dan kecepatan koneksi.

Contoh kasus : Penggunaan Facebook sudah sangat popular , tetapi sebagian besar masih terbatas pada negara negara maju denan koneksi internet yang relative lebih cepat.

Periode 2.0 hingga 4.0 (2014-2016)

Pada periode ini, dunia digital mulai berkembang lebih cepat. Dengan meningkatnya penetrasi internet global dan penggunaan smartphone, akses ke berbagai platform digital semakin mudah. Pencarian Google meningkat menjadi 3,5 juta pencarian per menit pada 2014. Jumlah Postingan dan Jumlah like juga meningkat mulai dari Facebook, Twiter, Instagram dan Youtube.

Perkembangan smartphone dan aplikasi mobile memungkinkan lebih banyak terhubung dan aktif di dunia digital.

Contoh kasus :

Snapchat : Aplikasi ini mulai popular , memanfaatkan video pendek yang hilang setelah dilihat, mengubah cara orang berinteraksi dengan konten.

Periode 5.0 hingga 8.0 (2017-2020)

Era ini ditandai dengan semakin dominannya layanan streaming dan e-commerce, dengan data-data yang menunjukkan peningkatan signifikan.E-commerce seperti Amazon dan platform streaming seperti Netflix juga berkembang sangat pesat pada periode ini. Dan Covid juga mempercepat digitalisasi, dengan banyak orang mulai beralih ke belanja onlin dan hiburan digital.

Contoh kasus:

Netflix : peningkatan besar dalam konsumsi konten streaming di masa pandemi , dengan jutaan orang yang mengakses film drama dan series via platform ini.

Periode 9.0 hingga 12.0 (2021-2025)

Pada era ini AI, Big data dan Internet of Things (IoT) mulai memberikan dampak besar terhadap bagaimana data dikumpulakn dan dianalisis. Dalam periode ini menunjukkan lonjakan besar dalam penggunaan data. Banyaknya perangkat IoT yang terhubung, data yang dihasilkan juga semakin banyak. Pengetahuan tentang bagaimana menggunakan data untuk personalisasi contohnya algoritma rekomendasi di e-commerce dan media sosial menjadi lebih canggih.

Platform Baru: TikTok yang muncul pada 2018, langsung melesat dalam hal interaksi dan upload video dibandingkan platform sebelumnya.

Perubahan dalam Teknologi: AI, 5G, dan IoT mulai sangat berperan di periode 9.0 hingga 12.0, yang menunjukkan pergeseran cara data dikumpulkan dan digunakan.

Perkembangan data dari 2013 hingga 2025 memperlihatkan bagaimana dunia digital semakin kompleks. Data yang dihasilkan tidak hanya meningkat dalam jumlah tetapi juga semakin bervariasi dalam jenis dan cara penggunaannya. Dengan kemajuan dalam teknologi seperti AI, Big Data, dan IoT, kita dapat melihat bahwa dunia digital tidak hanya "tidak pernah tidur" tetapi juga menjadi semakin pintar dalam memproses dan menggunakan data.

 

////////////////////////////////

Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Big Data Analytic Prodi Produksi Media Politeknik Tempo, yang diampu oleh Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si. dan ditulis oleh mahasiswa semester  5. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dimas Adi Prastia Tanjung

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler