x

Iklan

Ipul Gassing

Pemilik blog daenggassing.com yang senang menulis apa saja. Penikmat pantai yang hobi memotret dan rajin menggambar
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jeneponto, Antara Coto Kuda dan Tambak Garam

Kabupaten sekira 90 km sebelah Selatan kota Makassar ini akrab dengan dua hal: coto kuda dan tambak garam

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perjalanan menuju Bulukumba dari arah kota Makassar berarti melewati beberapa kabupaten seperti Gowa, Takalar, Jeneponto dan satu lagi Bantaeng. Kabupaten-kabupaten tersebut punya akar yang sama baik dari segi budaya, sosial maupun bahasa. Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba sama-sama berasal dari akar suku Makassar. Khusus Bulukumba, pengaruh suku Bugis sudah mulai terasa karena memang Bulukumba berada di perbatasan antara mayoritas suku Makassar dan Bugis.

Perjalanan ke Bulukumba ditempuh dengan menyusuri pesisir Barat pulau Sulawesi menuju ke bagian Selatan. Kontur keempat kabupaten yang dilewati hampir sama, datar dengan pantai di sebelahnya. Hanya kabupaten Bantaeng yang punya daerah perbukitan tidak jauh dari tepi pantainya.

Khusus Jeneponto, suasana berbeda akan segera kita temukan begitu masuk ke wilayah yang diapit oleh kabupaten Takalar dan Bantaeng ini. Jeneponto termasuk wilayah yang kering dengan kontur yang nyaris rata. Di sepanjang jalan dengan mudah kita bisa menemukan padang luas yang di musim kemarau akan dipenuhi warna cokelat kering.

Coto Kuda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyebut Jeneponto berarti menyebut salah satu kuliner khasnya yaitu coto kuda. Jeneponto yang dalam bahasa Makassar diartikan secara harfiah sebagai “air gelang” itu memang lekat dengan kuda. Kuda menjadi bagian hidup masyarakat di sana, mulai dari alat bantu bercocok tanam, alat transportasi di masa lalu sampai bagian dari kuliner mereka.

Sangat mudah menemukan warung yang menyajikan aneka makanan dari bahan kuda seperti coto kuda maupun konro kuda. Dalam upacara besar seperti pesta pernikahanpun sajian dengan bahan utama daging kuda selalu ada.

Menikmati kuliner daging kuda berarti harus siap dengan sajian kuliner berkolesterol tinggi dan berserat. Daging kuda relatif lebih keras dan penuh serat dibanding daging sapi atau kerbau. Daging kudapun punya aroma yang berbeda dengan daging sapi atau kerbau.

Tapi tidak perlu kuatir, selama Anda memang tidak punya bakat kolesterol jahat yang tinggi maka sajian daging kuda bolehlah menjadi pilihan. Warung makan dengan daging kuda sebagai bahan utamanya punya cara tersendiri untuk menyajikan kelezatan daging kuda hingga aroma yang berbeda itu tidak akan terasa mengganggu.

Tambak Garam.

Melewati pesisir Jeneponto berarti juga akan melewati ribuan hektar tambak garam yang berjejer di sisi jalan. Jeneponto terkenal sebagai salah satu daerah penghasil garam di Sulawesi Selatan bahkan di Indonesia meski tentu saja masih kalah dari pulau Madura.

Salah satu masalah terbesar bagi petani garam di Jeneponto adalah kurangnya pendampingan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas garam mereka sehingga garam produksi petani garam Jeneponto sulit menembus standar industri. Garam dari petani Jeneponto lebih banyak digunakan oleh industri kecil atau rumah tangga.

Tak ada salahnya berhenti sejenak di sepanjang jalan menuju Bulukumba, mencoba menikmati hamparan tambak garam yang berjejer tepat di tepi lautan. Kalau beruntung Anda bisa mengobrol beberapa jenak dengan para petani di sana. Tidak perlu kuatir, mereka ramah dan dengan pendekatan yang pas mereka bisa membagi kisah suka-duka mereka selama menjadi petani garam.

Selain dua hal di atas sebenarnya masih banyak hal menarik dari kabupaten Jeneponto, tapi setidaknya sebagai pembuka dua hal di ataslah yang paling lekat dengan imaji kabupaten Jeneponto.

Ikuti tulisan menarik Ipul Gassing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu