x

Iklan

mila

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Makin Diserang, AHY Makin Melesat Kencang

hasil survei LSI Denny JA makin menunjukkan AHY bakal mengalahkan Ahok

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Makin tinggi pohon maka makin kuat goncangan dari angin. Itu kata yang cocok menggambarkan kondisi AHY saat ini, dengan posisinya yang semakin mantap dipuncak survei Pilgub DKI Jakarta, makin kuat serangan yang ditujukan kepada dirinya.

Dari hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pada awal Desember 2016, menyebutkan jika Pilkada DKI terjadi dua putaran makan posisinya AHY dalam paling aman untuk lolos keputaran kedua. AHY punya modal elektabilitas 33,06 persen. Satu slot lagi akan diperebutkan oleh Ahok dan Anies, siapa diantara keduanya yang menjadi lawan AHY.

Dengan posisi tersebut, tentu AHY akan menjadi sorotan bersama. Karena jika tidak diwaspadai, maka AHY bisa terus melaju dan merebut simpati rakyat. Salah satu cara untuk menjatuhkan AHY adalah dengan merusak citranya dimata masyarakat, dengan menyebarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Lalu siapa yang mencoba berbuat tidak suportif kepada AHY?. Apakah tim pesaing atau pihak yang punya niat buruk untuk Jakarta dan Indonesia, siapa yang tahu?.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi penduduk Jakarta sudah cerdas, isu-isu yang dihembuskan di media sosial tidak sepenuhnya diterima mentah-mentah. Sejak AHY mendaftar serangan sudah ada, tapi masyarakat sudah jatuh hati. Makin kesini, serangan makin gencar dan semuanya dibuat tanpa fakta kebenaran. Lalu apakah rakyat terpengaruh?, jika melihat fakta dari hasil rata-rata lembaga survei pada bulan November, posisi AHY terus melaju hingga puncak.

Hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, AHY mampu meraih simpati rakyat Jakarta. Strategi gerilya lapangannya menjadi senjata ampuh untuk mengejar ketertinggalannya dari para pesaing dalam masa sosialisasi. Siang dan Malam AHY masuk kampung keluar kampung bertemu masyarakat, itu yang menyebabkan dia terpaksa menolak tawaran debat tidak resmi KPU. AHY lebih memilih datang pada debat resmi pada bulan Januari.

Para hatter AHY seperti pabrik yang dibuat untuk memproduksi fitnah. Mereka seakan tidak pernah berhenti menciptakan fitnah-fitnah baru, inovasi mereka seperti tidak masuk logika tapi tetap dipaksakan ada. Tujuannya hanya untuk membuat citra AHY rusak, dan berharap masyarakat terperangkap dalam tipuan mereka.

Kita yakin para kandidat AHY tidak akan menggunakan cara-cara tersebut. Karena kedua saingan AHY adalah orang-orang pintar dan terdidik, tapi para pendukung kita tidak tahu, bisa iya dan bisa tidak. Bisa kita lihat dari bagaimana para pendukung kandidat tersebut bertutur kata dalam media sosial.

Kembali terkait dengan hasil survei LSI Denny JA, maka wajar saja ada pihak yang dinamakan Ahoker panik. Karena dari hasil survei itu disebutkan dengan jelas kalau siapapun lawan Ahok pada putaran kedua (Jika lolos), maka Ahok akan kalah. Baik itu melawan AHY ataupun Anies. Jadi jatah Ahok hanya untuk lolos sampai putaran kedua, tapi tidak jadi pemenang diakhir pertandingan.

Jika AHY vs Ahok diputaran kedua, Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, elektabilitas AHY sebesar 46,1 persen dan Ahok 29,1 persen jika putaran kedua Pilkada DKI digelar hari ini.

Jika Ahok melawan Anies di putaran kedua. LSI Denny JA menyebut elektabilitas Anies 45,3 persen dan Ahok 27,6 persen jika mereka bersaing di putaran kedua. Warga yang belum menentukan pilihan sebesar 27,1 persen.

Ikuti tulisan menarik mila lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu