Penulis, aktivis, sociopreneur.\xd\xd Menyuarakan nalar kritis dan semangat mandiri dari pesantren ke publik digital #LuffyNeptuno
PHK Massal Gudang Garam dan Pelajaran bagi Pemerintah untuk Bea Cukai
4 jam lalu
Setiap kebijakan selalu melahirkan jalan tikus. Selama bea cukai melambung, industri rokok ilegal akan terus bernapas.
***
Ribuan karyawan PT Gudang Garam yang diduga terkena PHK massal menjadi potret menyedihkan dunia kerja kita hari ini. Mereka yang telah puluhan tahun mengabdikan hidup di pabrik rokok harus rela kehilangan pekerjaan. Bagi banyak orang, ini mengejutkan.
Gudang Garam yang selama ini dianggap simbol stabilitas salah satu perusahaan rokok terbesar dan tertua di Indonesia kini mulai tumbang. Jika perusahaan sebesar itu bisa tertekan, maka ada sesuatu yang keliru dalam ekosistem kebijakan yang mengatur industri ini.
Bea Cukai yang Terlalu Tinggi, Beban Tak Terbendung
Setiap kebijakan selalu melahirkan jalan tikus. Selama bea cukai melambung, industri rokok ilegal akan terus bernapas.
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus menaikkan tarif cukai rokok dengan alasan kesehatan dan peningkatan penerimaan negara. Tujuannya tampak mulia, tetapi dampaknya justru menjerat rakyat kecil.
Konsumen merasa harga rokok resmi atau legal semakin mahal dan sulit dijangkau. Perusahaan legal kehilangan daya saing karena pasarnya tergerus. Buruh dan petani tembakau ikut menanggung akibat.
Di tengah situasi itu, rokok ilegal justru berkembang pesat. Bagi masyarakat kecil, ia dianggap solusi yang lebih murah, lebih mudah didapat, dan tidak terikat aturan yang rumit. Sementara negara kehilangan triliunan rupiah dari sisi cukai, rakyat kecil tetap menemukan ruang hidup di jalur yang disebut “ilegal.”
Suara Publik yang Resah dan Marah
Ketika kabar PHK ini mencuat ke publik, ruang komentar di media sosial dipenuhi suara-suara rakyat. Jika kita membacanya dengan perlahan, terlihat betapa besar keresahan yang mereka rasakan.
Seorang netizen menulis: “Akibat aturan pajak cukai rokok yang makin tinggi, pengusaha tercekik, buruh pabrik kena PHK, konsumen rokok beralih ke rokok ilegal ataupun rokok legal yang lebih murah. Solusi dari PT harus inovasi bikin rokok merek baru harga murah meriah untuk menggaet konsumen setia lagi. Pemerintah yang narik pajak banyak korupsi, imbas balik ke rakyat lagi menyala.” - akun instagram @prilla94
Komentar ini menggambarkan betapa tingginya kekecewaan terhadap pemerintah. Bukan hanya karena beban cukai yang menekan industri, tetapi juga karena masyarakat melihat pungutan negara tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat. Pajak ditarik besar-besaran, tetapi di saat yang sama isu korupsi membuat rakyat makin skeptis.
Komentar lain menyindir lebih lugas: “Kalah sama rokok ilegal

Sociopreneur | Founder Neptunus Kreativa Publishing
8 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler