x

Iklan

Arinta Setia Sari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Hebatkan SMK Melalui Gerakan Siswa Wirausaha!

SMK hebat Melalui Wirausaha

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merealisasikan potensi anak negeri bisa diibaratkan seperti menampilkan sebuah orkestra. Orkestra yang merupakan harmonisasi dari beragam warna dan keindahan nada serta suara. Keindahan dan kesempurnaan dalam suatu kolaborasi musik. Setiap musisi menampilkan talenta musik dan memfokuskan diri pada performa terbaik yang dimilikinya. Bayangkan jika energi dari alunan musik dan performa para pemain mampu menggetarkan indera dan jiwa manusia yang mendengarnya. Keselarasan dalam balutan kreativitas. Sungguh menakjubkan! Dunia pendidikan pun layaknya panggung orkestra tersebut. Sebuah tempat di mana sang pembelajar mampu mengembangkan talenta dan semua potensi diri. Sebuah wadah intelektualitas yang menjembatani cipta, rasa, dan karsa dalam keberagaman yang indah. 

Mari kita bermain imajinasi dan biarkan imajinasi ini mengembara. Seandainya saya adalah menteri pendidikan, saya akan membuat agenda khusus dan forum diskusi yang melibatkan para pemimpin daerah. Saya ingin mengajak segenap pemimpin, pengambil kebijakan, dan generasi muda di tiap-tiap daerah agar menaruh perhatian pada dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi (SMK). Tulisan ini memuat gerakan “Hebatkan SMK Melalui Siswa Wirausaha!” dengan gagasan “Revitalisasi Sekolah Vokasi (SMK) Melalui Wirausaha Berbasis Potensi Daerah dan Portofolio.” Melalui tulisan ini pulasaya ingin mengajak segenap elemen masyarakat untuk pro aktif dan mendukung gagasan anak muda (SMK) agar mampu menciptakan produk kreatif dan ide solutif yang bermanfaat bagi masyarakat.  

Ada apa dengan SMK? Mengapa kita perlu merevitalisasi sekolah vokasi (SMK)? Bagaimana konsep pemberdayaan siswa wirausaha? Mengapa menggunakan pendekatan berbasis potensi daerah dan portofolio? Banyak sekali pertanyaan di kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gagasan revitalisasi ini bermula ketika saya mendapati lulusan SMK memiliki low bargaining power di dunia kerja. Terkadang, para lulusan ini melakukan pekerjaan yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan tingkat pengalaman dan keterampilan (skill) yang pernah diajarkan di bangku sekolah. Sebagian dari lulusan SMK yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi (universitas atau politeknik), lebih memilih bekerja di pabrik, merantau ke negeri orang (menjadi TKI), atau menganggur (bila belum mendapat pekerjaan). Sungguh ironis. Maka dari itu, lulusan SMK perlu dibekali wawasan dan strategi yang mampu meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan daya saing ketika memasuki suatu industri atau menciptakan dunia wirausaha.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2016, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) SMK adalah yang tertinggi dari semua jenjang pendidikan. Pada Februari 2015, persentase TPT SMK menyentuh angka 9,05% dan pada Februari 2016 persentasenya meningkat menjadi 9,84%. Artinya terjadi kenaikan signifikan sebesar 0,79%.  Saya pikir ini persoalan yang cukup serius. Bagaimanapun juga sekolah vokasi (SMK) dipersiapkan untuk menghasilkan output berupa lulusan yang terampil dan kompeten sesuai bidang serta talentanya. Namun, pada kenyataanya masih banyak lulusan SMK yang menganggur atau bekerja tidak sesuai dengan talenta dan bidang kompetensinya. 

Revitalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai suatu cara menghidupkan atau menggiatkan kembali. Revitalisasi sekolah vokasi dapat dimaknai sebagai spirit memperbaiki dan memperkuat strategi, kebijakan, kinerja, dan sebagainya guna meningkatkan mutu pendidikan vokasi. Revitalisasi sekolah vokasi bisa berupa peningkatan kualitas tenaga pendidik (guru), perbaikan layanan dan fasilitas sekolah, pengembangan kurikulum, serta pengadaan pelatihan (magang, diklat, lokakarya, dan seminar) yang mampu mengasah hardskill dan softskill tenaga pendidik dan juga peserta didik. 

Bagaimana konsep “Revitalisasi Sekolah Vokasi (SMK) Melalui Wirausaha Berbasis Potensi Daerah dan Portofolio?” Melalui wirausaha berbasis potensi daerah, siswa SMK ditantang memetakan potensi di daerahnya masing-masing kemudian memunculkan gagasan atau produk kreatif terkait potensi tersebut. Nantinya gagasan atau produk kreatif tersebut bisa dimonetisasi (dikomersialkan) sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan konsep portofolio digunakan untuk melatih siswa agar mampu mendokumentasi prestasi sekaligus mengembangkan diri sesuai dengan talenta serta bidang kompetensinya sehingga siap bersaing di dunia kerja dan wirausaha.

Indonesia merupakan surga yang memanjang dari Sabang sampai Merauke. Ada beribu pulau dengan beragam tradisi, budaya, potensi daerah yang unik dan menarik untuk dikembangkan. Dengan memanfaatkan media sosial dan kemajuan teknologi, kita mampu menciptakan aplikasi, sistem, website, ataupun konten yang memperkenalkan dan menjual produk lokal seperti batik, songket, jamu, miniatur rumah adat, suvenir khas Bali, Lombok, Papua dan sebagainya. Dari pemaparan tersebut, terbayangkan kan ada banyak ide yang dapat diciptakan dari beragam potensi daerah? Contoh ide wirausaha berbasis potensi lokal di antaranya : gantungan kunci berbentuk wayang berbahan baku lidah buaya kering, boardgame kuliner Jawa Timuran, tas etnik berbahan akar wangi dan limbah biji salak, kerajinan kreatif dari tulang ikan, serta local website directory yang menghubungkan berbagai rumah makan dan hotel di Palembang.

Sedikit berbagi pengalaman, di tahun 2013 saya dan tim mengajukan proposal wirausaha melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang wirausaha. Proposal untuk program kerja selama setahun tersebut mendapat pendanaan dari Dikti. Saat itu kami mencoba membuat boneka aromaterapi mengenakan busana tradisional dunia berbahan batik. Di bagian belakang boneka tersebut terdapat ritsleting yang bisa diisi aneka aromaterapi. Bahan batik dipilih karena batik merepresentasikan karakter bangsa, keunggulan budaya, serta kearifan lokal Indonesia. Tentunya bahan aromaterapi dan batik dipilih dari pemasok lokal yang memiliki produk berkualitas. Pengalaman ini sedikit banyak menginspirasi saya untuk menulis “Hebatkan SMK Melalui Gerakan Siswa Wirausaha.” Siswa SMK bisa kok berwirausaha! Wirausaha yang bagaimana? Tentu banyak model wirausaha di dunia ini. Wirausaha yang saya maksud berupa wirausaha berbasis potensi daerah. Gagasan “Revitalisasi Sekolah Vokasi (SMK) Melalui Wirausaha Berbasis Potensi Daerah dan Portofolio” sangat cocok dan mendukung tema kali ini. 

Adanya komunitas juga sangat berpengaruh. Klub Siswa Wirausaha merupakan komunitas sekaligus motor penggerak spirit wirausaha muda vokasi. Klub ini seperti halnya Klub Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Klub Olimpiade Sains Nasional (OSN) di SMA. Namun, klub ini mewadahi sekelompok siswa yang tertarik mengembangkan bidang wirausaha di SMK. Dari klub ini siswa belajar membentuk tim yang solid, menggali ide dan solusi, merancang program kerja dan proposal, membuat portofolio yang menarik, mengadakan mini workshop/Forum Grup Discussion, mempresentasikan ide, mencari bahan baku dan mitra bisnis untuk produk yang dikembangkan, dan sebagainya. Karena ada mekanisme yang harus dijalankan mulai dari penyusunan proposal hingga Talentpreneur Boot Camp (TBC), adanya klub ini membantu mempermudah siswa dalam melaksanakan program kerja selama setahun.

Berikut alur yang memuat mekanisme mulai dari sosialisasi program hingga TalentPreneur Boot Camp (TBC)

Contoh inovasi wirausaha berbasis potensi daerah.

Bagaimana opini “Hebatkan SMK Melalui Gerakan Siswa Wirausaha Berbasis Potensi Daerah dan Portofolio?” Semoga tulisan ini mampu menjadi menjadi inspirasi generasi muda dan para pemimpin Indonesia, baik di pusat maupun di daerah.

Bersama kita bangun negeri. Ciptakan harmoni. Tampilkan orkestra sesungguhnya. Mari merealisasikan potensi. Melangitkan mimpi. Membumikan kreativitas. Hebatkan SMK lewat wirausaha. Sekolah Vokasi bisa! 

Ikuti tulisan menarik Arinta Setia Sari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler