x

Warga melintas diantara karya seni instalasi yang terbuat dari 745 pasang sepatu perempuan berwarna merah di La Constitucion Square Malaga, Spanyol, 12 Juni 2015. Seni instalasi ini hasil karya perupa asal Meksiko, Elina Chauvet untuk memprotes keker

Iklan

tajak pingkuk

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kenalilah Diriku di Hari yang Kalian Sebut Selasa

Kebanyakan orang ingin mengenaliku.Dan mereka ingin sekali aku memperkenalkan diriku pada mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seandainya ribuan hari milikku ini,kalian meminta.Niscaya,dengan sangat senang hati akan aku berikan pada kalian.Akan aku kemas keseluruhan hari-hariku ini dalam sebuah kantong kresek bermerek nama sebuah prodok terkenal.Agar kalian dengan begitu mudah menjinjingnya.Ambil.Ambillah.Ambil semuanya.Dan kukira ribuan hari ku ini sudah sangatlah cukup untuk kalian jelajahi.Ambil.Ambillah!.Dan jika kalian menganggap bahwa ribuan hariku ini terlalu banyak untuk dijelajahi.Maka kalian boleh membagi-baginya pada sanak,kerabat,kenalan,handai taolan semua.Maka bagi-bagikanlah ribuan hari milikku ini.

Maka bagikanlah pada sanak saudara,handai taulan kalian.Pada orang-orang lewat berseleweran dijalan.Mereka yang berjalan kaki,sendiri atau rombongan.Pada mereka bersepeda,naik motor,sendiri,berboncengan,dengan anak ,suami,isteri,atau pacar.Dengan mereka yang naik taksi,mobil mewah,pribadi,perusahaan,atau bahkan naik mobil dinas.Pada mereka diterminal,halte bus.Pada siapa saja.Bagi-bagikanlah ribuan hari-hariku itu.Sebarkanlah dari orang-orang biasa,pejabat tinggi,hingga menteri,bahkan preseden.Istrinya,anaknya,cucunya,mantunya,kenalannya,sanak saudara kenalannya,kenalan dari sanak saudara kenalannya,kenalan dari sanak saudara yang tidak dikenalnya.Semuanya.Siapa saja yang kalian anggap berhak.

Dan jika itu masih tidak cukup,maka ambillah.Kembalilah kalian padaku disini untuk mengambil hari-hari milikku.Karena aku masih memiliki jutaan hari bahkan lebih yang tersimpan pada saku-saku celana bajuku didalam lemari.Semunya telah siap.Akan aku kemas pada kantong kresek bermerek nama sebuah prodok terkenal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka ambillah,akan aku kasih keseluruhannya.Ambillah ribuan hari milikku ini.Tapi tidak dengan ini.Tidak!.Tidak dengan permintaan kalian yang satu ini.Aku lebih baik kehilangan ribuan hari-hariku,dari pada aku harus memenuhi permintaan kalian.

"Tidak.,kami tidak mau mengambil ribuan hari mu.Itu milikmu.Kami hanya meminta satu hari saja darimu.Satu hari dari ribuan harimu".Kalian mulai memaksa.Tapi aku benci kata-kata yang memaksa.

Tidak.Aku tak bisa mengabulkannya.Nih ambil,ambil saja semuanya.Dari pada aku memenuhi permintaan kalian,lebih baik aku kehilagan seluruh hari-hari milikku ini.Sambil berkata,kulemparkan sekantong kresek yang sesak berisi dengan ribuan hari milikku.

"Kami hanya memerlukan satu hari saja dari mu untuk kamu memperkenalkan diri pada kami''. Nada suara kalian mulai melemah,mungkin juga kalian mulai gentar oleh nada suaraku yang penuh emosi tadi.Atau itu juga,mungkin taktik kalian agar aku melemah.

Tidak,sekali lagi tidak.Nada suaraku melemah,mungkin aku mengikuti nada suara kalian yang juga melemah tadi.Tapi aku tetap pada pendirianku.Tidak.Titik.Takkan kuberikan,walau hanya satu hari saja untuk aku memperkenalkan diriku pada kalian.

"Dari ribuan hari,tak satupun?''.Mulut kalian menganga,melongo,heran."Tapi setidaknyaa kamu mempunyai hari yang istemewa untuk memperkenalkan dirimu.Hari senin,selasa?Atau hari apa saja.Kami akan siap menyimak,jika kamu mau memperkenakan diri.Atau mungkin setengah hari saja,tiga jam,satu jam,setengah jam,lima menit,setengah menit,atau bahkan satu detik saja".

Dalam hidupku aku tak mengenal setengah dari hari,aku benci akan setengah-setengah,apalagi jam,menit, detik.Aku tak mengenalnya.Aku hanya mengenal hari dalam satuan waktuku.Hari yang penuh.Bukan yang setengah-setengah,apa lagi seperempat.Hari milikku dimulai dari sejak satu garis lurus sinar matahari menusuk bulu-bulu dikelopak mataku,hingga tenggelamnya diufuk barat.Itu lah periode hari milikku.

Tapi tidak dengan malam.Karena aku tak suka malam.Aku tak suka gelap.Aku tak suka bintang,aku tak suka bulan.Aku tak suka malam.Aku tak suka suara desah orang-orang yang birahi,aku tak suka suara wanita yang seluruh saraf-saraf ototnya mengejang,mendesah nikmat habis bersetubuh.Aku tak suka suara tangis bayi ditengah malam,aku tak suka suara ingsut bayi yang mencari tetek ibunya.Aku juga tak suka suara rintik hujan ditengah malam.Aku juga tak suka ingsut selimut yang dirapatkan ketubuh.Aku tak suka malam.Apapun tentang malam aku tak suka.Bagiku malam bukanlah bagian dari satu periode harianku.

Meski kalian memaksa dihari apa aku bisa memperkenalkan diriku pada kalian.Aku benar-benar tak bisa.Hari senin,selasa,rabu,kamis,jum'at,sabtu,atau minggu.Salah satu dari tujuh hari dalam seminggu.Atau mungkin ditambah lagi satu nama hari dua nama hari,asnun,salnun,rabnun.Atau mungkin juga lebih,puluhan hari lagi akan kalian berikan nama.Atau bahkan ribuan hariku,seluruh hariku kalian berikan nama.

Tidak,tidak.Aku tak bisa memperkenalkan diriku pada kalian.Aku tak mengenal nama-nama hari,seperti yang kalian kenal.Tujuh hari dalam seminggu.Benar,aku benar-benar tak mengenal nama hari,dan aku juga tak mau mengenalnya.Sungguh.Dari hari-hari yang sudah aku lewati dan juga hari-hari yang akan aku lewati.Semuanya,seluruhnya.Ribuan hari milikku tak bernama.Bagai mana aku bisa menyebutkan dihari apa aku bisa memperkenalkan diriku pada kalian.

Tapi jika kalian masih saja ingin mengenal diriku,mengenal siapa aku,mengenal sipak terjangku,mengenal bentuk rupaku.Maka kenalilah diriku dihari apa yang biasa kalian sebut sebagai hari yang sering aku dengar dari mulut-mulut para ibu-ibu dipengajian,dikumpulan arisan,dipelataran.Nama hari yang sering aku dengar dari mulut yang nyinyir berbau harum hingga apek.Dari mereka yang bermulut usil dan bawel.Dari mulut mereka-mereka yang enggan bersuara,bahkan menyebutkan nama suatu hari.Dari mulut para wanita yang berbicara sopan dengan deretan gigi dan bibir indah, yang sesekali dibasahi oleh lidah yang membuat aku terdiam kaku,terpana dengan mimpi-mimpi yang membuat aku jauh terbang kelangit.Keawang-awang penuh hayalan.Kenalilah diriku dihari yang bukan aku menyebutnya tapi kalian yang menyebutnya sebagai hari selasa.

"Ha! hari selasa,kenapa meski hari selasa?Kenapa meski dihari kedua jika dihitung hari orang mulai bekerja sebagai karyawan,orang kantoran,orang pegawai,orang gajihan.Kenapa bukan hari senin saja,sebagi awal hari mingguan kerja.Bukan kah lebih baik hari senin,dimana orang-orang dan juga kau pada segar setelah habis libur hari mingguan.Apakah engkau masih mau menawar satu hari lagi untuk libur.Atau engkau mau merubah nama hari senin sebagai hari minggu,hari libur.Sehingga akan ada nama hari kembar dalam satu minggu.''protes kalian.

"Kenapa kamu tidak memilihkan hari minggu saja pada kami untuk bisa mengenal kamu.Bukan kah hari minggu adalah hari libur,dimana kami bersama keluarga mempunyai banyak waktu untuk bisa mengenal dirimu.Untuk lebih banyak tahu tentang dirimu".

Maaf saudara-saudara sekalian.Sekali lagi,aku tak mengenal nama-nama hari.Bukankah sudah aku beritahukan sebelumnya bahwa hari-hariku,seluruh hari-hari milikku tak bernama.Semuanya.Aku juga tak mengenal hari libur,libur pertama,libur kedua.Aku tak mengenalnya.Aku menyebutkan hari selasa,bukan berarti aku mengenal hari selasa.Tapi nama itu aku dengar dari mulut-mulut kalian yang aku lihat semakin nyinyir saja.

Jika kalian benar-benar sangat ingin mengenalku,maka kenalilah diriku dengan apa yang biasanya kalian sebut sebagai hari selasa.Yaitu dihari dimana pada malamnya aku biasa sering mendengar tentang anak-anak kecil merengek minta dibelikan mainan baru,besok!.Besok,ayah belikan aku seragam sekolah yang baru.Karena seragamku yang sekarang sudah tidak muat.Ayah belikan aku sepatu yang baru,sepatu yang lama depannya sudah seperti mulut buaya saja.Tas baru,buku baru,bedak baru,parfum baru,lipstik baru,pacar baru,suami baru............???Aku juga mau istri baru.!!!Ha...........?terdengar pekik wanita dari bilik dapur.Itulah yang sering aku dengar pada malam hari sebelum selasa.

Besok,......besok akan ayah belikan.Matanya nanar menatap keatas langit-langit rumah.Ada sarang laba-laba yang telah lama rusak,hitam,berdebu.Berjuntai-juntai seperti sobekan kain.Dan disela sela atap rumbia itulah angin masuk meniup.Pikirannnya kemudian melayang pada hitungan dan menimbang akan kecukupan berapa jiwa yang perutnya harus selalu terisi.Akan ayah belikan,doakan saja agar apa yang telah kita usahakan selama seminggu ini,akan mendapat berkah.Besok!.Ya besok dihari selasa.

Dihari dimana pada malamnya,seorang ayah akan penuh khusuk berdoa bukan karena ia,tapi karena anak-anaknya.Seorang ayah juga akan menyuruh anaknya agar berdoa tentang rezeki yang banyak.Mungkin harapannya sembilan puluh persen akan dikabulkan.Do'a seorang anak yang tak berdosa akan terdengar begitu bening di telinga para malaikat penjaga rahmat.Sehingga dengan wangi sejuta bunga,do'a itu akan dihantar sejuta malaikat kehadirat-Nya.

Kenalilah diriku dihari yang kalian sebut sebagai hari selasa.Yaitu hari yang sering kali kalian nantikan.Yaitu dihari dimana apa yang selama ini kalian usahakan akan berubah menjadi lembar-lembar uang.Dengan muka yang sangat sumringah,dihari itu seorang petani akan datang pada tengkolak untuk mengambil nilai harga hasil taninya.Peternak akan membawa hasil ternaknya untuk dijual.Nelayan juga akan membawa hasil ikan untuk dijual.Dihari itu juga buruh tani akan menerima upah dari hasil keringatnya dalam mengerjakan sawah pak haji.Dan tentulah para buruh itu berharap juga dihari selasa itu harga hasil tani akan naik dari biasanya.Sehingga pak haji tak akan segan segan untuk mengasih uang lebih.

Kenalilah diriku dihari......ah,selasa.Aku masih saja enggan menyebut nama hari itu.Karena selasa itu adalah nama hari kalian.Hariku masih tak bernama.Dihari dimana aku sering menyaksikan para ibu-ibu dengan wajah yang sangat cerah.Sendiri atau bahkan berbondong bondong pergi kepasar.Dengan anak atau juga dengan suami.Memakai pakaian yang bagus bentuk dan warnanya.Dan ada juga memakai perhiasan,gelang,kalung emas.Ditangan mereka ada dompet yang jelas berisi uang,mungkin pemberian dari suami atas hasil kerja mereka selama seminggu.

Dihari itu juga aku sering melihat ibu-ibu berbelanja apa saja.Baju baru untuk ia,untuk anak,bahkan juga untuk suami.Dan juga hal yang lumrah jika dihari selasa akan riuh oleh suara ibu-ibu memilih dan manawar barang yang akan dibelinya.Bahkan juga aku akan sering melihat tiba-tiba mulut mereka melongo terkejut ketika mendengar bahwa barang kebutuhan pokok naik melambung.Tapi dihari itu aku benar -benar dapat menyaksikan kecerdasan yang teramat sangat luar biasa dari ibu-ibu tersebut.Mereka akan mengurangi belanja yang tidak penting.Agar keuangan mereka mencukupi untuk keperluan sehari hari.Dan tentulah mereka akan dengan sangat ulet sekali untuk menawar harga.Meski hanya satu sen sekalipun.

Dihari dimana kita akan sering mendengar teriakan.Diobral-diobral................Tiga seribu-tiga seribu............Harga murah-harga murah..................Teriakan dimana seakan akan mau mengalahkan suara ibu-ibu yang sibuk menawar.Mengalahkan obrolan para bapak-bapak disebuah pojok warung.Tentang harga hasil tani yang menurun,pupuk,pestisida,obat-obat mahal.Tentang hasil ternak yang menurun,biaya pakan pabrik melambung,ternak yang beribu,berjuta harus mati karena flu burung.Tentang pekerjaan,tentang anak,tentang harga kebutuhan yang selalu meroket.Tentang siapa yang perlu disalahkan akan harga yang naik.Tentang pemerintah,tentang politik.

Kenalilah diriku dihari yang biasa kalian sebut sebagai hari selasa,ya.... ya...hari selasa.Kini aku mulai terbiasa menyebut hari selasa.Tapi aku tetap pada pendirianku untuk tidak menjadikan selasa sebagai bagian nama hariku.Dihari itu aku juga kalian sering mendengar seorang ibu menjerit karena kalung emasnya dicopet.Padahal itu adalah sebagai kalung jaminan untuk keperlua biaya anaknya yang kuliah.Seorang bapak harus gelagapan karena dompetnya tiba-tiba raib dari saku celananya.Seorang wanita muda tiba-tiba menjerit karena pantatnya tiba tiba ditepuk oleh lelaki yang mungkin juga ia adalah bajingan.

Kenalilah diriku dihari selasa.Ya hari selasa,hari selasa.....hari selasa......Ha sekarang aku benar benar ingin menyebut hari selasa sesering mungkin.Sepuluh kali........?terlalu sedikit jumlah sepuluh kali untuk kusebutkan nama hari selasa.Sejuta kali.........?Aku ingin menyebutnya berjuta kali.Sekarang aku merasakan arti dari hari yang bernama selasa.Aku sekarang sepertinya mulai bisa memahami berartinya nama hari selasa bagi kalian.

Bukan kah kalian tadi meminta sebuah hari untuk aku memperkenalkan diri.Hari selasa,dihari selasa.Hari yang begitu sangat berartinya bagi kalian.Hari selasa hari pakan.Hari dimana terjadinya kegiatan jual beli untuk satu pekannya bagi kalian.Hari selasa hari pasar mingguan.Hari dimana kalian akan berbondong bondong membawa hasil ternak,hasil tani,atau apa saja yang agar kalian dapat jadikan uang.Hari dimana kalian biasa menghitung hasil jerih payah kalian.Dihari dimana kalia juga akan mendapatkan barang barang yang didatangkan dari luar,mungkin kota oleh para pedagang itu.Hari selasa hari jual beli.

Lalu kalian mingkin akan bertanya -tanya lagi bagai mana kalian bisa mengenali diri ku dihari selasa itu.Dikeramaian orang orang yang melakukan jual beli itu ada aku.Diantara ibu-ibu yang sibuk melakukan tawar menawar itu ada aku.Diantara kerumunan bapak-bapak yang membicarakan tentang apa saja itu ada aku.Diantara pasangan muda-mudi itu juga ada aku.Intinya dihari selasa aku akan selalu ada diantara kerumunan orang banyak.

Ah tapi kalian mungkin akan kesulitan mengenaliku diantara kerumunan orang yang banyak itu.Tapi kalian akan masih tetap bisa mengenaliku dihari selasa.Tapi bukan dikerumunan orang banyak itu.Tapi agak kepinggir dari lokasi pasar itu.Agak sepi atau mungkin lebih sepi lagi.Dimana? o......mungkin dibawah pohon pisang yang daunnya agak rimbun.Ya ya dikebun pinggir pasar.Aku akan selalu menyempatkan diri untuk mampir disitu setelah dari pasar.Satu menit,dua menit,atau lebih.Tapi hanya sebentar tak lama.

Dibawah rimbunnya pohon pisang itu,dua menit atau tiga menit.Tidak lama tidak sampai seperempat jam,apalagi setengah jam bahkan sampai satu jam.Ha......tadi aku menyebutkan menit,jam.Ha hatiku sekarang melonjak.Aku sekarang memiliki waktu.Aku sangat girang.Detik,menit,seperempat jam,setengah jam,satu jam,setengah hari,satu hari.Hari selasa.Hari selasa oh hari selasa.Aku mulai akrab dengan nama hari selasa.Ah aku ingin hari- hari milikku yang tak bernama itu ingin akau namai hari selasa.Sekarang aku menyadari penting nya hari selasa bagiku.Aku ingin semua hari hari ku ada lah hari selasa.

Kenapa meski hari selasa?.Dihari selasa.Satu menit lalu atau mungkin juga dua menit yang lalu tidak sampai seperempat jam apalagi sampai setengah jam.Dibawah rumpun pisang pinggir pasar.Sekarang dari satu sampai dua menit lalu.Ada aku disitu,Kini hanya ada terunggok setompok dompet milik ibu-ibu dan bapak-bapak.Uang nya telah habis.Yang tersisa mungkin hanya KTP atau SIM yang aku tak memerlukannya.

Oleh sebab itu jika kalian ingin mengenal diriku,mengetahui tentang aku.Maka kenalilah diriku dihari apa yang biasa kalian sebut sebagai hari selasa.Hari yang mungkin bagi kalian begitu sangat berarti.Dan sekarang aku baru menyadari tentang berartinya hari selasa.Dan seluruh hari ku akan aku beri nama hari selasa.Dan aku juga berharap seluruh hari-hari kalian adalah hari selasa.Apakah kalian mau.

Ikuti tulisan menarik tajak pingkuk lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB