x

Ilustrasi pria cuci rambut di salon. styleicons.com.au

Iklan

Oka Bagong

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Dunia Visual

pergeseran tentang arti kehidupan pada zaman sekarang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dunia Visual

Berdasarkan pengertian KBBI edisi V yang dimaksud “visual” yaitu sesuatu yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata); berdasarkan penglihatan. Suka atau tidak, saat ini kita hidup di dunia visual, dimana apa yang terlihat itulah yang menjadi dasar penilaian, apapun itu objeknya. Kebanyakan manusia merasa dirinya memiliki eksistensi di dunia ini apabila dia cantik, tampan atau minimal menarik dari segi visual. Tolok ukur kebahagiaan manusia saat ini diukur apabila seseorang tersebut sudah memiliki mobil mewah, rumah besar dan memiliki barang-barang yang mahal secara visual.

Entah siapa yang memulai atau bahkan entah mulai kapan doktrin-doktrin tersebut sudah tertanam pada tiap anak adam dan hawa di dunia ini dan para leluhurpun mengamini hal tersebut. Padahal tidak sedikit pula ajaran-ajaran agama yang menyebutkan bahwa segala gemerlap dunia itu hanyalah kesemuan semata dan tidak kekal. Tapi toh kurang terlihat imbasnya pada kehidupan nyata masyarakat saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai level epic dalam dunia visual tersebut, tanpa memerdulikan proses pencapaiannya.  Teori keterbalikanpun secara otomatis berlaku, dimana orang-orang yang tidak bisa mencapai level epic tersebut dianggap tidak bahagia, tidak benar hidupnya atau tidak patut untuk dijadikan sebagai panutan dan tuntunan. Apakah hal tersebut benar? Tentu tidak semuanya salah, karena banyak orang yang tidak berada pada level tersebut menjalani kehidupannya sebagai pesakitan di dunia. Ingat!! Hanya di dunia belum tentu di akhirat nanti (itupun kalau setiap orang percaya akan adanya kehidupan lain di akhirat).

Semakin terbukanya gerbang informasi, secara tidak langsung menanamkan semakin dalam doktrin dunia visual tersebut. Dimana setiap lakon para jagoan adalah mereka yang tampan, cantik, kaya, mempunyai kedudukan atau jabatan. Pada akhirnya hal tersebut seolah-olah menjadi SOP baku bagi setiap orangtua dalam mendidik anak-anaknya. Setiap anak yang akhirnya tumbuh besar dengan membawa segunung tuntutan dipunggung mereka.

Dunia visual tidaklah selalu menampilkan keindahan, tetapi tetap saja setiap visual yang kita tangkap pertama, itulah yang menjadi dasar penilaian kita. Entah apakah hal tersebut berkaitan dengan letak mata kita, yaitu posisinya ada di depan dan pada bagian atas, dimana biasanya seseorang yang mempunyai kedudukan di atas dan terdepan dianggap sebagai sesuatu kebenaran. Jadi setiap visual yang kita tangkap itulah yang kita anggap. Sebuah makanan kalau tampilannya kurang menarik maka orang akan ragu untuk memakannya, walaupun rasanya bisa jadi jauh lebih enak dari pada makanan yang hanya indah dari segi pennyajiannya. Seorang yang tampilannya rapih, menggunakan barang-barang yang mahal biasanya dianggap sebagai orang yang baik dan santun ketimbang dengan orang yang berpenampilan lusuh. Padahal saat ini tidak sedikit pula penjahat berdasi yang malah efeknya terhadap masyarakat lebih sadis dan juga dalam jangka waktu yang panjang. Contohnya korupsi, bagaimana seorang koruptor mengeruk kekayaan masyarakat sampai pada koin terakhir, dan hal tersebut merugikan banyak orang dan pada akhirnya memunculkan pula kejahatan-kejahatan lain di lingkungan masyarakat.

Dunia visual pada masa depan bisa menjadi sebuah senjata yang ampuh. Sebuah senjata yang dikreasikan dengan low cost tetapi mempunyai dampak yang high explosive. Dan masyarakat kita sedang menikmatinya, bagaimana tampilan visual yang dibumbui dengan sedikit kenakalan bisa memecah belah suatu golongan atau masyarakat.

Sang pencipta memang Maha segalanya, tubuh kita tidak hanya dilengkapi dengan mata saja tetapi jauh di dalam sana terdapat otak dan rasa yang dimiliki oleh setiap makhluk ciptaannya. Dimana seharusnya apa yang ditangkap oleh indra penglihatan kita, kemudian diolah oleh otak dan dinilai dengan rasa dan norma yang ada, sehingga kita dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Janganlah mudah percaya dan menghakimi sesuatu yang belum jelas juntrungannya. Janganlah mengejar sesuatu yang belum jelas manfaatnya. Bahagia itu ejannya adalah B-A-H-A-G-I-A bukan K-A-Y-A bukan juga C-A-N-T-I-K atau T-A-M-P-A-N.

Dunia visual hanya dapat kita nikmati saat mata ini terbuka, disaat mata ini tertutup, apalah arti semuanya.

Ikuti tulisan menarik Oka Bagong lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler