Sejak pertama kali diperkenalkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menarik perhatian. Mulai dari pencalonan diluar prediksi banyak pengamat, AHY juga masih diragukan dapat menandingi dua kandidat lainnya (Ahok-Anies).
Ahok telah punya investasi popularitas selama beberapa tahun jadi Wagub dan Gubernur, begitu juga dengan Anies Baswedan yang juga menjabat Menteri Pendidikan hampir dua tahun. Dengan sisa waktu hanya hitungan bulan AHY dianggap sulit merebut simpati masyarakat Jakarta.
Tapi kenyataan berbeda dengan prediksi, berdasarkan data yang dirilis oleh beberapa lembaga survei, AHY hingga akhir November memuncaki tingkat keterpilihan. Dengan hitungan bulan saja, AHY mampu merebut hati masyarakat dan ini tentu membuat pesaing politiknya ketar-ketir.
Serangan demi serangan kepada AHY sebenarnya sudah ada sejak awal pencalonan, mulai dari “Bocah Ingusan”, hanya mendompleng nama SBY dan akhir-akhir ini mulai ramai adalah soal harta dan takut debat.
Patut dibahas kenapa ada pihak yang tidak senang dengan AHY jadi Gubernur?. Atau ada yang takut jika AHY jadi Gubernur kepentingan dia bakal terancam?. Apa yang membuat AHY cepat mendapat simpati masyarakat?.
Ternyata inilah alasan kenapa AHY tidak diinginkan oleh kelompok tertentu untuk jadi Gubernur DKI Jakarta.
Pertama, AHY merupakan seorang anggota TNI. Sebagaimana kita ketahui, seorang anggota TNI telah dididik sejak dari masa pendidikan untuk cinta terhadap Negara. Mereka rela berkorban apapun demi Negara, termasuk nyawa mereka sendiri. Artinya kecil kemungkinan untuk anggota TNI akan “menjual” Negara yang selama ini mereka bela. Dalam janji sebagai prajurit sangat jelas ditanamkan bahwa Negara dan rakyat harus mereka lindungi.
Jika AHY jadi Gubernur akan sulit bagi pihak yang ingin menguasai Jakarta menggapai tujuannya. Karena pihak tersebut rela mengorbankan rakyat demi kepentingan mereka, demi kepentingan kelompok tersebut. AHY yang punya latarbelakang militer akan tegas menolak upaya yang menyakiti rakyat kecil, dan sulit bagi pihak tertentu tersebut bernegosiasi dengan AHY.
Sadar kondisi tersebut, makanya dengan segala cara pihak itu melalui kaki tangannya menyerang AHY secara terus menerus. Target mereka adalah jangan sampai Gubernur yang terpilih tidak mengakomodir kepentingan mereka, dan apapun cara akan mereka lakukan. Termasuk menyebar fitnah dan membunuh karakter AHY.
Kedua, AHY terlalu dekat dengan masyarakat. Ini juga persoalan yang dianggap tidak menguntungkan pihak tertentu tersebut (Bukan kompetitor). Karena dengan lahan yang sangat terbatas di Jakarta, pihak itu untuk mencapai tujuannya harus “Merebut” lahan masyarakat. Dengan AHY sebagai Gubernur akan sulit bagi mereka meminta untuk merebut lahan tempat masyarakat tinggal demi keuntungan pihak tersebut. Pihak itu ingin agar Gubernur yang terpilih tidak terlalu dekat dengan masyarakat, dan lebih mendahulukan kepentingan mereka. AHY dalam hitungan pihak itu tergolong mengancam kepentingan besar mereka dalam menguasai Jakarta.
Ketiga, AHY merupakan muslim yang taat dan menghargai kebhinnekaan. Sebagai muslim yang taat, AHY sangat sulit untuk diajak berbuat sesuatu yang melanggar hukum seperti korupsi. Karena itu akan sulit bagi pihak tertentu menyuap AHY jika jadi Gubernur, dan itu akan mengancam bisnis besar mereka. Mereka percaya jika seorang yang taat dalam agamanya, akan sulit untuk disuap.
Sebagai muslim yang taat, AHY juga menghargaan kebhinnekaan sebagaimana yang diajarkan Islam. Selama mengikuti pendidikan dan penugasan, AHY banyak mendapatkan pelaran tentang arti menghargai sesama tanpa membedakan kepercayaan. Dengan kondisi itu, AHY akan sulit diajak untuk membenci salah satu etnis atau kepercayaan. Artinya pihak tertentu tersebut akan sulit menerapkan strategi adu domba agar keinginan mereka tercapai.
Keempat, dalam diri AHY mengalir darah pejuang. Sosok AHY tidak akan pernah lepas dari Sarwo Edhie Wibowo, orang yang penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Sarwo Edhie yang merupakan kakek dari AHY adalah pahlawan dalam perjuangan melawan pejajah dan penumpasan G30 S PKI, . Kenapa itu tidak disukai oleh pihak tertentu?. Alasannya sangat sederhana, seseorang yang punya darah pejuang tidak mungkin akan mengkhianati hasil perjuangan orangtua mereka. Artinya AHY akan berpegang teguh kepada nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh kakeknya.
Kelima, AHY anak SBY. Sebagai anak dari seorang jenderal TNI yang pernah menjadi Presiden RI ke 6. AHY tentu mendapatkan warisan nilai-nilai luhur dalam membangun demokrasi Indonesia yang baik. SBY sebagai Presiden pertama yang dipilih secara langsung, selama 10 tahun mampu menjaga dinamika demokrasi di Indonesia. Ada pihak yang tidak ingin ada penerus SBY dalam politik Indonesia, pihak itu ingin agar Demokrasi di Indonesia dikuasai oleh uang dan kekuasaan. Bukan oleh masyarakat sebagaimana yang dijaga oleh SBY, jika AHY jadi Gubernur akan membahayakan pihak tersebut, pihak itu tidak bisa lagi menguasai Jakarta dengan demokrasi ala mereka.
Masih banyak alasan lain kenapa AHY tidak diinginkan jadi Gubernur DKI Jakarta oleh orang-orang yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi mereka. Sampai Februari serangan tidak akan pernah berhenti kepada AHY, jika hari ini fitnah yang mereka sebarkan tidak berhasil. Mereka akan terus menciptakan fitnah dan tudingan lain, karena mereka sangat takut jika AHY jadi Gubernur DKI Jakarta.
Tapi rakyat Jakarta sudah cerdas, mereka tahu dan paham mana yang berita benar dan salah. Dan Rakyat Jakarta bisa memutuskan siapa yang mampu menjalankan amanah dalam memajukan daerah yang mereka cintai.
Ikuti tulisan menarik Jay lainnya di sini.
