x

FPC Diabetes.dietdetective.com

Iklan

cheta nilawaty

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gen Brn3b Pelindung Mata Pasien Diabetes dari Kebutaan

Gen Brn3b secara alami berfungsi mencegah proses kematian sel ganglion pada retina yang dapat menyebabkan kebutaan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Glaukoma adalah penyebab kebutaan terbesar kedua di Indonesia, setelah katarak. Jumlah kasusnya melonjak jauh dari sekitar 20 persen per populasi kebutaan di tahun 1982, menjadi 40 persen per populasi kebutaan di tahun  1996. Glaukoma adalah penyakit  yang bersifat kronik progressive, yang berarti merampas penglihatan secara perlahan namun pasti. Pada beberapa kasus, Glaukoma disebabkan oleh proses kematian terprogram sel sel ganglion pada retina mata (Apoptosis).

Apoptosis merupakan proses kematian sel yang sudah terprogram karena mikro organisme sel di dalam tubuh menggunakan proses tersebut untuk membuang sel sel yang sudah dianggap mati. Bila apoptosis terjadi di luar sel sel ganglion, maka dampak positif yang akan terjadi pada tubuh. Sebab, apoptosis merupakan bagian dari proses regenerasi sel. Tapi, bila terjadi pada sel ganglion, akan menjadi sebuah proses yang buruk.

Apoptosis pada sel ganglion menjaadi buruk karena sel ganglion merupakan massa kumpulan sel syaraf yang berfungsi menghantarkan sinyal rangsang ke seluruh tubuh. Bila sel sel ini mati, maka tubuh tidak dapat menerima rangsang dari luar lagi. Sel ganglion banyak terdapat di salah satu organ mata bernama retina. Sehingga bila apoptosis terjadi pada sel ganglion retina, “Manifestasinya berupa penipisan neuroretina rim dan lapisan syaraf retinal disertai kehilangan pada lapang pandang,” tulis rangkuman disertasi Dokter Spesialis Mata, Irwan Tjandra, yang dipresentasikannya dalampromosi doktoralnya di bidang biomedik, di Universitas Indonesia, Kamis 25 Januari 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Glaukoma sering terjadi pada penderita diabetes yang menglami hiperglikemi atau melonjaknya angka glukosa dalam darah. Proses tersebut merupakan faktor resiko terjadinya kematian sel ganglion yang berlanjut pada perubahan struktur syaraf optik. Kerusakansyaraf ini diikuti rusaknya pupil yang menyebabkan lapang pandang mengecil atau hilang sama sekali.

Dalam penelitian kesehatan sebelumnya, pasien yang mengalami diabetes melitus di atas 5 tahun diprediksi akan mengalami glaukoma dengan jenis pandang sudut terbuka. Namun keadaan tersebut tidak mutlak terjadi pada pasien diabetes melitus yang secara genetik memiliki salah satu gen bernama Brn3b atau dikenal dengan nama POU3b. Gen inilah yang secara alami (genetis( berfungsi mencegah proses kematian sel ganglion pada retina. Gen ini pula yang dapat melindungi sel ganglion pada retina mata dari apoptosis.

Pada pasien diabetes melitus, diduga ekspresi  )sejumlah reaksi) gen Brn3b mengalami penurunan terus menerus. Kesimpulan sementara ini didasarkan penelitian Dokter Irwan Tjandra SpM, pada tikus jantan berjenis Spraque-dawley dengan acuan mekanisme molekuler yang sama pada tubuh manusia. Begitu pula dengan mekanisme molekular ketika penyakit mulai ada di tubuh manusia, spesies ini mengalami mekanisme molekular yang sama dengan manusia.

dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan, pasien yangmemiliki gen Brn3b meski sudah mengalami diabetes melitus lebih dari 5 tahun tidak akan mengalami glaukoma yang berujung pada kebutaan. Sebab, gen ini memiliki anti apoptosis dan dapat merawat serabut sel syaraf pada sel ganglion mata.

Melalui penelitian Dokter Irwan Tjandra tersebut, diharapkan pemeriksaan ekspresi pada gen Brn3b dapat ditegakkan. Terutama pasien yang  baru saja terdeteksiDiabetes Melitus. Dengan begitu, pemeriksaan keberaddaan gen ini dapat mencegah kebutaan pada pasien diabetes melitus, terutama pasien yang baru terdeteksi Diabetes Melitus di bawah 5 tahun. artinya, selain pemeriksaan gula darah, pemeriksaan terhadap organ lain seperti mata beserta indikator penyakitnya harus dilakukan secara menyeluruh.

Ikuti tulisan menarik cheta nilawaty lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu