Ini Fakta Yang Membuat Pengkritik Puan Maharani Terdiam

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puan Maharani masuk sebagai 10 besar perempuan paling banyak diberitakan di media

Secara bersamaan, dalam release survei yang dilakukan oleh Indonesian Indicator (I2), Puan Maharani masuk dalam daftar 10 besar perempuan yang paling banyak diberitakan di media (top person) dan 10 besar perempuan yang pernyataannya dapat menciptakan pengaruh dan opini publik (top influencer). Penilaian dalam survei ini, dilakukan oleh lembaga tersebut berdasarkan pada 14 juta berita yang diwartakan oleh setidaknya 1.525 media online di Indonesia sepanjang 1 Mei 2016 sampai 16 April 2017.

Artinya, Puan Maharani menjadi salah satu diantara sedikit perempuan yang masuk dalam daftar tersebut. Sebuah indikasi, bahwa sosok Puan Maharani –baik secara personal maupun dalam kinerja– telah mengalami peningkatan yang signifikan.

Ketika Puan Maharani masuk dalam daftar 10 besar kategori “top person” alias sosok perempuan yang paling banyak diberitakan di media, maka ini sebagai bukti, bahwa Puan Maharani bekerja. Karena tidak mungkin diberitakan dan diwartakan jika tanpa kerja atau prestasi yang bisa dibanggakan.

Realitasnya memang demikian, bahwa kinerja Puan Maharani mulai tampak nyata. Bukan hanya menjadi pemanis kabinet saja. Puan Maharani fokus dalam pembangunan manusia melalui revolusi mental, program bantuan sosial untuk menciptakan keadilan sosial. Ia juga fokus dalam persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, dan baru beberapa hari ini Puan Maharani fokus untuk memastikan persiapan pelaksanaan ibadah haji 2017 melalui kunjungan kerja ke Arab Saudi langsung. Dalam banyak kesempatan pula kita bisa melihat kerja Puan Maharani untuk merespon berbagai bencana yang melanda negara kita, dengan mendatangi dan menyapa warga secara langsung atau dengan memberikan bantuan,

Dalam konteks kinerja ini, wajar ketika Puan Maharani mendapatkan banyak pemberitaan di media, terutama media online.

Tidak hanya kinerjanya yang tampak, tapi pernyataan Puan Maharani juga dianggap sebagai kalimat yang bisa memunculkan opini publik dan menciptakan pengaruh, sehingga ia masuk dalam daftar 10 besar perempuan “top influencer”. Ini mungkin tidak berlebihan ketika kita melihat posisinya sebagai Menko PMK yang pertanyaannya bernilai karena bisa menciptakan sebuah kebijakan yang strategis dalam konteks kemanusiaan dan kebudayaan. Pernyataannya mengandung implikasi kebijakan, tentu dalam posisinya sebagai menteri.

Ketika Puan Maharani masuk dalam daftar 10 besar perempuan “top person” dan 10 besar perempuan “top influencer”, kita harus memaknainya sebagai sebuah peningkatan dari kerja dan kebijakan Puan Maharani, baik dalam posisinya secara personal sebagai tokoh muda potensial maupun dalam posisinya sebagai menteri koordinator (Menko). Puan Maharani bekerja, bukan mengandalkan citra. Puan Maharani berprestasi karena mempunyai kompetensi.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Samsul Khairuman

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler