x

Iklan

ALFIANDI, S.H

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gerhana Matahari dan Sikap Kita

"Biarlah alam membuka rahasianya sedikit demi sedikit dalam peradaban kita dan biarlah ia menjadi kado semesta untuk Indonesia."

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari ini 9 Maret 2016 setidaknya menjadi tanggal yang telah lama diperbincangkan sejak beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun yang lalu. Tentu saja hal ini juga menjadi determinasi pemerintah dan pengamat astronomi kita atau mereka yang tertarik pada setiap fenomena alam yang terjadi bahwa pada tanggal dan hari ini terjadi sebuah fenomena alam yang tidak biasa.

Ya, sejak pagi matahari mulai memperlihatkan cahayanya di ufuk timur terjadi fenomena alam yang sangat jarang kita jumpai di belahan bumi ini. Sebuah fenomena yang kehadirannya memberi beragam reaksi di masyarakat kita. Perbedaan pandangan dalam menyikapi fenomena ini tentu saja didasari dari kehidupan sosial kita yang majemuk dan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru dan ganjil menjadi  keunikan tersendiri di masyarakat kita.

Sedari kemarin, hingga malam tadi, media Televisi terus mengabarkan tentang perkembangan dan persiapan masyarakat dalam menyaksikan fenomena yang satu ini. Setidaknya Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dilintasi pada Gerhana Matahari Total (GMT 2016) ini. Pada saat tulisan ini ditulis, penulis yang saat ini sedang berada di perbatasan laut antara Indonesia dan Singapura juga berkesempatan melihat gerhana matahari ini walau tak sejelas dengan daerah yang menjadi lintasan gerhana tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karakteristik Masyarakat

Ada dua karakteristik masyarakat kita dalam menanggapi fenomena ini. Pertama, mereka yang mengatakan fenomena langka ini sebagai suatu keajaiban alam dan harus dinikmati serta dirayakan kehadirannya. Hingga momentum ini juga menjadi objek dari destinasi wisata dadakan di negeri ini.

Tentu saja pemerintah daerah yang berada di wilayah paling jelas terlihat gerhana ini mempromosikan wilayahnya agar masyarakat mau berbondong-bondong datang, bahkan tak sedikit promosi ini ditujukan kepada masyarakat internasional sehingga turis-turis maupun peneliti dari luar negeri mau datang ke zona lintasan gerhana matahari ini.

Kedua, adalah mereka yang mengatakan bahwa fenomena ini merupakan sebuah gejala alam yang patut ditanggapi secara serius akan kehadirannya. Tentu saja pendekatan religi menjadi sebuah dasar yang paling diutamakan. Bahwa fenomena gerhana matahari total ini merupakan pertanda akan datangnya hari akhir. Sehingga anjuran untuk tidak ria dan memperbanyak ibadah menjadi solusi yang harus senantiasa dikerjakan pada saat gerhana tiba.

Tentu sikap ini merupakan sikap yang paling mendominasi di beberapa daerah, sebab anjuran ini juga mencerminkan bahwa fenomena ini menjadi bagian dari rahasia Tuhan dalam memperingatkan hamba-hambanya akan suatu hal.

Peringatan Alam

Terlepas dari perbedaan sikap kita dalam menghadapi fenomena alam yang sangat jarang ini, sebenarnya ada suatu hal yang perlu kita pahami bersama. Bahwa apapun gejala alam yang terjadi disekitar kita merupakan sebuah peringatan yang jelas dari alam.

Sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepedulian bagi sesama, seharusnya kita senantiasa memperbaiki diri. Sikap berlebihan tentu bukanlah hal yang baik untuk diperlihatkan. Kita percaya ada sebuah kesadaran yang harus senantiasa diperlihatkan oleh kita bersama. Kesadaran terhadap alam, kesadaran terhadap kehidupan, dan kesadaran terhadap norma-norma sosial menjadi hal yang harus senantiasa dikedepankan.

Rasionalitas kita dalam menanggapi setiap gejala alam yang terjadi harus memperlihatkan kedewasaan dalam bersikap. Kita semakin sadar bahwa alam pun punya hak untuk senantiasa memperlihatkan eksistensinya di semesta ini. Setidaknya fenomena ini dapat menjadi sarana edukatif alamiah bagi kita semua.

Kita berharap jangan sampai fenomena alam ini menjadi pertanda buruk bagi keberlangsungan alam kita. Semoga kita lebih mencintai alam dan terus berbuat baik bagi lingkungan. Biarlah alam membuka rahasianya sedikit demi sedikit dalam peradaban kita dan biarlah ia menjadi kado semesta untuk Indonesia.[]

 

 

* Penulis adalah Alumnus Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh. Aktif pada Komunitas Demokrasi Aceh Utara (KDAU). Email: alfiande_pii@yahoo.com

Ikuti tulisan menarik ALFIANDI, S.H lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler