x

Iklan

Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja - FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Iya Benar, ROHIS-LDK itu Teroris, Siapa yang Bilang?

Seharusnya kita tahu betul apa kegiatan ROHIS-LDK itu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya menyempatkan diri berbincang dengan Munawir ST, biasa dipanggil Bang Munawir. Beliau Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Merangin Propinsi Jambi di sela-sela kesibukannya pada 9 Januari 2017. Yuk sama-sama menyimaknya agar kita tahu apa dan bagaimana sebenarnya aktivitas ROHIS-LDK itu!

 

Sepertinya, berulang-ulang, upaya untuk mengecap aktivitas muda-mudi lembaga ROHIS (Rohani Islam) dan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) sebagai wadah pembinaan teroris, jika boleh dikata demikian. Tapi sebelum lebih jauh, adakah tokoh kampus yang bagi Anda bisa menginspirasi muda-mudi kini!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Ali Khumaeni, untuk skup nasional mungkin tidak banyak yang mengenalnya. Tetapi tidak bagi saya, beliau adalah alumni Jurusan Fisika Universitas Diponegoro angkatan 2002. Dalam penilaian saya, sosok Ali dikenal sebagai seorang yang rajin, tekun dan supel kepada siapapun. Beliau mencoba memberikan keteladanan yang amat nyata. Rajin beribadah, hari-harinya sering diisi dengan aktivitas keagamaan (kebetulan mantan ketua Rohis) dan juga penelitian.

 

Sejak tahun 2008 Ali Khumaeni telah mengukir berbagai macam prestasi tingkat Internasional di bidang sains, di antaranya :

 

Nagoya, Jepang 2008. Tepat pada bualn oktober 2008, Ali khumaeni meraih penghargaan sebagai the Young Scientist Award from the International conference on laser probing dalam sebuah forum yang berlangsung di Nagoya Jepang.

 

Memphis, Tennessee, AS 2010. Di kota inilah diselenggarakan sebuah even 6th International Conference on LIBS, tepatnya pada 13-17 September 2010 yang dihadiri oleh world class scientist di bidang Laser Spektroskopi/ para Ahli LIBS, rofesor, dan perusahaan yang bergerak di bidang optik, laser, dan imaging.Makalah Khumaeni berjudul “Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Metal-Assisted Gas Plasma at 1 atm by Introducing the Powder Particles into the Plasma” dinilai sebagai makalah terbaik kedua dan menempatkan Ali Khumaeni sebagai yang terbaik untuk kategori mahasiswa pascasarjana. Kebetulan saat itu Ali Khumaeni baru menempuh S2.

 

Honolulu, Hawaii, AS 2010. Prestasi membanggakan kembali diukir oleh Ali Khumeni yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa program master di Universitas Fukui Jepang. Kali ini topik yang diangkat adalah di bidang keamanan. Dalam sebuah even yang bertajuk 6th International Chemical Congress of Pacific Basin Societies (Pacifichem 2010) yang diselenggarakan di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada 15-20 Desember 2010 Ali berhasil memukai para juri dalam presentasinya atas makalah di bidang keamanan yang berjudul “A Unique Technique for Rapid Analysis of Tiny Amount of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-induced He Gas Plasma at 1 atm”

 

Bagaimana Anda dapat mendudukkan aktivitas ROHIS dan LDK ini di salam suatu negara?

 

Negara sangat berkepentingan atas munculnya generasi muda intelek yang sekaligus juga memiliki pandangan keagamaan yang inklusif dan toleran, pandangan Islam yang rahmatan lil ‘alamin tidak hanya dalam rangka membangun bangsa dan negara sekaligus juga dalam rangka menjaga keutuhannya dengan melawan tumbuh dan berkembangnya nya faham Radikalisme dan sikap Intoleran dalam beragama. Salah satu upaya yang meski dilakukan adalah dengan menumbuh suburkan kelompok-kelopok Intelektual muda yang religius. Dan hal ini meski dilakukan di semua lembaga-lembaga pendidikan.

 

Kelompok intelektual muda yang religius diwakili oleh lembaga Rohani Islam (ROHIS) pada level pendidikan sekolah menengah atas, dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) pada level perguruan tinggi.

 

Rohis dan LDK ini selalu menekankan Islam sebagai pendidikan karakter para binaannya. Melalui kegiatan mentoring yang ada hampir di setiap sekolah dan kampus menjadi semacam kuliah intensif bagi para aktivis rohis dan LDK untuk lebih memperdalam pengetahuan keislaman mereka. Melalui kegiatan keorganisasian yang berkembang di Rohis dan LDK, para aktivis Rohis dan LDK diajarkan memenejerial kehidupan positif. Training-training dan pembinaan akademik yang juga sering kali diisi oleh para alumni menjadikan para aktivis Rohis dan LDK mampu bersaing sehingga menjadi orang-orang yang berprestasi.

 

Anak ROHIS Bukan hanya berprestasi tetapi juga memiliki kepribadian serta akhlak yang santun dan baik. Karena sebagai anggota rohis mereka sangat menekankan persaudaran sesama muslim,sehingga kekompakan untuk mendapakan prestasi di sekolah ada kerja sama. Kegiatan rohis mingguan berupa mentoring juga merupakan kegiatan bimbingan ke Islaman, yang melalui bimbingan tersebut menjadikan anggota rohis sebagai sosok yang bertakwa dan bermanfaat bagi orang lain. Hampir 80% siswa yang ikut rohis mendapat nilai terbaik di sekolah yaitu sebagai pemegang juara umum sekolah dan sebagi juara 10 besar hampir tak tertinggalkan.

 

Rohis dan LDK kini telah menjamur di berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Di awal pembentukannya sekitar era tahun ’80-an hingga saat ini telah sukses melahirkan banyak orang yang mampu berkontribusi di masyarakat dengan tetap mempertahankan karakter keislaman yang baik. Alumni ROHIS ini tersebar di berbagai lini masyarakat seperti menjadi dokter, ekonom, sastrawan, peneliti, seniman, guru, entrepreneur dan lain-lain. 

 

Oh iya apakah ada keterlibatan ROHIS dalam kegiatan seni?

 

Di bidang seni pun tak lupa Rohis memberikan alternatif seni yang islami, seperti nasyid dan teater islami. Secara siginifikan beberapa rohis mampu merubah keadaan sekolah dan kampus menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

 

Karenanya sebagai upaya untuk menekan atau meredam sinyal kuat dari dampak yang ditimbulkan dari suatu paham radikal, pemerintah perlu memperhatikan penanaman spiritual sejak dini, khususnya bagi generasi penerus bangsa dalam sebuah lembaga pendidikan, di antaranya dengan menyuburkan organisasi siswa di bawah OSIS, yaitu dikenal dengan Rohani Islam (ROHIS). Dan organisasi kemahasiswaan yang dikenal dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Rohis dan LDK ini dipandang sebagai organisasi yang mampu memberi konsep kehidupan beragama yang konservatif, moderat dan toleran dalam diri para pelajar dan mahasiswa. 

 

Memang akhir-akhir ini ada upaya mendekadensi dan black campaign  terhadap ROHIS dan LDK. Yang sejatinya sebagai sebuah gerakan intelektual muda yang religius dan konservatif dalam membangun suasana budaya agamis dilingkungan sekolah dan kampus, LDK kemudian di stigmatisasikan sebagai alat menciptakan Radikalisme dan sikap Intoleran. Dengan berbagai macam opini dan retorika seolah-olah Rohis dan LDK di citrakan sebagai sebuah pabrik yang memproduksi radikalisme dan sikap intoleran. Suatu opini yang sangat amat jauh dari fakta yang sesungguhnya. Bahwa Rohis dan LDK sangat berperan penting dalam mewujudkan generasi muda yang intelektual dan Religius dengan landasan pemahaman Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.

 

Pencitraan negatif rohis dan LDK sebagai salah satu tempat penyebaran pemikiran terorisme dan radikalisme merupakan hal yang salah kaprah dan tanpa bukti yang jelas dan kuat. Alasan yang diberikan terlihat hanya dibuat-buat. Bahkan alasan tersebut lebih bersifat sebagai ajang mencari sensasi dan popularitas semata. Tanpa  mengetahui bagaimana sistem pembinaan yang dilakukan rohis dan LDK, terumbarlah fitnah di berbagai forum dan kesempatan, tujuannya tak lain agar citra aktivis islam khususnya aktivis rohis dan LDK mengalami dekadensi dan tereduksi.

 

Bagaimana Anda berpikir ROHIS yang islami, sedangkan di sisi lain ada opini yang mengecapnya sebagai pembibitan teroris? Saya jadi teringat Zakir Naik yang mengatakan bahwa seorang muslim itu haruslah seperti seorang polisi. Ia dianggap teroris oleh perampok, tapi ia (polisi itu) adalah pahlawan bagi masyarakat.

 

Rohis dan LDK merupakan sebuah wadah pembinaan bagi siswa dan mahasiswa dalam membentuk pribadi muslim seutuhnya, agar dapat menjalankan Islam secara kaffah, sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasul. Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Rohis dan LDK pun dengan sangat jelas menyatakan Al Quran dan Hadits sebagai pedoman. Jadi, tuduhan kepada Rohis dan LDK sebagai tempat penyebaran pemikiran terorisme di sekolah dan kampus adalah di luar fakta dan bertendensi sebagai upaya demarketisasi, dan secara tidak langsung juga telah menuding Al- Quran dan Hadits mengandung ajaran terorisme dan radikalisme. Tudingan yang teramat kasar, dan sangat menyakitkan hati bagi umat muslim.

 

Sedih, marah, tersinggung tingkat tinggi, dan kecewa berat. Begitulah perasaan semua aktivis Rohis di seantero tanah air, baik yang sudah alumni maupun masih menjadi aktivis kerohanian islam (ROHIS) ini ketika secara serampangan dan gegabah ada pihak yang mengidentikkan ekstrakurikuler Rohis di sekolah dan LDK di kampus sebagai sarang rekrutmen generasi baru teroris. Itu suatu opini negatif dan pemberitaan palsu kepada khalayak umum tentang Rohis dan LDK sebagai sarang teroris.

 

Permasalahan terorisme dan radikalisme di Indonesia tidak akan pernah ada ujungnya, andaikata pihak-pihak yang mengambil keuntungan di air keruh ini masih saja dijadikan rujukan mengenai permasalah terorisme di Indonesia.

 

Padahal Hasil survey yang pernah dilakukan sebuah lembaga kredibel Wahid Foundation bekerja sama denganLembaga Survei Indonesia (LSI) pada bulan Agustus tahun 2016 yang lalu memaparkan bahwa penyebab terjadinya intoleransi dan radikalisme di tubuh umat Islam Indonesia itu selain karena latar belakang ideologi ialah juga karena Alienasi dalam sektor sosial dan ekonomi.

 

Putri sulungAbdurrahman Wahid (Gus Dur) memaparkan bahwa survei tersebut sengaja memilih populasi khusus umat Islam karena isu toleransi dan intoleransi memang tengah menjadi persoalan tersendiri di tubuh umat Islam, khususnya di Indonesia. Yenny mengatakan toleransi dalam survei kali ini dimaknai dengan tidak menghalangi kelompok lain, baik sesama muslim maupun nonmuslim, yakni dalam pemenuhan hak sosial keagamaannya.

 

Paparan terhadap hasil survey ini dihadiri oleh Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Kepala Staf Presiden RI Teten Masduki, Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'as Sa'id Ali, dan Ketua Pengurus Pusat (PP)Muhammadiyah Hajriyanto Thohari.

 

Hal senada juga disampaikan Teten Masduki. Dia mengatakan bahwa sebagian besar mereka yang terlibat tindakan radikalisme berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Karena itu Teten menyatakan survei ini nantinya akan menjadi masukan bagi Pemerintah yang tengah gencar melakukan pembangunan di berbagai sektor.

 

Pemerintah dalam upaya meredam perkembangan Radikalisme dan sikap intoleran perlu menyuburkan Kegiatan rohani Islam (rohis) di sekolah dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di Perguruan Tinggi. Faktanya Rohis dan LDK ini mampu menjadi saluran untuk menekan dan menangkal pemikiran yang mengarah kepada paham radikal dan intoleran. Rohis sendiri merupakan bagian dari organisasi siswa intrasekolah (OSIS) yang berperan dalam membangun suasana budaya agamis disekolah, begitu juga dengan LDK yang ada diberbagai Kampus di Indonesia.

 

Karenanya harus ada sikap yang bijaksana dari semua komponen bangsa agar terus dan berusaha menyuburkan Rohis dan LDK sebagai salah satu upaya menangkal Radikalisme dan sikap Intoleran di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara kita ini.

 

Masuk ke dalam Rohis adalah salah satu cara untuk menjadi manusia solutif, baik bagi diri, keluarga, masyarakat, maupun negara. Menjadi rohis itu, akan membuka peluang generasi muda untuk berprestasi sebesar – besarnya bagi bangsa dan negara. Menjadi Rohis itu indah, bukan petaka, apalagi menjadi teroris. Seperti misalnya Ali Khumeini tadi yang alumni Ketua Rohis menjadi mahasiswa internasional yang berprestasi mengharumkan nama bangsa dan negara. Rohis adalah prestasi yang luar biasa.

 

Menjadi anggota Rohis yang berkecimpung di dunia keislaman, adalah sebagai bentuk kecintaan kita kepada Indonesia, dengan segala kelebihan yang sudah saya ungkap di alinea sebelumnya. Karena dalam Islam, kita dianjurkan untuk mencintai bangsa kita dalam keadaan apapun.

 

Jadi anak Rohis itu nasionalis sejati. Mereka memiliki tingkat dan rasa nasionalisme yang sangat kuat.  Tidak mungkin mereka melakukan perbuatan merongrong semangat untuk mencintai Indonesia dengan segala bentuk, seperti membuat teror untuk mengacaukan Indonesia. Cinta Rohis sejatinya adalah cinta Indonesia.

 

Apa pesan Anda untuk seluruh penggiat kesilaman di Indonesia?

 

Para aktivis Rohis dan LDK harus senantiasa mampu menjaga semangat dan optimismenya dalam sebuah fatsun gerakan Intelektual Muda yang Religius yang mampu melahirkan kader-kader bangsa yang kelak akan menjadi pelanjut estafet kepemimpinan bangsa dengan dilandasi semangat dan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

 

Telaah Lanjutan (lagu):

ROHIS bukan Teroris

Ikuti tulisan menarik Mahendra Ibn Muhammad Adam lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler