Putaran 2, Ini Dia Alasan PPP, PKB, PAN Dukung Ahok-Djarot
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2017/02/20/ahok-djarot-usai-pengumuman-cagub-cawagub-pilkada-dki-2017.jpg)
![img-content](https://webtorial.tempo.co/mulyana/indonesiana/desktop/assets/image/ads/adsartikel.png)
Partai-partai yang berada di Koalisi Cikeas saat putaran pertama PPP, PKB dan PAN akan mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Partai-partai yang berada di Koalisi Cikeas saat putaran pertama PPP, PKB dan PAN akan mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Demikian dikatakan pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Jumat (17/2).
Menurut Emrus, ketiga parpol tersebut mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua karena koalisi di Indonesia bukan berdasarkan ideologi.
"Andaikata ada ideologis, mestinya semua (dukungan) dari pusat sampai daerah itu sama. Di Banten saja sudah dukungannya," kata Emrus.
Kedua, ketiga parpol tersebut (PPP, PKB, dan PAN) masuk dalam kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dimana masing-masing partai tersebut ada perwakilannya sebagai menteri. PPP diwakili Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, PKB diwakili Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dan PAN diwakili Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur.
"Artinya, ketiga partai ini ada di pusat kekuasaan. Sementara hubungan pemerintah daerah DKI Jakarta dengan pusat atau secara pribadi hubungan Jokowi-Ahok masih harmonis. Maka, ini tidak menutup kemungkinan tiga partai itu mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua," ujarnya.
Ketiga, tiga parpol tersebut juga cenderung melakukan komunikasi politik di belakang panggung untuk mencapai kepentingan mereka. Dalam hal ini, komuninasi tersebut menyasar pada program-program kerja yang ditawarkan pasangan calon (Ahok-Djarot maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno).
"Kalau kompromi politiknya untung, maka mereka akan dukung Ahok-Djarot atau Anies-Sandi. Karena, dalam politik itu tidak ada musuh sejati atau lawan sejati, yang ada adalah kepentingan," kata Emrus.
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/profile-default.jpg)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2019/01/15/pengadilan1.jpg)
Sidang Pembunuhan di Penjaringan Kembali Ditunda
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB![img-content](https://img.tempo.co/indonesiana/images/all/2019/01/09/perang-hoax.jpg)
Diduga Sebarkan Hoaks, Ahli Herbal di Kudus Dilaporkan ke Polisi
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler