Yang Terpenting Bukan yang Tampak di Mata
Rabu, 8 Januari 2020 11:40 WIBManusia memiliki sesuatu yang tersembunyi dibalik segala aktivitasnya. Apalagi bila bersinggungan dengan hak hidup.
Jangan pernah menilai orang hanya dari pandangan semata, sebuah ungkapan klasik yang memang benar adanya. Ungkapan tersebut akan semakin nyata di saat kita sudah masuk pada tahap dunia nyata, yaitu fase disaat setiap manusia berjuang untuk bertahan hidup. Setiap manusia mempunyai caranya sendiri untuk mempertahankan hak hidupnya. Hingga menjajakan tubuhpun menjadi hal yang lumrah.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka makin bervariasi pula jasa kenikmatan ini ditawarkan, dari yang kelas kakap sampai kelas ecek-ecek tersedia. Dari anak bau kencur sampai dengan orang tua yang berubanpun ada. Salahkah hal tersebut? Sudah pasti salah karena tidak dibenarkan baik dari segi agama maupun aturan di negara kita. Tapi apakah ada jalan keluarnya? Itu yang masih harus dipersiapkan, karena kalau sudah berkaitan dengan kebutuhan perut yang belum terpenuhi, maka tidak ada yang bisa mencegah mereka.
Dibalik benar salahnya tindakan mereka, banyak hal menarik yang bisa digali dari masing-masing personal, ternyata kita tidak bisa menganggap mereka semua sama. Ada beribu alasan kenapa mereka bisa berkecimpung di dunia mereka saat ini. Banyak juga yang berasal dari keluarga yang sebenarnya berada dari sisi ekonomi.
Sebut saja Putri, dia adalah gadis belia yang berasal dari keluarga yang berada, berawal dari lingkungan pertemanan yang penuh dengan dunia gemerlap yang akhirnya membawanya pada dunia yang sekarang. Hingga putus sekolah karena mengejar kesenangan masa muda. Dibalik semua itu ternyata masih tersimpan cita-cita yang tinggi dalam sanubarinya. Putri sadar, nggak mungkin selamanya dia menggantungkan hidupnya pada dunia yang sekarang. Maka dia pun mengikuti ujian kejar paket C agar Putri dapat mendaptkan ijazah setara SMA. Lalu putri pun sudah merencanakan jurusan kuliah yang akan diambil nanti. Dengan tersipu putri menceritakan pekerjaan dambaan dia, dan hal itu masih dan terus dikejar.
Lain halnya dengan Gadis, perempuan dewasa baik dari segi fisik maupun pemikiran. Gadis merupakan perempuan yang cerdas dan selektif dalam memilih pelanggan. Tidak semua lelaki dapat berjumpa dengannya. Sama dengan Putri, Gadis menggeluti dunianya karena pergaulannya saat muda, tetapi dia menikmati kehidupannya saat ini.
Jangan ditanya soal pengalaman, karena Dubai pun sudah dirambah olehnya. Kebebasanlah yang Gadis cari, tidak terikat pada suatu tempat, orang, maupun status. Asal feeling dia mengatakan “ya” maka akan dia lakukan, begitupun sebaliknya apabila feeling-nya mengatakan “tidak” maka meskipun bayarannya tinggi, dia tidak akan melakukannya. Berasal dari keluarga dan keturunan yang berada, dan sekali lagi Gadis merupakan wanita yang cerdas.
Hak untuk hidup bagi setiap manusia adalah hakiki, dibalik hati yang terdalam baik putri maupun gadis sebenarnya berkeinginan untuk hidup di dunia yang lebih baik, tak perlu menjajakan diri untuk bertahan hidup. Tapi sayangnya, sampai saat inipun keadilan maupun kesempatan untuk hidup layak belum bisa diwujudkan. Hanya dinikmati sebagian kecil golongan, dirasakan oleh beberapa yang lain dan diimpikan oleh banyak lainnya.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Yang Terpenting Bukan yang Tampak di Mata
Rabu, 8 Januari 2020 11:40 WIBMemahami Konsep Ikigai
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler