Seribu Pertimbangan

Kamis, 28 Agustus 2025 09:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Seorang anak yang selalu mengutamakan apa yang dia butuhkan bukan apa yang dia inginkan

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Di usia dua puluh,

aku masih terbiasa berhitung dalam hati

setiap kali ingin sesuatu.

 

Bukan karena tidak punya mimpi,

tapi karena aku tahu

setiap keinginan harus melewati seribu pertimbangan.

 

Antara butuh atau hanya ingin,

antara penting atau sekadar singgah sebentar.

 

Kadang aku lelah,

ingin sekali rasanya membeli tanpa ragu,

meminta tanpa takut jadi beban.

Tapi kenyataan selalu mengingatkan:

ada banyak hal yang lebih utama

daripada sekadar memenuhi rasa ingin.

 

Maka aku belajar menahan,

belajar menerima,

belajar bahwa sederhana pun bisa indah

asal hati tetap kuat.

 

Aku tahu,

hidup bukan tentang seberapa banyak yang bisa kumiliki,

tapi seberapa bijak aku menjalani

dengan apa yang ada.

 

Dan diam-diam,

di dalam doa yang kusimpan setiap malam,

aku berjanji pada diriku sendiri:

suatu hari nanti,

aku akan membalik keadaan—

tak lagi dihantui seribu pertimbangan,

tapi bisa memberi tanpa ragu,

untuk diriku,

dan untuk orang-orang yang kucinta

Bagikan Artikel Ini
img-content
Sindi Qu

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Seribu Pertimbangan

Kamis, 28 Agustus 2025 09:19 WIB
img-content

Tak Mampu Sang Dewi

Minggu, 27 Juli 2025 18:05 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content

Doa

Jumat, 10 Oktober 2025 09:38 WIB

img-content
img-content
img-content
img-content

Harapan

Senin, 6 Oktober 2025 19:35 WIB

Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua