x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Penyebab Air Ketuban Sedikit

pengertian air ketuban, fungsiair ketuban, penyebab kurangnya air ketuban

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air ketuban disebut juga dengan amnion. Air ketuban adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin. Semakin tua usia kehamilan, maka akan semakin turun berat jenisnya. Sedangkan fungsi dari air ketuban itu sendiri adalah sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan, melindungi serta mencegah tali pusat dari kekeringan yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin. Dari sini kita tentu akan tahu bahwa air ketuban mempunyai peran yang besar selama kehamilan berlangsung.

Akan tetapi, meskipun air ketuban perannya besar selama kehamilan jika volume air ketuban kurang atau lebih dampaknya bisa mempengaruhi perkembangan bayi. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa menjadi ancaman untuk janin yang sedang dikandung. Untuk itu, volume air ketuban selama kehamilan harus cukup.

Jika ibu hamil ingin mengetahui volume air ketuban yang mencukupi, maka ibu hamil harus selalu melakukan pemeriksaan rutin. Dokter dapat mengetahui apakah ibu hamil mengalami Oligohidramnios atau tidak. Tanda-tandanya adalah ukuran kandungan yang terlalu kecil dan ukuran yang tidak normal kemudian gerakan janin yang kurang. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan apabila ibu hamil mengalami riwayat perkembangan janin yang terhambat atau ibu hamil memiliki riwayat kesehatan seperti preeklamsia, darah tinggi dan juga diabetes. Bantuan pemeriksaan USG akan mampu mengukur kantong cairan ketuban. Sebuah ukuran yang normal pada trimester ketiga adalah antara 5 sampai 25 centimeter. Sedangkan bila ukuran kurang dari 5 cm maka indeks cairan ketuban dianggap rendah.

Jumlah dari cairan ketuban akan mengalami peningkatan hingga trimester ketiga. Hal tersebut akan berlangsung jika dalam keadaan normal. Sedangkan pada kehamilan mengalami puncak yaitu antara usia kehamilan 34-36 minggu kehamilan. Ibu hamil dapat dikategorikan kekurangan cairan ketuban atau dikenal dengan Oligohidramnios apabila jumlah air ketuban yang sedikit dan biasanya sudah mulai terdeteksi pada awal kehamilan. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya Oligohidramnios, yaitu :

1. Membran bocor atau pecah

Adanya sobekan kecil pada membran kantung cairan ketuban sehingga mengalami kebocoran dan dapat meningkatkan infeksi pada ibu dan janin. Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi kebocoran akan berhenti dan akan kembali normal. Sedangkan untuk pemeriksaan lebih lanjut dapat melakukan amniosentesis.

2. Kelainan janin

Cairan ketuban yang berkurang dapat pula dipengaruhi oleh janin yang tidak berkembang sehingga ginjalnya tidak berkembang dengan baik hingga saluran kemih tertutup dan janin tidak menghasilkan cukup urin.

3. Kelainan plasenta

Masalah plasenta seperti absupsi parsial akan membuat kulit terkelupas pada dinding rahim sehingga dapat menyebabkan rendahnya tingat cairan ketuban. Sehingga darah dan nutrisi akan berhenti menyalurkan pada bayi.

4. Sedang mengandung bayi kembar

Berisiko memiliki tingkat cairan ketuban rendah bagi ibu yang sedang hamil bayi kembar. Oligohidramnios akan mengakibatkan sindrom tranfusi cairan ketuban antara janin sehingga kemungkinan cairan semakin berkurang.

5. Kondisi medis tertentu

Adapun penyebab lainnya yaitu disebabkan karena kondisi medis tertentu yang menyebabkan cairan ketuban berjumlah sedikit dan mencakup tekanan darah yang kronis bahkan hingga mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti diabetes, preeklamsia dan lupus.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler